Alasan Pemerintah Melonjaknya Inflasi Inti

Alwan Ridha RamdaniAlwan Ridha Ramdani - Rabu, 04 Januari 2023
 Alasan Pemerintah Melonjaknya Inflasi Inti

Beras. (Foto: Antara)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Inflasi inti pada Desember 2022 tercatat sebesar 3,36 persen dibanding periode sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy), meningkat dari bulan sebelumnya yang tercatat di angka 3,3 persen (yoy).

Secara keseluruhan, laju inflasi sedikit meningkat di Desember 2022 yang mencapai 5,51 persen (yoy), naik dari angka November 2022 sebesar 5,42 persen.

Baca Juga:

Laju Inflasi DKI Jakarta pada Desember 2022 Terkendali

Peningkatan ini didorong oleh tekanan kenaikan inflasi inti dan harga diatur pemerintah (administered price), sedangkan dari sisi harga pangan bergejolak masih melanjutkan tren penurunan.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu berkilah jika peningkatan inflasi inti pada Desember 2022 mencerminkan masih kuatnya konsumsi masyarakat.

Hal ini yang juga tercermin dari kenaikan inflasi beberapa kelompok pengeluaran, seperti perumahan, rekreasi, dan perawatan pribadi, serta jasa lainnya.

Ia mengungkapkan, tren penurunan inflasi kelompok pangan bergejolak berlanjut di mana tercatat sebesar 5,61 persen (yoy), lebih rendah dari inflasi November yang mencapai 5,7 persen.

Dibandingkan dengan bulan sebelumnya (month-to-month/mtm) harga pangan mengalami kenaikan seiring dengan perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) serta masuknya musim penghujan, seperti daging dan telur ayam, serta ikan segar, aneka sayuran (antara lain tomat, cabai rawit, bayam), dan beras.

Inflasi harga yang diatur pemerintah juga mengalami peningkatan menjadi 13,34 persen (yoy), naik dari angka di bulan November 2022 sebesar 13,01 persen (yoy), yang didorong oleh naiknya tarif angkutan, rokok, dan tarif air PAM.

Peningkatan tarif angkutan udara dan kereta api terutama didorong oleh permintaan pada masa liburan Nataru.

Secara umum, sepanjang tahun 2022, laju inflasi mengalami peningkatan yang disebabkan oleh tekanan harga global, gangguan pasokan pangan, dan kebijakan penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM), selain juga karena meningkatnya permintaan masyarakat dengan membaiknya kondisi pandemi.

Beberapa komoditas yang dominan mendorong inflasi adalah bensin, bahan bakar rumah tangga, dan tarif angkutan udara.

Naiknya harga minyak sawit (crude palm oil/CPO) global juga mendorong kenaikan harga minyak goreng pada semester I-2022, sementara gangguan cuaca yang terjadi di pertengahan tahun juga sempat mendorong naiknya volatilitas harga aneka cabai dan bawang merah meskipun kemudian mereda di akhir tahun.



Ia mengatakan, dalam upaya menjaga stabilitas harga, pemerintah terus memonitor harga dan stok bahan pangan serta melakukan berbagai kebijakan, antara lain operasi pasar, pasar murah, intervensi harga, dan pengawasan distribusi.

Pemerintah, kata ia, terus menjaga kelancaran arus distribusi dan ketersediaan armada pengangkutan di tengah perubahan cuaca dan gangguan iklim, serta kebijakan mengantisipasi lonjakan inflasi transportasi di masa Nataru.

Sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dengan Bank Indonesia (BI) melalui Tim Pengendali Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP-TPID) terus diperkuat guna menjaga terkendalinya tingkat inflasi nasional serta mengurangi disparitas harga antar wilayah.

Sebagai dukungan dalam pengendalian inflasi, tegas ia, pemerintah terus berupaya mengoptimalkan peran APBN dan APBD sebagai shock absorber.

