Anak Indonesia Rawan Mengidap Penyakit Ginjal Saat Dewasa

Luhung SaptoLuhung Sapto - Kamis, 10 Maret 2016
Anak Indonesia Rawan Mengidap Penyakit Ginjal Saat Dewasa

(Ki-Ka) Ketua PERNEFRI, dr. Dharmeizar, SpPD-KGH; Dokter Ahli Ginjal Anak FKUI/ RSCM, DR. dr. Sudung O Pardede Sp.A(K); dan Health Marketing Manager Danone AQUA, dr. Aninda Perdana B MedSc di Jakarta

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih Nasional - Indonesia menempati urutan pertama se-ASEAN dengan anak yang mengidap obesitas, yaitu 12,2 persen (data UNICEF: World Children Report 2012) atau dua kali dari persentase anak yang mengidap obesitas di Malaysia, yaitu 6,0 persen. Tingginya tingkat obesitas pada anak- anak dan remaja  berarti secara tidak langsung akan meningkatkan angka potensi pengidap penyakit ginjal pada masa yang akan datang.

Dokter Ahli Ginjal Anak FKUI/ RSCM, DR. dr. Sudung O Pardede Sp.A(K) mengatakan banyak sekali orang tua yang salah kaprah dengan kondisi kesehatan anak mereka. Mereka beranggapan bahwa anak dengan badan yang gemuk menandakan bahwa anak tersebut sehat. 

“Mereka menilai sehat atau tidaknya anak tergantung dari gemuk atau tidaknya badan anak tersebut. Kelebihan berat badan anak yang tidak terkontrol dapat menyebabkan obesitas dan saat mereka dewasa hal ini akan meningkatkan potensi mengidap berbagai penyakit termasuk penyakit ginjal,” ujarnya dalam diskusi peringatan Hari Ginjal Sedunia 2016 bertema “Kesehatan Ginjal & Anak: Hidup Sehat Sejak Sekarang” di Ballroom Hotel JW Marriott, Kuningan, Jakarta, Kamis (10/3). 

Sementara itu Ketua Perhimpunan Nefrologi Indonesia (Pernefri) dr. Dharmeizar, SpPD-KGH menekankan pentingnya orang tua memiliki pemahaman yang baik mengenai penyakit ginjal dan memperhatikan pertumbuhan kesehatan anak-anaknya. 

“Para orang tua juga harus mempunyai pengetahuan yang baik mengenai deteksi dini penyakit ginjal dan membiasakan anak-anak mereka untuk melakukan berbagai aktivitas fisik sehingga kesehatan anak-anak tetap terjaga dengan baik,” jelasnya. 

Menurutnya, Prevalensi Penyakit Ginjal Kronik (PGK) di Indonesia hampir sama dengan negara-negara ASEAN. Namun oleh karena jumlah penduduk di Indonesia 250 juta orang, maka jumlah pasien dengan PGK menjadi besar. 

Beberapa kondisi dihubungkan sebagai penyebab dari PGK, yang terpenting ialah darah tinggi dan diabetes mellitus (DM). Sehingga sangat penting untuk mengobati dan kontrol secara teratur bila seorang pasien mempunyai tekanan darah tinggi dan/atau DM. Dengan mengontrol kedua keadaan itu maka PGK dapat dicegah atau dikurangi. 

BACA JUGA:

  1. Ini Rahasia Panjang Umur Masyarakat Baduy
  2. Asal-Usul Nama Bekasi dalam Prasasti Kerajaan Tarumanegara
  3. Kemenpora Bakal Bentuk Satgas Anti Narkoba di 1.500 Desa
  4. Nikmatnya Kudapan Pisang Kencono
  5. Ahok Dapat Dukungan dari Warga Tangerang

 

