Al Araf: Kerusuhan 22 Mei Bukti Upaya 'Suriahkan' Indonesia Benar-Benar Nyata


Direktur Imparsial Al Araf (tengah) memberikan keterangan pers di Kantor Imparsial, Jakarta (Foto: antaranews)
MerahPutih.Com - Direktur Imparsial Al Araf mengungkapkan kerusuhan 22 Mei menunjukkan adanya kelompok tertentu yang ingin menunggangi pengumuman hasil Pemilu oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) dengan gerakan men-suriah-kan Indonesia.
Kelompok-kelompok yang berafiliasi dengan jaringan teroris menyusup dan berusaha menciptakan kekacauan dalam massa aksi. Hal itu terbaca lewat penangkapan beberapa terduga teroris sebelum aksi 22 Mei.
"Itu menunjukkan kelompok penunggang gelap pertama yang berafiliasi dan menggunakan cara terorisme untuk memperkeruh situasi," papar Al Araf dalam sebuah diskusi di Jakarta, Rabu (29/5).
Lebih lanjut, aktivis HAM itu mengatakan tujuan politik kelompok penunggang gelap itu diyakini bukan hanya soal sengketa pemilu, tapi membuat kerusuhan di seluruh pelosok Tanah Air.

"Mungkin berharap indonesia dalam konteks Suriah. Makanya penangkapan terduga teroris masif dilakukan di beberapa tempat," ungkapnya.
Al Araf mengatakan, kondisi krisis pada tahun 1998, masyarakat terlibat langsung dalam provokasi karena dilakukan secara sitematis dan masif.
Namun, peristiwa 22 Mei, kata Al Araf tak memiliki tujuan pasti arahnya kemana.
BACA JUGA: F-PAB dan FORTIBER Laporkan Akun Youtube Pemecah Belah Kemajemukan Bangsa Indonesia
Ungkap Dalang Kerusuhan 22 Mei, Mantan Kabais TNI Sarankan Polisi Periksa Prabowo
"Karena sebenarnya proses amuk itu menurut saya gagal karena lintasnya ekonomi, Indonesia stabil sehingga upaya mancing massa enggak dapat. Masyarakat jiga enggak mau terpancing beda sama 1998," jelas Al Araf.
Selain itu, ia menyebut, realitas tubuh TNI juga jauh lebih solid karena hal itu menjadi sangat penting urutan pertahanan jadi lebih solid.
"Saya rasa kedua institusi ini tidak goyah. Tentu poin penting TNI-Polri solid," tutup Al Araf.(Knu)
Bagikan
Berita Terkait
Nepal Bergejolak Tolak Pelarangan Media Sosial dan Serukan Penindakan Korupsi, Sedikitnya 16 Tewas

583 Demonstran Masih Ditahan, Polri Fokus Cari Aktor Intelektual dan Perusak Fasilitas Umum

Kemenhan Tegaskan Usulan Darurat Militer untuk Aksi Tolak Tunjangan DPR Hoaks

SETARA Institute desak Prabowo Ungkap Dalang di Balik Kerusuhan Demo, Rakyat juga Berhak Tahu

Pemkot Solo Cabut Status Siaga Darurat setelah Kerusuhan, kini Jadi Transisi Darurat Bencana Sosial

Langkah Langkah Polisi dan TNI Bereskan Situasi Setelah Demo di Berbagai Daerah Rusuh

Rincian Gaji dan Tunjangan DPR Setelah 17+8 Tuntutan Rakyat Diakomodir Pimpinan DPR

TNI Tegaskan Masa Pembakaran dan Pejarahan Saat Demo Cukup Terlatih dan Terorganisasi

Polisi Tetapkan 42 Tersangka Demo Rusuh di Surabaya, Hampir Setengahnya Anak-Anak

Polda Metro Jaya Tetapkan 43 Orang sebagai Tersangka Demo Ricuh, 6 Masuk Klaster Penghasut, Sisanya Perusuh
