Alasan PDIP Tak Mau Buru-Buru Bangun Koalisi
 Zulfikar Sy - Kamis, 02 Maret 2023
Zulfikar Sy - Kamis, 02 Maret 2023 
                Tangkapan layar-Politisi PDIP Masinton Pasaribu dalam Talk Show Embargo Talk Episode 3 dengan topik "PDIP di tengah kepungan koalisi" di Jakarta, Kamis. (02/03/2023) (ANTARA/Boyke Ledy Watra)
MerahPutih.com - PDI Perjuangan hingga kini belum menentukan koalisi dengan partai lain menghadapi Pemilu 2024.
Politisi PDIP Masinton Pasaribu mengatakan, PDIP tidak perlu buru-buru bersikap terkait koalisi, meskipun partai politik lain sudah terlebih dahulu membangun koalisi-koalisi.
"Tahapan pemilu untuk saat ini kan baru tahapan legislatif, belum ada tahapan pilpres, ya ngapain harus buru-buru," kata Masinton Pasaribu dalam Talk Show Embargo Talk Episode 3 dengan topik "PDIP di tengah kepungan koalisi" di Jakarta, Kamis (2/3).
Baca Juga:
Legislator PDIP Ingatkan Gubernur NTT Tak Jadikan Siswa 'Kelinci Percobaan'
Menurut dia, yang terpenting bagi PDIP dalam menyongsong Pemilu 2024 adalah membangun dan menjalin komunikasi politik dengan tokoh, elemen masyarakat, dan lintas partai politik.
"Itu menjadi sangat penting karena hari ini diketahui PDIP Perjuangan sebagai partai pendukung utama pemerintah, kami berfokus untuk membantu pemerintah mengatasi persoalan-persoalan baik itu ekonomi pascapandemi dan kemudian dampak-dampak dari konstalasi global."
"Dampak global tersebut seperti dampak yang dirasakan Indonesia akibat perang Rusia dengan Ukraina. Hal itu bagi PDIP Perjuangan bukan berarti mengabaikan persoalan kontestasi pilpres," paparnya, seperti dikutip Antara.
Baca Juga:
[HOAKS atau FAKTA]: PDIP Tak Bisa Usung Capres di Pilpres
Tetapi, katanya, ada hal-hal yang menjadi prioritas untuk PDI Perjuangan saat ini, belum ke ranah politik kekuasaan kira-kira seperti itu.
Artinya, lanjut dia, PDI Perjuangan hari ini masih berbicara tentang bagaimana bisa bersama-sama menghadapi situasi di mana baru selesai masa pandemi dan menghadapi persoalan bangsa ini.
"Kalau soal koalisi, itu yang jelas, pertama (PDIP mempertimbangkan) kesamaan platform ideologi dan kemudian cara pandang bersama, memandang persoalan-persoalan Indonesia saat ini dan ke depan sehingga nanti dari situ kami baru berbicara tentang siapa kandidatnya," ucapnya.
Oleh karena itu, lanjut dia, sikap sebagai pendukung utama pemerintah tentunya apa pun program pemerintah akan didukung.
"Kami ingin ada kesinambungan dalam proses pembangunan yang sudah dilakukan Presiden Jokowi, baik bersama Pak Jusuf Kalla periode sebelumnya dan sekarang bersama KH Ma'ruf Amin, artinya dalam masa 10 tahun 2 periode ini kami ingin ke depan itu, kepemimpinan yang mampu melanjutkan kesinambungan," ujarnya. (*)
Baca Juga:
PDIP Minta Ganjar Taat Aturan Partai Soal Dukungan Capres
Bagikan
Berita Terkait
Implementasi PP 47/24 Masih Rendah, Pemerintah Didesak Percepat Penghapusan Piutang Macet UMKM
 
                      Sumpah Pemuda Harus Jadi Semangat Kepeloporan Anak Muda
 
                      Peringatan Sumpah Pemuda, PDIP Tegaskan Komitmen Politik Inklusif bagi Generasi Muda
 
                      Ribka Tjiptaning Nilai Soeharto tak Pantas Dapat Gelar Pahlawan Nasional, Dianggap Pelanggar HAM
 
                      Soal Dugaan Korupsi Proyek Whoosh, PDIP: Kita Dukung KPK, Diperiksa Saja
 
                      PDIP Sebut Ada Niat Jahat jika Utang KCJB Dikaitkan dengan APBN
 
                      PDIP Tolak Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, FX Rudy Sebut itu Harapan Masyarakat
 
                      Bonnie Triyana Tegaskan Pemberian Gelar Pahlawan kepada Soeharto Mencederai Cita-Cita Reformasi
 
                      Soeharto Diusulkan Jadi Pahlawan, Politisi PDIP: Aktivis 1998 Bisa Dianggap Pengkhianat
 
                      Hari Santri Jadi Momentum Gali kembali Islam Bung Karno dan Resolusi Jihad
 
                      




