5 Pertandingan Sepak Bola Paling Mematikan Sepanjang Sejarah

Andrew FrancoisAndrew Francois - Minggu, 02 Oktober 2022
5 Pertandingan Sepak Bola Paling Mematikan Sepanjang Sejarah

5 tragedi sepak bola paling mematikan sepanjang sejarah. (Foto: Unsplash/Alex Motoc)

Ukuran:
14
Audio:

INSIDEN di pertandingan sepak bola bukan barang baru, sejumlah pertandingan sepak bola di berbagai belahan dunia sudah pernah menewaskan puluhan bahkan ratusan korban jiwa. Seperti yang juga baru-baru ini terjadi di Stadion Kanjuruhan, pada pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya.

Kejadian itu hingga kini telah mencatatkan sebanyak 174 korban jiwa, menjadi yang terparah kedua di dunia setelah Tragedi Estadio Nacional, Lima, Peru, pada 1964 silam. Belum diketahui jelas kronologi kejadian Tragedi Kanjuruhan, namun berikut adalah lima pertandingan sepak bola lainnya yang paling mematikan sepanjang sejarah.

Baca juga:

Kapolri ke Malang Percepat Tangani Tragedi Kanjuruhan

1. Tragedi Estadio Nacional, Lima, Peru (1964)

328 orang tewas dalam Tragedi Estadio Nacional Stadium. (Foto: List 25)

Dalam sejarah sepak bola, tragedi yang terjadi di Peru itu menjadi yang terburuk sepanjang masa. Pasalnya, sebanyak 328 orang dinyatakan meninggal dunia, sementara 500 lainnya dinyatakan luka-luka pada saat itu. Ironi, kronologinya mirip dengan yang terjadi pada Tragedi Kanjuruhan.

Saat itu, wasit mengambil keputusan kontroversial, mengundang amarah suporter tim tuan rumah, dan memaksa mereka masuk ke lapangan. Petugas kepolisian kemudian menembakkan gas air mata hingga kericuhan malah semakin menjadi-jadi. Kebanyakan korban menderita pendarahan internal akibat terbentur daun jendela baja yang mengarah ke jalan.

2. Tragedi Accra Sports' Stadium (2001)

126 penonton tewas dalam Tragedi Accra Sports' Stadium. (Foto: GhanaWeb)

Dua tim sepak bola paling sukses di Ghana bermain hari itu, Accra Hearts of Oak dan Asante Kotoko. Tragedi ini terjadi pada 9 Mei 2001, di mana sebanyak 126 penonton tewas hari itu akibat suporter Asante Kotoko tak terima dengan kekalahan yang terjadi, hingga melempar kursi ke arah lapangan.

Polisi yang berjaga merespons dengan menembakkan gas air mata ke kerumunan penonton. Namun, penonton malah panik, berhamburan dan berdesakan keluar stadion hingga menimbulkan korban jiwa. Kebanyakan korban meninggal dunia akibat terjepit penonton lain dan beberapa meregang nyawa karena tak bisa bernapas.

3. Tragedi Hillsborough (1989)

Tragedi Hillsborough yang paling buruk di Inggris. (Foto: YouTube/Soccer Stories)

Tragedi ini adalah yang paling buruk sepanjang sejarah sepak bola Inggris, sebanyak 96 orang dinyatakan meninggal dunia saat itu akibat saling berjejalan pada 15 April 1989. Seluruh korban jiwa saat itu adalah pendukung klub Liverpool, saat menyaksikan tim kebanggan mereka bermain di laga semifinal Piala FA.

Namun, penyebabnya kali ini bukan karena gas air mata. Melainkan, karena kelalaian pihak kepolisian dan kesalahan pemberitaan oleh The Sun, hingga terjadi boikot terhadap The Sun dengan slogan 'Don't Buy The Sun'. Kemudian PM Inggris David Cameron menyatakan permintaan maafnya kepada para keluarga korban.

Baca juga:

BPBD Jawa Timur Sebut Korban Tewas Tragedi Kanjuruhan 174 Orang

4. Tragedi Mateo Flores National Stadium (1995)

Tragedi Mateo Flores National Stadium tewaskan 80 penonton. (Foto: Bad Dog Needs Rotten Home)

Terjadi pada 1996, tepatnya di Stadion Nasional Mateo Flores yang mempertemukan Timnas Guatemala dengan Timnas Kosta Rika. Saat itu terjadi penumpukan suporter yang mencoba masuk ke dalam stadion, hingga penonton bersesakan memenuhi tribun.

Diduga para suporter membeli tiket palsu dari calo, sehingga terjadi pembludakan penonton yang melebihi kapasitas stadion. Akibat dari kejadian itu, sebanyak 80 orang dinyatakan meninggal dunia, sementara 180 lainnya diketahui luka-luka.

5. Tragedi Port Said Stadium (2012)

Tragedi Port Said Stadium catatkan 79 korban jiwa. (Foto: Alminassa24)

Kerusuhan Stadion Port Said adalah serangan masal yang terjadi pada 1 Februari 2012, di mana tim sepak bola Al-Masry bertemu dengan tim Al-Ahly. Tercatat saat itu sebanyak 79 orang tewas akibat kerusuhan, sementara 1.000 lainnya dinyatakan terluka.

