Kesehatan

Ancaman Seram Gas Air Mata

Dwi AstariniDwi Astarini - Senin, 03 Oktober 2022
Ancaman Seram Gas Air Mata

Gas air mata dapat menyebabkan sejumlah dampak serius pada mata, pernapasan, dan kulit. (foto: Pexels_Vitalina)

Ukuran:
14
Audio:

RATUSAN laki-laki, perempuan, dan anak-anak menumpuk di pintu keluar Stadion Kanjuruhan. Dengan wajah bengkak dan napas yang tersendat, mereka mencoba menyelamatkan diri. Namun nahas, mereka terjebak di dalam stadion saat kericuhan merebak setelah laga Arema FC dan Persebaya Surbaya. Mereka tak sempat mencapai pintu keluar akibat serangan gas air mata pada Sabtu (1/10).


Ribuan orang di media sosial mengomentari kejadian itu. Tak sedikit dari mereka yang bertanya, seberapa berbahayakah sebenarnya dampak gas air mata atau tear gas ini? Bukankah hanya membuat mata perih? Nyatanya, ancaman dari alat pengendali massa ini jauh lebih seram daripada itu.

BACA JUGA:

Tragedi Kanjuruhan, Lee Min-ho Sampaikan Belasungkawa


Mengacu pada laman Healthline, gas air mata sebenarnya bukanlah zat gas. Tear gas adalah sebuah bahan kimia berbentuk bubuk yang diberi tekanan udara. Mereka biasanya ditempatkan di wadah berbentuk kaleng. Bubuk ini akan langsung berubah menjadi kabut dan asap ketika kaleng tadi dilempar.

gas air mata
Gas air mata sebenarnya bukanlah gas, melainkan sebuah bubuk yang diberi tekanan dan menyebar saat diledakkan. (foto: Pexels_Lt Chan)


Bahan paling umum yang terkandung di dalam gas air mata adalah klorobenzalmalononitril atau disebut juga gas CS. Bahan lainnya yang tak kalah sering ditemukan adalah gas CR, gas CN, dan pepper spray.


Paparan terhadap gas air mata sendiri bisa menyebabkan sejumlah iritasi dan peradangan pada mata, sistem pernapasan, dan kulit. Efeknya bagian tubuh akan merasa sakit karena gas air mata ini sendiri memicu reaksi dari syaraf perasa sakit. Beberapa orang menyatakan kalau efek terkena gas air mata terasa seperti bubuk cabai yang terhirup oleh hidung.


Pada mata, tear gas dapat menyebabkan mata yang berair, gatal, sensasi terbakar, dan kesulitan penglihatan untuk sementara waktu (blur). Selain itu, gas ini juga bisa membuat area sekitar mata jadi membengkak dan tertutup karena rasa perih. Paparan terhadap gas air mata dalam jarak pendek juga bisa memicu kebutaan dan katarak.

BACA JUGA:

5 Pertandingan Sepak Bola Paling Mematikan Sepanjang Sejarah


Lalu, pada sistem pernapasan, tear gas dapat melukai membran serta dinding lapisan hidung, tenggorokan, dan paru-paru. Lebih jauh, gas air mata menyebabkan kesulitan bernapas, tersedak, batuk, muntah, dan sesak. Paparan gas air mata yang terlalu lama juga bisa menyebabkan kematian, terutama bagi mereka yang punya masalah pernapasan.


Sedangkan pada kulit, tear gas menyebabkan sejumlah iritasi seperti gatal, memerah, melepuh, alergi dermatitis, hingga ke kulit yang terbakar.


Tingkat keparahan dari efek gas air mata ini bergantung pada seberapa lama seseorang terpapar dengan bahan kimiawi tersebut. Selain itu, pada ruangan tertutup, efek gas air mata bisa jauh lebih berbahaya. Kondisi kesehatan bawaan seperti asma juga bisa menyebabkan efek samping gas air mata memburuk.

gas air mata
Sensasi terpapar gas air mata terasa seperti menghirup dan diolesi bubuk cabai dalam jumlah banyak. (foto: Pexels_Mauricio Mascaro)


Pertolongan pertama pada paparan gas air mata adalah dengan meminimalisasi paparan. Sebisa mungkin langsung lari menjauh ke tempat yang lebih terbuka.


Namun, jika terkendala, mengurangi paparan tear gas juga bisa dengan menutup mulut dan hidung menggunakan masker, kain, selendang, atau benda lain. Hal ini bertujuan agar gas air mata tidak banyak terhirup ke dalam tubuh. Memakai kacamata juga bisa menghindari bubuk tear gas masuk lebih banyak ke mata.


Pada beberapa orang, efek samping gas air mata hanya berlangsung sementara. Sedangkan pada orang lain, alat ini bisa menyebabkan penyakit serius. Maka dari itu, setiap orang yang terpapar gas air mata disarankan untuk melakukan pengecekan medis ke dokter untuk memastikan kondisi kesehatan masing-masing.(mcl)

BACA JUGA:

Kapolri ke Malang Percepat Tangani Tragedi Kanjuruhan

#Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Dwi Astarini

Love to read, enjoy writing, and so in to music.

Berita Terkait

Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Indonesia
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Presiden Prabowo juga menargetkan membangun total 500 rumah sakit berkualitas tinggi sehingga nantinya ada satu RS di tiap kabupaten dalam periode 4 tahun ini.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Indonesia
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Presiden Prabowo yakin RS PON Mahar Mardjono dapat menjadi Center of Excellence bagi RS-RS yang juga menjadi pusat pendidikan dan riset, terutama yang khusus berkaitan dengan otak dan saraf.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Indonesia
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Riza Chalid, selaku pemilik manfaat PT Orbit Terminal Merak, merupakan salah satu dari delapan tersangka baru dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah
Angga Yudha Pratama - Jumat, 22 Agustus 2025
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Bagikan