Amerika Kirim Enam Pesawat Pengintai ke Filipina
Ilustrasi. (Pixabay)
MerahPutih.com - Amerika Serikat menyerahkan enam pesawat pengintai nirawak kepada sekutunya, Filipina, pada Selasa (13/3), sebagai bagian dari upaya meningkatkan kemampuan dalam mengatasi peningkatan ancaman pegaris keras dan menanggapi bencana alam.
Enam pesawat nirawak Boeing Insitu ScanEagle itu, yang memiliki dua kamera dan dapat bergerak hingga 24 jam sekali terbang, didanai hibah US$ 13,7 juta dari bantuan militer asing Washington.
Penyerahan itu mengikuti pengalihan dua pesawat pengintai bermesin tunggal pada tahun lalu.
Filipina berencana menempatkan pesawat nirawak itu untuk mengawasi pegaris keras dan perompak serta memantau akibat bencana, seperti, topan, longsor, dan gempa.
"ScanEagle antara lain untuk mencanggihkan tentara guna mencegah yang ingin berperang melawan negara kita," kata Menteri Pertahanan Delfin Lorenzana dalam upacara di pangkalan angkatan udara di Manila, yang dihadiri duta besar Amerika Serikat, dilansir Antara.
"Kerja sama ini juga menandakan niat baik, persahabatan mendalam dan tekad tulus Filipina dan Amerika Serikat untuk perdamaian," katanya.
Amerika Serikat adalah mitra terpenting tentara Filipina, dengan perjanjian persekutuan puluhan tahun dan sejumlah perjanjian lain, yang memungkinkan penempatan bergilir pasukan Amerika Serikat serta pelatihan gabungan tahunan.
Tapi, hubungan itu diuji kebencian Presiden Rodrigo Duterte terhadap Amerika Serikat.
Meski demikian, tentara Amerika Serikat memberikan dukungan teknis dan pengintaian penting dalam membantu Filipina mengakhiri lima bulan pendudukan kota Marawi oleh pemberontak pada tahun lalu. (*)
Bagikan
Berita Terkait
Filipina Dihantam Topan Super Fung-wong di Tengah Status Darurat Nasional, 1,4 Juta Rakyat Terdampak
Topan Kalmaegi Bergerak ke Kamboja, Tewaskan 193 Orang di Filipina dan Vietnam
Topan Kalmaegi Tewaskan 142 Orang, Presiden Filipina Tetapkan Status Darurat Nasional
Topan Kalmaegi Akibatkan 114 Orang Meninggal dan 127 Orang Hilang di Filipina
Filipina Diamuk Topan Kalmaegi, 114 Orang Tewas dan 127 Hilang
BUMN Indonesia Menang Kontrak Proyek Malolos-Clark Railway di Filipina, Nilainya Rp 3,16 T
8 Orang Tewas, 22 Ribu Penduduk Terpaksa Mengungsi Menyusul Badai Tropis Fengshen yang Terjang Filipina
Gempa Filipina Ibarat ‘Bom Waktu’, Kemenlu RI Peringatkan WNI Waspada
BMKG Cabut Peringatan Dini Tsunami di Indonesia, Imbas Gempa M 7,6 Perairan Filipina
Gempa Magnitude 6,9 Guncang Filipina, 20 Orang Dilaporkan Tewas