Akibat Kelangkaan Pasokan, Pengusaha Garam Kurangi Karyawan


Pekerja menyelesaikan pembuatan garam di Kampung Cisayong, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Kamis (27/7). (ANTARA FOTO/Adeng Bustomi)
MerahPutih - Sejumlah pengusaha garam di Kota Bekasi, Jawa Barat, mulai mengurangi jumlah pegawainya akibat situasi kelangkaan pasokan garam halus dari sejumlah daerah penghasil.
"Garam halus kami biasa dipasok dari Kabupaten Pati, Jawa Tengah, namun karena di sana kosong, kami beralih ke Makassar. Itu pun garam kasar," kata pengusaha garam halus bermerk "Agung Sebayu", Ratih (42), di Bekasi, Sabtu (29/7).
Kegiatan usaha pengemasan garam di Kampung Bekasi Jati RT01/RW26, Kelurahan Margahayu, Kecamatan Bekasi Timur, telah berjalan sejak sembilan tahun lalu.
Ratih selama ini mengerahkan enam pegawainya untuk mengemas garam dan tujuh pegawai distribusi ke sejumlah warung di Kota Bekasi.
Namun kelangkaan pasokan garam halus yang berlangsung sejak beberapa pekan terakhir membuat dirinya terpaksa mengurangi jumlah pegawai demi mengantisipasi kerugian usaha.
"Mesin pengemasan garam halus saya sudah tidak terpakai. Saya juga sudah mengurangi pegawai yang mengemas garam menjadi dua orang dan yang mengirim ke warung jadi empat orang," katanya.
Bahkan Ratih pun terpaksa ikut turut tangan mengemas garam bersama dua pekerjanya untuk menjaga kelancaran distribusi. Menurut dia, kelangkaan garam halus di daerah Pati karena para petani di sana mengalami gagal panen, sementara pasokan dari daerah Makassar juga terbatas jumlahnya.
"Di Pati tidak ada panen, di sana hujan terus. Sekarang kami jual garam kasar saja," katanya.
"Kondisi itu pun membuat harga garam kasar di Kota Bekasi mengalami kenaikan harga cukup signifikan dari situasi normal.
"Dari Rp75 ribu per kwintal, sekarang sudah Rp275 ribu per kwintal," katanya.
Mahalnya harga garam itu memicu sejumlah konsumen beralih kepada merk lain yang lebih murah.
"Tentunya ini berpengaruh pada penghasilan saya. Sekarang paling banyak mengantongi untung Rp5 ribu per karung, padahal biasanya bisa sampai Rp30 ribu per karung," katanya. (*)
Sumber: ANTARA
Bagikan
Berita Terkait
Ketua Komisi VI DPR Soroti Janji Menteri KKP Stop Impor Garam Akhir 2027

Indonesia Setop Impor Garam 2027, Itu Janji Menteri KKP ke Prabowo

Pemerintah Kembali Impor Garam, Begini Kondisi Stok

Larangan Impor Garam Konsumsi akan Berlaku Tahun 2025

Aturan Larangan Impor Garam Konsumsi Berlaku 2025

Terigu & Garam Diusulkan Masuk Kategori Bahan Pokok Dijamin Negara

Mengenal Garam Organik Kusamba Khas Bali

Garam Berlebih Picu Penyakit Ginjal Kronis

Mendag Akui Harga Garam Merangkak Naik

Kejagung Tetapkan Direktur PT Sumatraco Langgeng Abadi Tersangka Korupsi Impor Garam
