Alasan Jokowi Beri Lampu Hijau Rektor Asing Pimpin Perguruan Tinggi
Diaz Hendropriyono (Foto:MP)
Merahputih.com - Staf Khusus Presiden, Diaz Hendropriyono menilai wacana pemerintah merekrut pimpinan perusahaan (CEO) dan rektor perguruan tinggi negeri dari luar negeri bertujuan untuk meningkatkan daya saing.
Menurut Diaz, Presiden Joko Widodo (Jokowi) pernah bercerita mengenai perkembangan di Dubai, Uni Emirat Arab. Pada tahun 1960, warga Dubai yang ke Abu Dhabi, kata Diaz mengutip Presiden Jokowi, harus naik onta, orang Indonesia sudah naik mobil Holden.
Selanjutnya, pada 1970, warga Dubai sudah naik truk, orang Indonesia naik Kijang. Sekarang, lanjut Diaz, warga Dubai yang ke Abu Dhabi naik kendaraan macam-macam, sementara orang Indonesia masih naik Kuda.
Baca Juga: Jokowi Izinkan Rektor Asing Pimpin Perguruan Tinggi
Saat ditanya Presiden, sambung Diaz, Emir Dubai menjawab karena mereka merekrut orang asing, CEO asing untuk menjalankan tugas-tugas seperti memimpin BUMN.
“Itu untuk membangkitkan semangat bersaing,” ujar Diaz dalam keterangannya, Rabu (14/8)
Waktu bertukar pikiran dengan Presiden, Diaz mendapatkan penegasan, bahwa keinginan pemerintah itu bukan karena orang Indonesia itu tidak mampu jadi CEO, bukan karena orang Indonesia tidak mampu menjadi rektor.
“Tetapi kalau ada orang asing kita menjadi terpacu,” tegas Diaz.
Ia mengajak semua kalangan optimistis, karena diprediksi pada tahun 2023, Indonesia akan menjadi negara terbesar nomor enam ekonominya di dunia, dan 2030 akan menjadi ekonomi terbesar nomor empat dunia.
“Kita 5 tahun ini memang fokusnya ke infrastruktur. Anggaran infrastruktur kita meningkat naik secara signifikan dan sudah tidak Jawa sentris lagi; jalan tol dibangun kurang lebih 2.000 km; Trans Papua sekarang sudah hampir jadi; MRT satu-satu di Jakarta sudah ada, sudah beroperasi; dan Tol Laut (memudahkan pengiriman barang dari Timur ke Barat); pembangunan bandara pun dikebut termasuk di pulau-pulau terpencil seperti Miangas,” ungkap Diaz.
Baca Juga: Wacana Gunakan Rektor Asing Rendahkan Guru Besar di Perguruan Tinggi
Ia menyebutkan, akan ada 3 kartu sakti lagi yang akan digunakan untuk mendongkrak kualitas SDM, yaitu Kartu Pra Kerja, KIP Kuliah, dan Kartu Sembako Murah.
Dengan semua pencapaian kinerja itu, Diaz optimistis prediksi Indonesia akan menjadi negara dengan ekonomi terbesar. (Knu)
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Situasi Indonesia Panas, Rektor UMJ: Perbedaan Pandangan Jangan Berujung Kekerasan

Cerita Ajudan Saat Jokowi Pemulihan Sekaligus Liburan di Bali Bersama Semua Cucu

Pelantikan Gunakan Bahasa Asing, Kemendiktisaintek Diminta Tegur Rektor UPI

Anggota Watimpres Era Presiden Jokowi, Djan Faridz Jalani Pemeriksan KPK

Pulang ke Solo, Jokowi Akan Dilibatkan dalam Kegiatan Kampung oleh Pengurus RT/RW Setempat

H-1 Pensiun, Mural Infrastruktur Era Jokowi Mejeng di Jalan Slamet Riyadi

Hari Kerja Terakhir di Istana Negara, Jokowi Bicarakan Proses Transisi Pemerintahan

Mitos Seputar Pohon Pulai yang Ditanam di Istana Negara oleh Jokowi

[HOAKS atau FAKTA]: Jokowi Marah karena Prabowo Tiba-tiba Pilih Anies Jadi Wapres
![[HOAKS atau FAKTA]: Jokowi Marah karena Prabowo Tiba-tiba Pilih Anies Jadi Wapres](https://img.merahputih.com/media/8e/c3/68/8ec368373b1f5bed8e9627aeb68c36e7_182x135.jpeg)
Di Penghujung Jabatan, Jokowi Bentuk Korps Pemberantasan Korupsi Polri
