Anies Ingin Banjir di DKI Surut 6 Jam, Dinas SDA: Daerah Cekung Mungkin Lebih
                Genangan air setinggi 60 sentimeter menutup sebagian Jalan Raya Jambore akibat hujan lebat, Senin (26/10/2020). (ANTARA/Andi Firdaus)
Merahputih.com - Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA), Juaini Yusuf menyebut banjir sulit dikendalikan jika berada di daerah yang memiliki kontur tanah cekung. Kemungkinan penyelesaian banjir bisa memakan waktu hingga lebih dari 6 jam.
Menurut Juaini, kontur tanah cekung tidak bisa mengandalkan gravitasi bumi atau dengan sendirinya genangan air bisa surut. Banjir yang menggenai daerah cekung harus menggunakan alat berupa pompa. Cara kerjanya membuang air yang menggenangi daerah tersebut.
"Kalau di cekungan kan, airnya harus dipompa, tidak bisa mengandalkan gravitasi. Kalau pakai gravitasi, kita lihat saja dari jauh, lama-lama dia surut sendiri. Tetapi kalau daerah cekung mungkin bisa lebih dari 6 jam," papar Juani di Jakarta, Kamis (12/11).
Baca Juga:
"Itulah fungsinya kita punya pompa mobile. Dengan pompa mobile itulah kita buang ke lokasi lain," sambungnya.
Juaini mencontohkan, wilayah yang memiliki kontur tanah cekung seperti di daerah Rawa Buaya, Jakarta Barat. Jika ada genangan di lokasi itu cukup lama pihaknya mengendalikan air.
"Misalnya di kawasan kemarin di rawa buaya, itu kan kemarin di kawasan rawa buaya, itu kawasan yang cekung, seperti mangkuk kan, air kalau masuk ke situ kan nggak bisa keluar," papar dia.
Salah satu solusi mengurangi volume air di lokasi itu dengan memindahkan air dari kawasan itu ke tempat aman seperti sungai dengan menggunakan pompa mobile.
"Tentunya kita harus pompa, itulah fungsi kita tambah pompa-pompa mobile," teranhnya.
Kemudian bila lokasi banjir sampai ke gang-gang sempi, ucap Juaini, Dinas SDA menerjunkan pompa apung. Pompa apung ini mudah dibawa cukup hanya dua orang memindahkannya.
"Itu yang bisa masuk sampai ke dalam-dalam, jalan-jalan setapak. Selangnya bisa panjang sampai 100 meter. Kita lempar saja ke genangan, itu pompa nanti sedot. Itu upaya mempercepat supaya genangan surut," ungkapnya.
Baca Juga:
Pansus Banjir Beri Lima Rekomendasi Atasi Banjir ke Pemprov DKI
Seperti diketahui, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta, ketika curah hujan deras turun menguyur ibu kota, banjir dapat surut dalam waktu 6 jam.
"Bila hujan di atas 100 mm seperti awal tahun lalu terjadi hujan 377 mm, maka tanggung jawab kita adalah, ini saya sampaikan sebagai arahan, ada dua indikator suksesnya, satu tidak ada korban, semua warga selamat. Dua, genangan harus surut dalam 6 jam," kata Anies di Lapangan JICT II, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (4/11). (Asp)
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Gubernur DKI Jakarta Tegaskan tak Ada Pergantian Nama Tanggul Baswedan menjadi Pramono
                      Cuaca Eksrem Bikin Banjir di Semarang, BNPB Siagakan 2 Pesawat Buat Reduksi Awan Hujan
                      Pemprov DKI Gunakan Dana BTT untuk Perbaiki 8 Tanggul Roboh dan Longsor di Jakarta
                      Jakarta Diguyur Hujan Deras, 4 RT dan 3 Ruas Jalan Kebanjiran
                      Potensi Banjir Rob 6-8 November, Gubernur Pramono: Mudah-mudah Tidak Bersamaan Banjir Lokal dan Kiriman
                      Sudah Satu Pekan Semerang Dilanda Banjir, BNPB Kerahkan Pompa.Portabel
                      Pramono Ungkap Biang Kerok Banjir Kemang Raya pada Kamis (30/10) Sore
                      Cuaca Eksrem Bikin 12 Jenazah Terdampak Robohnya Pembatas TPU Jeruk Purut
                      Utara Kota Semarang Sudah Sepekan Digenangi Banjir, BNBP Fokus Sedot Air di Sumber Masalah
                      Aksi Pasukan Biru Menyedot Air Banjir Basement Jalan Raya Kemang Jaksel