Analisis Arifki Chaniago Tentang Arah Politik Partai Golkar Jelang Pemilu 2024
Ketum Golkar AirlangAnalis politik dan Direktur Eksekutif Aljabar Strategic, Arifki Chaniago. Foto: Instagram/@arifkichaniago
MerahPutih.com - Partai Golkar dikabarkan akan menyatakan sikap politiknya sebelum 17 Agustus 2023. Rencana partai berlambang pohon beringin itu memunculkan spekulasi tentang arah politik ke depan.
Spekulasi tersebut tidak terlepas dari posisi politik Golkar yang hingga kini masih tergabung dalam poros Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bersama PAN dan PPP.
Baca Juga
Golkar akan Tentukan Arah Koalisi dan Capres sebelum 17 Agustus
Bahkan, ketiga partai politik (parpol) tersebut diisukan bakal membentuk Koalisi Besar bersama parpol lain pendukung pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Analis politik dan Direktur Eksekutif Aljabar Strategic, Arifki Chaniago berpendapat bahwa arah politik Golkar adalah membentuk poros baru menjelang Pilpres 2024 dengan menggandeng parpol lain.
Tak cuma menginisiasi pembentukan koalisi, kata Arifki, Golkar juga akan menawarkan paket cawapres kepada parpol lain yang mau bergabung.
“Sebagai partai besar, punya peluang untuk Airlangga maupun Golkar membuat poros baru dengan menawarkan cawapres ke partai hal lain. Ini punya kemungkinan untuk dibentuk,” kata Arifki kepada wartawan, Kamis (6/7).
Baca Juga
Golkar Akui Akrab dengan Prabowo, tapi Belum Nyatakan Sikap Pilpres
Kendati demikian, Arifki memperkirakan Golkar juga tengah mempertimbangkan bergabung bersama Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) dan menawarkan Airlangga sebagai cawapres pendamping Prabowo Subianto.
Tak hanya itu, Arifki juga memprediksi Golkar bisa saja merapat ke PDI Perjuangan dan mendorong Airlangga untuk mendampingi Ganjar Pranowo di kontestasi elektoral 2024.
“Tapi tentu dia akan membuat narasi berbeda ketika misalnya tidak ada ketentuan yang menguntungkan bagi Golkar maupun Airlangga menjadi cawapres, apalagi pertarungan untuk menjadi cawapresnya Ganjar maupun Prabowo juga masih sengit,” kata Arifki.
Dengan pertimbangan sengitnya perebutan posisi cawapres pendamping Ganjar maupun Prabowo, maka Arifki menyebut tampaknya pada 17 Agustus nanti Golkar lebih berpeluang menyatakan sikap politik membentuk poros koalisi baru.
“Maka masih wajar karena sebagai partai besar punya peluang untuk Airlangga maupun Golkar untuk membuat poros baru,” pungkasnya,” pungkasnya. (Pon)
Baca Juga
Politikus Golkar Sebut Airlangga akan Maju sebagai Capres 2024
Bagikan
Ponco Sulaksono
Berita Terkait
Idrus Marham Yakin Bahlil Setia ke Prabowo Meski Dihujat di Media Sosial
Kritik Terhadap Bahlil Lahadalia Dinilai Sudah Kebablasan dan Menyerang Personal Tanpa Berlandaskan Fakta, Golkar Siap Tempur?
Ketum Bahlil Lahadiala Bagikan 610 Ribu Paket Sembako Peringati HUT Ke-61 Partai Golkar
Golkar Nilai Wacana Soeharto Jadi Pahlawan Nasional Sebagai Hal Wajar, Era Orde Baru Resmi Dihormati Negara?
Bahlil Tolak Tunduk Narasi Negatif, Golkar Klaim Publik Lebih Cerdas Menilai
Klarifikasi Pernyataan Atalia Praratya soal Dana Pesantren, Golkar Tegaskan Tak Ada Larangan APBN untuk Ponpes
Perpres 79 Tahun 2025 Dinilai Jadi Bukti Komitmen Prabowo untuk Lanjutkan Pembangunan IKN
Bahlil Minta Kader Golkar Jaga Ucapan dan Tindakan, Penampilan Harus Menyesuaikan
Golkar Usulkan Perubahan Sistem Pemilu, Ingin Lahirkan Budaya Politik Baru
Golkar Bantah Adanya 'Barter' Posisi Menteri di Reshuffle Kabinet Hari Ini