Anak-anak Ikut Demo Omnibus Law, Kapolda Metro Adakan Pertemuan dengan Anies dan Pangdam


Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana (kanan) saat pertemuan dengan Gubernur Anies dan Pangdam Jaya. (Foto: MP/Kanugrahan)
MerahPutih.com - Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana menggelar pertemuan dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Pangdam Jaya Mayjen Dudung Abdurrachman, serta sepala sekolah se-Jabodetabek.
Topik pertemuan membahas pelajar yang turut berbuat rusuh saat demo menolak omnibus law beberapa pekan lalu.
Dari penyelidikan dan penyidikan, Nana mengambil kesimpulan ada kelompok tertentu yang memanfaatkan aksi anak-anak muda yang nekat ini.
Baca Juga:
Belum Ada Peningkatan Kasus COVID-19 Buntut Demo Tolak UU Cipta Kerja
"Jangan sampai anak-anak ini yang dimanfaatkan kelompok tertentu demi kepentingan politiknya, atau pun supaya negara ini tidak aman," kata Nana Sudjana kepada wartawan, di Polda Metro Jaya, Senin (26/10).
Ia menjelaskan bahwa para pelajar yang turut berbuat rusuh ini merasa diajak oleh unggahan dari media sosial. Untuk itu, polisi pun telah mengamankan lima admin dari media sosial tersebut.
"Ada lima admin yang selama ini mereka mempunyai akun STM Jabodetabek itu memang mengarah kepada menghasut memprovokasi, setiap barang bukti yang ada, batu, molotov, odol, selama ini untuk demo ini sudah tidak baik," kata Nana.

Ke depan, polisi telah mengerahkan unit siber mereka untuk mempersempit ruang gerak para penghasut ini di media sosial. Patroli siber pun mereka galakkan setiap hari.
"Jadi kita punya unit timsus siber, kami terus patroli siber, terus kita lakukan setiap hari, untuk mengetahui perkembangan di dunia maya," tutur Nana.
Baca Juga:
Nana menyebutkan, mengacu pasal 15 Undang-undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak, seorang pelajar yang masih di bawah umur atau anak berhak mendapatkan perlindungan terkait penyalahgunaan dalam kegiatan politik praktis, masalah kerusuhan sosial, hingga eksploitasi pelibatan dalam peristiwa yang mengandung unsur kekerasan.
"Maka dalam hal ini kami bersama-sama dengan Pak Pangdam, Gubernur, mengundang kepala dinas pendidikan, dan kepala sekolah ini supaya mereka betul-betul mengarahkan terhadap anak-anak ini. Jangan sampai anak-anak ini dimanfaatkan kelompok-kelompok tertentu demi kepentingan politiknya atau pun supaya negara ini tidak aman," jelas dia. (Knu)
Baca Juga:
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Peran Anggota Kopassus Tersangka Penculikan Kacab BRI, Serka N Perantara Lainnya Eksekutor

Pelaku Penculikan dan Pembunuhan Kepala Cabang BRI Terancam Hukuman 12 Tahun Penjara

Ditreskrimum Polda Metro Jaya Ungkap Motif Kasus Pembunuhan Kepala Cabang Bank BRI

Disuruh Culik dan Bunuh Kepala Cabang BRI, 2 Anggota TNI Minta Uang Jutaan Rupiah

Ditreskrimum Ungkap 15 Tersangka Kasus Pembunuhan Kacab Bank BRI di Jakarta

Fakta Baru Kasus Penculikan dan Pembunuhan Kepala Cabang BRI, Pelaku Pilih Korban secara Acak

Polisi Angkat Bicara soal Dugaan Pegawai Bank BUMN Terlibat Kasus Penculikan dan Pembunuhan Kepala Cabang BRI

Kopda FH Tersangka Kasus Pembunuhan Kacab BRI, TNI dan Polda Metro Bakal Gelar Perkara Bareng

Motif Penculikan Kepala Cabang BRI tak Kunjung Terungkap, Polisi: Penyidik Masih Lakukan Pendalaman

Polda Metro Sebar Kontak Telepon ‘Posko Orang Hilang’, Terima Laporan Anggota Keluarga atau Kerabat yang tak Ada Kabar
