Pembukaan PTM, IDAI Minta Pemerintah-Orang Tua Pastikan Keselamatan Anak


Vaksinasi pelajar di SMAN 1 Kota Tangerang, Banten, Rabu, (14/7/2021). (Foto: MP/Rizki Fitrianto)
MerahPutih.com - Kegiatan belajar mengajar (KBM) tahun ajaran baru 2022/2023 akan dimulai. Pembelajaran Tatap Muka (PTM) pun akan 100 persen dilakukan pada Senin (11/6) mendatang.
Namun, timbul kekhawatiran akan adanya COVID-19 mengingat angka positif terus mengalami kenaikan tiap harinya akibat varian BA.4 dan BA.5.
Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 yang jauh lebih mudah menular dibanding varian awalnya dan potensial menyebabkan gelombang kasus berikutnya.
Baca Juga:
Naik Terus, Kasus COVID-19 di Indonesia Bertambah 2.881 Hari Ini
Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Piprim Basarah Yanuarso meminta pihak sekolah, dinas pendidikan, dan pemerintah daerah berkolaborasi dengan orang tua dalam memastikan keamanan dan keselamatan anak.
Antara lain dengan melakukan testing pada anak dengan gejala COVID-19, dan patuh serta disiplin menjalankan protokol kesehatan, serta tidak membawa anak ke luar rumah apabila ada gejala demam/batuk/pilek/diare.
"Protokol kesehatan terutama fokus pada penggunaan masker wajib untuk semua orang berusia di atas dua tahun, mencuci tangan, menjaga jarak kemudian tidak makan bersamaan," kata Piprim yang dikutip Jumat (8/7).
Selain itu, pihak sekolah diminta memastikan sirkulasi udara terjaga, serta mengaktifkan sistem penapisan aktif per harinya untuk anak, guru, petugas sekolah dan keluarganya yang memiliki gejala suspek COVID-19.
Ketua Satgas Vaksinasi IDAI Hartono Gunardi mengingatkan para orang tua untuk mengikuti Bulan Imunisasi Anak Nasional yaitu melengkapi imunisasi dasar dan booster untuk anak balita. Lalu imunisasi MR (measles dan rubella) tambahan dan imunisasi dengan vaksin baru yaitu vaksin pneumokokus (PCV) yang berguna untuk mencegah radang paru.
Baca Juga:
Jabodetabek PPKM Level 1, Sebanyak 9.720 Warga Jakarta Masih Berjuang Sembuh dari COVID-19
Anak usia enam tahun ke atas perlu imunisasi COVID-19 sebanyak dua kali. Jadi imunisasi rutin dan vaksinasi diperlukan agar anak terlindungi dari berbagai penyakit infeksi.
Vaksinasi COVID-19 untuk anak-anak dengan komorbiditas dapat berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter spesialis anak.
Komorbiditas anak meliputi penyakit seperti keganasan, diabetes melitus, penyakit ginjal kronik, penyakit autoimun, penyakit paru kronis, obesitas, hipertensi, dan lainnya.
IDAI menekankan bahwa keputusan buka atau tutup sekolah harus memperhatikan adanya kasus baru COVID-19 di sekolah atau tidak.
Ketua Satgas COVID-29 IDAI Yogi Prawira berharap, pemerintah meningkatkan 3T (testing, tracing, dan treatment) serta menampilkan data terkini kasus COVID-19 terkonfirmasi secara akurat dan transparan, termasuk pada usia bayi dan anak. (Knu)
Baca Juga:
Hari Ini, 2.743 Orang Terpapar COVID-19
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
IDAI Soroti Buruknya Layanan Kesehatan dan Kurangnya Perhatian Negara di Kasus Kematian Balita di Sukabumi

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa

IDAI Ungkap Manfaat Diet Tinggi Protein-Lemak untuk Atasi Peradangan dan Penyakit Degeneratif

DPR Soroti Dugaan Pelanggaran Prosedur dan Dampak Kebijakan Kemenkes Terkait Mutasi Sejumlah Dokter Anak

IDAI Ajak Orang Tua Jadi Role Model dalam Konsumsi Gula hingga Aktivitas Fisik

IDAI Minta Pemerintah Beri Perhatian Bahaya Gula, seperti pada Rokok

Diabetes pada Anak, Kenali Tanda Awal Gejalanya