#Ginjal #Hari Ginjal Sedunia #Obesitas #Anak-anak
Bagikan
Ditulis Oleh

Luhung Sapto

Penggemar Jones, Penjelajah, suka makan dan antimasak

Berita Terkait

Indonesia
62 Persen ASN Pemprov DKI Obesitas, Dinkes Juga Buka Data Hipertensi, Diabetes hingga Kejiwaan
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ani Ruspitawati mengatakan, angka tersebut hasil pemeriksaan kesehatan ASN DKI pada 2024.
Frengky Aruan - Jumat, 18 Juli 2025
62 Persen ASN Pemprov DKI Obesitas, Dinkes Juga Buka Data Hipertensi, Diabetes hingga Kejiwaan
Lifestyle
50 Persen Perempuan Ikut Cek Kesehatan Gratis Alami Obesitas Sentral, Jika Tidak Ditangani Bisa Alami Stroke
Obesitas sentral, dihitung berdasarkan pengukuran lingkar pinggang, yakni >90 cm untuk laki-laki dan >80 cm untuk perempuan.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 13 Juni 2025
50 Persen Perempuan Ikut Cek Kesehatan Gratis Alami Obesitas Sentral, Jika Tidak Ditangani Bisa Alami Stroke
Fun
Bahaya Screen Time Terlalu Lama Bagi Anak, Dari Cemas hingga Agresif
Studi dari American Psychological Association temukan bahwa screen time berlebihan berkaitan dengan kecemasan, depresi, dan agresi pada anak-anak. Konten dan dukungan emosional juga berperan penting.
Hendaru Tri Hanggoro - Rabu, 11 Juni 2025
Bahaya Screen Time Terlalu Lama Bagi Anak, Dari Cemas hingga Agresif
Lifestyle
Bahaya Gawai Mengintai Si Kecil, Dokter Peringatkan Dampak Buruknya pada Kebiasaan Makan dan Tumbuh Kembang!
Nimaz lebih mengutamakan kebiasaan makan bersama di meja makan
Angga Yudha Pratama - Selasa, 03 Juni 2025
Bahaya Gawai Mengintai Si Kecil, Dokter Peringatkan Dampak Buruknya pada Kebiasaan Makan dan Tumbuh Kembang!
Lifestyle
IDAI Ungkap Manfaat Diet Tinggi Protein-Lemak untuk Atasi Peradangan dan Penyakit Degeneratif
Piprim juga menganjurkan diet ini untuk anak sehat guna meminimalkan asupan karbohidrat berlebih yang menjadi cikal bakal berbagai penyakit modern
Angga Yudha Pratama - Kamis, 29 Mei 2025
IDAI Ungkap Manfaat Diet Tinggi Protein-Lemak untuk Atasi Peradangan dan Penyakit Degeneratif
Indonesia
Pembakaran 13 Rumah karena Game, DPR Minta Kebijakan Ruang Digital Anak Diperkuat
Tragedi ini sebagai sinyal yang menunjukkan lemahnya perlindungan terhadap anak dari terpaan konten digital destruktif.
Angga Yudha Pratama - Jumat, 09 Mei 2025
Pembakaran 13 Rumah karena Game, DPR Minta Kebijakan Ruang Digital Anak Diperkuat
Indonesia
Gaya Hidup Picu Gagal Ginjal di Kalangan Remaja, DPR Desak Solusi Tunggakan BPJS
Memang perlu ada koordinasi yang lebih baik antara rumah sakit dan BPJS
Angga Yudha Pratama - Jumat, 18 April 2025
Gaya Hidup Picu Gagal Ginjal di Kalangan Remaja, DPR Desak Solusi Tunggakan BPJS
Berita Foto
Kolaborasi Cow Play Cow Moo Bersama Carstensz Mall Tebarkan Semangat Berbagi
Anak-anak dari Panti Asuhan PYI Yatim dan Zakat Graha Raya berain wahana Paw Patrol Adventure Bay Bounce, Cartensz Mall, Gading Serpong, Tangerang, Banten, Kamis (10/4/2025).
Didik Setiawan - Kamis, 10 April 2025
Kolaborasi Cow Play Cow Moo Bersama Carstensz Mall Tebarkan Semangat Berbagi
Fun
Ruang Baru, Sumber Inspirasi Anak-anak SOS Children's Village untuk Raih Harapan
Harapan kecil untuk anak-anak SOS Children's Village.
Ikhsan Aryo Digdo - Sabtu, 22 Maret 2025
Ruang Baru, Sumber Inspirasi Anak-anak SOS Children's Village untuk Raih Harapan
Indonesia
Cek Kesehatan Gratis Terbanyak Temukan Warga Alami Gangguan Mata Akibat Gadget, Kedua Obesitas
Ada dua masalah kesehatan utama yang mayoritas ditemukan saat pelaksanaan Program Cek Kesehatan Gratis (CKG).
Wisnu Cipto - Selasa, 18 Februari 2025
Cek Kesehatan Gratis Terbanyak Temukan Warga Alami Gangguan Mata Akibat Gadget, Kedua Obesitas
Bagikan