Penyebabnya ialah ribuan suporter Al-Masry yang menyerbu lapangan, setelah tim kebanggaan mereka itu justru menang 3-1 atas Al-Ahly. Pendukung Al-Masry menyerang pendukung Al-Ahly menggunakan pisau, pedang, botol, dan petasan sebagai senjata. (waf)

Baca juga:

Gas Air Mata Disebut Bikin Kepanikan Massal di Tragedi Kanjuruhan

#Sepakbola #Olahraga
Bagikan
Ditulis Oleh

Andrew Francois

I write everything about cars, bikes, MotoGP, Formula 1, tech, games, and lifestyle.

Berita Terkait

Olahraga
Chelsea Hadapi 74 Dakwaan Terkait dengan Pembayaran Agen, Terancam Sanksi Denda hingga Larangan Transfer
Namun, kerja sama tinggi yang ditunjukkan klub akan menjadi pertimbangan sehingga mereka tidak berharap terkena hukuman berupa sanksi olahraga.
Dwi Astarini - 49 menit lalu
Chelsea Hadapi 74 Dakwaan Terkait dengan Pembayaran Agen, Terancam Sanksi Denda hingga Larangan Transfer
Olahraga
Bangga Banget! Indonesia Bawa Pulang 4 Emas di World Cup Beach Woodball Championship 2025
Tim Woodball Indonesia berhasil membawa pulang 4 emas di World Cup Beach Woodball Championship 2025.
Soffi Amira - Kamis, 11 September 2025
Bangga Banget! Indonesia Bawa Pulang 4 Emas di World Cup Beach Woodball Championship 2025
Olahraga
Semen Padang Vs PSBS Biak: Badai Pasifik akan Main Kompetitif dan Tanpa Beban, Kabau Sirah Wajib Ekstra Waspada
Pelatih Semen Padang, Eduardo Almeida, mewaspadai PSBS Biak yang akan bermain tanpa beban di Stadion Haji Agus Salim
Angga Yudha Pratama - Kamis, 11 September 2025
Semen Padang Vs PSBS Biak: Badai Pasifik akan Main Kompetitif dan Tanpa Beban, Kabau Sirah Wajib Ekstra Waspada
Lifestyle
Bela Negara Run 2025 Sukses Digelar, Menyatukan Olahraga dan Patriotisme
Bela Negara Run 2025 sukses digelar. Acara ini menjadi ajang reuni alumni Universitas Pertahanan (Unhan RI).
Soffi Amira - Minggu, 07 September 2025
Bela Negara Run 2025 Sukses Digelar, Menyatukan Olahraga dan Patriotisme
Indonesia
Makin Naik Kelas, Kejurnas Layangan Aduan 2025 Resmi Digelar!
Kejurnas Layangan Aduan 2025 kini resmi digelar. Nantinya, atlet akan menggunakan teknik, analisa, hingga stamina.
Soffi Amira - Minggu, 07 September 2025
Makin Naik Kelas, Kejurnas Layangan Aduan 2025 Resmi Digelar!
Olahraga
PSMS Punya Presiden Klub Baru, Fendi Jonathan Pimpin ‘Ayam Kinantan’ kembali ke Level Atas
Saat ini ada transisi dari manajemen lama ke manajemen baru dalam tubuh PSMS.
Dwi Astarini - Minggu, 31 Agustus 2025
PSMS Punya Presiden Klub Baru, Fendi Jonathan Pimpin ‘Ayam Kinantan’ kembali ke Level Atas
Olahraga
Juara Umum Asian Cup Woodball Championship, Ketua NOC Indonesia Yakin Bisa Borong Medali Emas di SEA Games Thailand 2025
Indonesia menjadi juara umum Asian Cup Woodball Championship 2025. Ketua NOC Indonesia, Raja Sapta Oktohari, yakin bisa memboyong medali emas di SEA Games Thailand 2025.
Soffi Amira - Sabtu, 23 Agustus 2025
Juara Umum Asian Cup Woodball Championship, Ketua NOC Indonesia Yakin Bisa Borong Medali Emas di SEA Games Thailand 2025
Olahraga
Badan Boleh Kecil, tetapi Tekad dan Semangat 2 ‘Bocah’ Woodball Indonesia Besar di Kejuaraan Asia
2 bocah mewakili Indonesia dalam Asian Cup Woodball Championship 2025
Frengky Aruan - Rabu, 20 Agustus 2025
Badan Boleh Kecil, tetapi Tekad dan Semangat 2 ‘Bocah’ Woodball Indonesia Besar di Kejuaraan Asia
Olahraga
Woodball Disebut Cocok untuk Semua Kalangan, Hanya Butuh Konsentrasi dan Konsistensi
Permainannya yang unik dan mudah untuk dipraktikkan.
Dwi Astarini - Rabu, 20 Agustus 2025
Woodball Disebut Cocok untuk Semua Kalangan, Hanya Butuh Konsentrasi dan Konsistensi
Olahraga
Atlet Hong Kong Puji Acara Pembukaan Asian Cup Woodball Championship 2025, Sebut Venue JSI Resort yang Terbaik
Kualitas penyelenggaraannya bagus dan segala fasilitasnya lengkap.
Dwi Astarini - Rabu, 20 Agustus 2025
Atlet Hong Kong Puji Acara Pembukaan Asian Cup Woodball Championship 2025, Sebut Venue JSI Resort yang Terbaik
Bagikan