Anak-Anak Rentan Terpapar COVID-19, Ini yang Wajib Diperhatikan Orangtua

Muchammad YaniMuchammad Yani - Rabu, 23 Juni 2021
Anak-Anak Rentan Terpapar COVID-19, Ini yang Wajib Diperhatikan Orangtua

Jaga imun anak untuk cegah penularan COVID-19. (Foto: Pixabay/Adalhelma)

Ukuran:
14
Audio:

KASUS COVID-19 di Jakarta kembali mengkhawatirkan. Bahkan, kini virus tersebut sudah banyak menyasar anak-anak dan balita.

Tingginya tren kasus Corona pada anak, Dinas Pemberdayaan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (DPPAPP) DKI meminta kepada orangtua untuk selalu waspada penularan virus COVID-19.

Baca juga:

Pahami Ciri Gejala COVID-19 yang Memburuk

DPPAPP DKI menegaskan, sebagai orang tua yang bijak, perlu untuk memperhatikan kebersihan dan menjaga kesehatan anak agar terhindar dari virus Corona. Apalagi saat ini vaksinasi COVID-19 yang diperuntukan bagi anak-anak belum tersedia.

Maka dari itu, pentingnya perhatian orangtua untuk menjaga kebersihan agar buah hati terhindar dari serangan pandemi COVID-19.

Virus Corona mulai menyerang anak-anak. (Foto: Pixabay/marcinjozwiak)
Virus Corona mulai menyerang anak-anak. (Foto: Pixabay/marcinjozwiak)

"Apalagi anak usia di bawah 2 tahun belum bisa menerima vaksinasi, sehingga orangtua menjadi kunci utama untuk menjaga dan melindungi anak," tulis DPPAPP melalui akun Instagram resminya @dppappdki, Rabu (23/6).

Berikut kiat-kiat dari Pemprov DKI bagi orang tua yang memiliki anak:

- Hindari kerumunan dan ruangangan berventilasi tertutup

- Hindari orang yang sedang sakit

- Cuci tangan sesering mungkin saat kembali dari luar, sebelum menyetuh dan menyusui dan saat menyiapkan susu atau makanan

- Bersihkan permukaan dan benda yang sering di sentuh

- Tidak menyentuh mata, hidung dan mulut

Baca juga:

Amankah Suntik Vaksin COVID-19 dan Vitamin C di Hari yang Sama?

- memakai masker di rumah saat sakit dan batasi kontak dengan anak

- letakkan selimut di atas gendongan ketika membawa anak keluar rumah

- Bersihkan gendongan atau kereta dorong ketika tiba di rumah.

Orangtua harsus menjaga kebersihan. (Foto: Pixabay/padrinan)
Orangtua harsus menjaga kebersihan. (Foto: Pixabay/padrinan)

Adapun data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) pada Minggu (20/6) lalu, kasus harian tertinggi di DKI menyentuh angka 5.582 warga yang terjangkit Corona. Dari angka itu, 665 kasus merupakan anak usia 5-18 tahun.

"Kira-kira 12 persen, dan 224 adalah kasus anak di bawah 5 tahun. Balita. Jadi 16 persen dari kenaikan kasus adalah anak-anak," urai Gubernur Anies Baswedan. (Asp)

Baca juga:

Pentingnya Asupan Vitamin D dan Kalium Bagi Anak

#Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Muchammad Yani

Lebih baik keliling Indonesia daripada keliling hati kamu

Berita Terkait

Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Indonesia
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Presiden Prabowo juga menargetkan membangun total 500 rumah sakit berkualitas tinggi sehingga nantinya ada satu RS di tiap kabupaten dalam periode 4 tahun ini.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Indonesia
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Presiden Prabowo yakin RS PON Mahar Mardjono dapat menjadi Center of Excellence bagi RS-RS yang juga menjadi pusat pendidikan dan riset, terutama yang khusus berkaitan dengan otak dan saraf.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Indonesia
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Riza Chalid, selaku pemilik manfaat PT Orbit Terminal Merak, merupakan salah satu dari delapan tersangka baru dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah
Angga Yudha Pratama - Jumat, 22 Agustus 2025
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Lainnya
Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke
Vertigo merupakan istilah medis yang digunakan untuk menyebut sensasi seolah-olah lingkungan di sekitar penderita terus berputar dan biasanya disertai rasa pusing.
Frengky Aruan - Kamis, 21 Agustus 2025
Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke
Bagikan