"Optimalisasi penyaluran anggaran ketahanan pangan serta penyaluran belanja wajib perlindungan sosial dan belanja tidak tetap (BTT) APBD terus dilakukan untuk mendukung terkendalinya inflasi daerah," ungkapnya. (Asp)

Baca Juga:

Kota Bandung Alami Inflasi Tertinggi di Jawa Barat dan di Atas Nasional

#Inflasi #Resesi Ekonomi
Bagikan
Ditulis Oleh

Asropih

Berita Terkait

Lifestyle
Alasan Bitcoin Jadi Solusi Investasi Menarik di Tengah Ancaman Inflasi
Selain sebagai penyimpan nilai, Bitcoin juga berfungsi sebagai medium transaksi yang stabil di tengah kondisi ekonomi yang fluktuatif
Angga Yudha Pratama - Minggu, 14 September 2025
Alasan Bitcoin Jadi Solusi Investasi Menarik di Tengah Ancaman Inflasi
Indonesia
Biar Rakyat Senang Saat Belanja, Mendagri Perintahkan Daerah Tahan Inflasi Maksimal di 3,5 Persen
Pemerintah menargetkan inflasi nasional berada di angka 1,5 hingga 3,5 persen. Angka ini dinilai sebagai titik seimbang yang mampu menguntungkan konsumen maupun produsen.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 03 September 2025
Biar Rakyat Senang Saat Belanja, Mendagri Perintahkan Daerah Tahan Inflasi Maksimal di 3,5 Persen
Indonesia
Harga Beras Berikan Kontribusi Inflasi Terbesar Kelompok Pangan Setelah Bawang Merah
Terdapat bahan pangan yang memberikan andil inflasi pada Agustus 2025, yaitu bawang merah dan beras dengan kontribusi masing-masing 0,05 persen dan o,03 persen.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 01 September 2025
Harga Beras Berikan Kontribusi Inflasi Terbesar Kelompok Pangan Setelah Bawang Merah
Indonesia
Angka Kemiskinan Jakarta Year On Year Turun, Gubernur Klaim Berhasil Kendalikan Inflasi
Pemprov secara serius akan mengendalikan tingkat inflasi untuk menjaga daya beli masyarakat.
Wisnu Cipto - Senin, 28 Juli 2025
Angka Kemiskinan Jakarta Year On Year Turun, Gubernur Klaim Berhasil Kendalikan Inflasi
Indonesia
Strategi Sukses Jakarta Kendalikan Inflasi Jadi Kunci Stabilitas Harga Pangan dan Distribusi Efisien
Selain fokus pada inflasi dan pasokan pangan, Pramono juga menyoroti transformasi sosial di Jakarta
Angga Yudha Pratama - Kamis, 12 Juni 2025
Strategi Sukses Jakarta Kendalikan Inflasi Jadi Kunci Stabilitas Harga Pangan dan Distribusi Efisien
Indonesia
Dalam 20 Bulan Terakhir Harga Emas Alami Lonjakan Tertinggi di April 2025
kenaikan harga emas pada April 2025 juga menandakan bahwa inflasi komoditas tersebut telah terjadi berturut-turut selama 20 bulan terakhir.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 02 Mei 2025
Dalam 20 Bulan Terakhir Harga Emas Alami Lonjakan Tertinggi di April 2025
Indonesia
IMF Ramalkan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Anjlok, Istana Optimis Masih akan Baik-Baik Saja
Mensesneg yakin pertumbuhan ekonomi Indonesia masih cerah.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 30 April 2025
IMF Ramalkan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Anjlok, Istana Optimis Masih akan Baik-Baik Saja
Indonesia
Inflasi Jakarta 2 Persen di Maret 2025, Tarif Listrik Jadi Penyumbang Terbesar
Kelompok lainnya yakni makanan, minuman dan tembakau menyumbangkan inflasi 1,7 persen dengan andil 0,34 persen
Angga Yudha Pratama - Selasa, 08 April 2025
Inflasi Jakarta 2 Persen di Maret 2025, Tarif Listrik Jadi Penyumbang Terbesar
Indonesia
Pemerintah Didesak Percepat Stimulus untuk Meredam Dampak Gejolak Ekonomi
Investor butuh kepastian kebijakan, sementara masyarakat butuh kepastian ekonomi
Angga Yudha Pratama - Kamis, 20 Maret 2025
Pemerintah Didesak Percepat Stimulus untuk Meredam Dampak Gejolak Ekonomi
Indonesia
Pemerintah Bantah Penurunan Daya Beli Akibatkan Deflasi, Ini Karena Intervensi Pemerintah
Rekor deflasi itu justru menjadi prestasi bagi Indonesia, mengingat banyak negara lain yang kesulitan untuk meneka angka inflasi yang relatif tinggi.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 13 Maret 2025
Pemerintah Bantah Penurunan Daya Beli Akibatkan Deflasi, Ini Karena Intervensi Pemerintah
Bagikan