Alasan Pemprov DKI Tak Hentikan PTM Meski Kasus COVID-19 Tinggi
Siswa belajar di sekolah. (ANTARA/Edo Purmana/22)
MerahPutih.com - Kasus COVID-19 kembali mengalami peningkatan, secara nasional kasus COVID-19 mencapai 5.000 jiwa per harinya. Sementara di Jakarta hampir mencapai 3.000 penambahan kasus tiap harinya.
Menyikapi kondisi tersebut, Pemerintah DKI Jakarta mengaku belum berniat untuk menghentikan pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah dan kembali menerapkan pembelajaran jarak jauh (PJJ).
Baca Juga:
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes DKI Jakarta, Friana Asmely menjelaskan, alasan pihaknya tidak stop PTM, karena kebijakan pembelajaran pada masa pandemi tidak ditentukan Pemerintah DKI, melainkan keputusan empat kementerian.
"Belum perlu dilakukan online sesuai dengan Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 menteri tadi," ujar Friana saat dihubungi, Rabu (27/7)
Sehingga, lanjut Friana, Pemprov melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Dinas Pendidika (Disdik) DKI hanya mengikuti keputusan SKB 4 menteri itu.
Baca Juga:
Kasus COVID-19 Melonjak, PSI Minta Anies Pertimbangkan PTM 100 Persen
"Itu jelas regulasinya di sana, kapan suatu sekolah itu mesti ditutup apabil terjadi peningkatan kasus," paparnya.
Dalam kebijakan SKB 4 Menteri itu juga dijelaskan, kalau PTM di sekolah dihentikan sementara selama 14 hari apabila ada klaster penularan di satuan pendidikan terkait.
"Atau positivity rate warga satuan pendidikan disana 5 persen, atau lebih dari 5 persen dari warga satuan pendidikan. Itu di aplikasi peduli lindungi itu hitam. Nah itu baru dihentikan pendidikannya 14 hari," pungkasnya. (Asp)
Baca Juga:
Pembukaan PTM, IDAI Minta Pemerintah-Orang Tua Pastikan Keselamatan Anak
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Krisis Lahan Makam Jakarta, Solusi Tumpang dan Wacana Teknologi Kuburan Instan
Rp 14,6 Triliun DKI Ngendap di Bank, PSI Soroti Belanja Subsidi dan Modal yang Mampet
Pramono Anung Bikin Aturan Lelang Kilat November-Desember, Siap-siap Proyek Infrastruktur Langsung Tancap Gas di Awal Tahun Baru
DPRD DKI Minta BUMD Jakarta Jangan Manja Minta PMD Terus, Creative Financing Bisa Jadi Solusi Darurat Usai Anggaran Dikebiri Habis-habisan
Jakarta Diprediksi Hanya Punya Lahan Makam 3 Tahun Lagi, Setelah Itu Mau Kubur di Mana?
Anggaran DKI Jakarta Menciut Gara-Gara DBH Dipangkas, Banjir dan Jalan Rusak Warga Jakarta Terancam Diabaikan?
MRT Jakarta Tambah 8 Kereta Baru dari Jepang untuk Rute HI–Kota, 'Headway' Bakal Jadi Secepat Kilat
Krisis Lahan Kuburan di Jakarta: Jarak Antar Makam Cuma 20 Cm, Jasad Baru Harus Rela 'Numpang' Sampai Tiga Lapis dalam Satu Lubang
TPU Jakarta Penuh, Para Leluhur Siap-siap Naik Level! Pramono Anung Pertimbangkan Buat Kuburan Vertikal
Normalisasi Ciliwung Stagnan, DPRD Khawatir Jakarta Bakal Jadi 'Kolam Raksasa' Lagi