Anggota DPR Usulkan Pensiunan Nakes Jadi Vaksinator Buat Percepat Vaksinasi


Vaksinasi Santri. (Foto: MP/Mauritz)
MerahPutih.com - Pemerintah terus melakukan vaksinasi COVID-19 guna mempercepat target herd immunity atau kekebalan komunitas untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19.
Tercatat, setidaknya pemerintah telah menerima sebanyak 152,9 juta dosis vaksin COVID-19 berbagai merek dari berbagai negara.
Namun, ada beberapa kendala di lapangan sehingga target waktu vaksinasi kepada seluruh masyarakat Indonesia molor. Salah satu kendala yang paling terasa adalah kurangnya vaksinator di sejumlah daerah.
Baca Juga:
Wagub DKI: Vaksinasi COVID-19 Anak di Atas 12 Tahun Belum 50 Persen
Anggota DPR dari Fraksi PKB Maman Imanulhaq mengatakan, pemerintah sudah sukses mengamankan vaksin yang didatangkan dari berbagai negara. Hanya saja pemerintah perlu lebih mempercepat lagi vaksinasi secara masif dan merata.
Kang Maman, begitu sapaan akrabnya, mengatakan, beberapa sumber tenaga kesehatan yang dapat dijadikan vaksinator seperti dari para tenaga kesehatan yang sudah pensiun untuk kembali dikaryakan.
"Kita perlu mempercepat vaksinasi secara merata di berbagai wilayah. Namun kurangnya vaksinator membuat program vaksinasi menjadi lamban. Ini perlu dicarikan solusinya agar vaksinasi cepat tercapai kepada seluruh masyarakat Indonesia," ujar Kang Maman kepada wartawan, Selasa (27/7).

Selain bersumber dari tenaga kesehatan yang telah purna tugas, Kang Maman menyarankan untuk memberdayakan calon perawat yang saat ini masih menjadi mahasiswa.
"Kita bisa memberdayakan sumber-sumber vaksinator dari mana saja sepanjang mereka telah memiliki kecakapan dalam menjalankan tugasnya," imbuh Kang Maman. (Mauritz/ Jawa Barat)
Baca Juga:
Capaian Vaksinasi COVID-19 di DKI Jakarta dan Bali Tertinggi di Indonesia
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID

[HOAKS atau FAKTA]: Suhu Dingin dan Kabut di Jabodetabek Hasil Rekayasa agar Angka Penyakit TBC Meningkat
![[HOAKS atau FAKTA]: Suhu Dingin dan Kabut di Jabodetabek Hasil Rekayasa agar Angka Penyakit TBC Meningkat](https://img.merahputih.com/media/a1/94/ca/a194ca9b40f4787086da8d3b6dbeaf1d_182x135.jpg)
Klaim Vaksin HPV Sebabkan Kemandulan, Ini Penjelasan Ahli yang Bikin Plong

Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa

178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat

Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis

Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025

[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin Disiapkan Sebelum Penyakitnya Muncul, Sebabkan Kebodohan hingga Mandul
![[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin Disiapkan Sebelum Penyakitnya Muncul, Sebabkan Kebodohan hingga Mandul](https://img.merahputih.com/media/cb/96/e7/cb96e76dd80770d33a8ae51142c6957d_182x135.jpg)
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 Terkoneksi Bluetooth di Aplikasi Handphone
![[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 Terkoneksi Bluetooth di Aplikasi Handphone](https://img.merahputih.com/media/b7/83/47/b783478297cb6d97ceab51e9480de202_182x135.png)
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19
