Akhir Tragis Sang Pelukis Naturalis
Kamar Tidur Basoeki Abdullah . (Foto MerahPutih/Muchamad Yani)
MerahPutih Budaya - Basoeki Abdullah adalah salah satu pelukis terbaik Indonesia yang melahirkan karya-karya masterpiece dan mendunia. Kehidupan Basoeki harus berakhir tragis, nyawanya melayang di tangan perampok yang menyatroni rumahnya.
Basoeki dilahirkan di Surakarta pada 27 Januari 1915. Ia adalah putra pelukis dan penari Abdullah Suriosubroto sementara kakeknya adalah pahlawan nasional Dr Wahidin Sudirohusodo.
Sejak belia, Basoeki sudah gemar melukis. Alirannya realis dan naturalis. Dia adalah pelukis potret yang sering melukis wajah pemimpin dunia dan orang terkenal. Salah satu karya terbaiknya adalah lukisan Ratu Juliana yang tersimpan di Istana Kerajaan Belanda sedangkan yang ada di Museum Basoeki Abdullah adalah lukisan repro.
Kamar tidur Basoeki adalah salah satu ruangan yang tidak bisa dilewatkan pengunjung museum. Di sinilah pria yang memiliki ciri khas memakai topi baret dan kacamata hitam itu dihabisi.
Pada 5 November 1993 menjadi hari terakhir Basoeki menghirup udara. Ia tewas dibunuh dengan menggunakan senapan miliknya.
Kala itu perampok menyatroni kediaman sang pelukis. Perampok itu panik saat mendapati Basoeki memergoki aksinya. Sebuah pukulan popor senapan mengakhiri hidup pria flamboyan itu.
Di ruangan kamar tidur terdapat salib, lukisan dan patung Yesus Kristus dan Bunda Maria. Buku-buku dan alkitab diletakkan di meja bundar. Menurut Erwin posisi tempat tidur, kursi, lemari hingga buku-buku di ruangan ini masih sama seperti aslinya.
"Barang-barang di ruangan ini posisinya masih sama seperti saat beliau masih hidup," ucap Erwin, pemandu museum yang menemani merahputih.com, Jumat (22/4).
Total ada 720 barang pribadi dan 3.000 koleksi buku dan majalah yang tersimpan di museum ini. Museum dibuka setiap hari kecuali Senin dan hari libur nasional. Jam operasional dari jam 9:00 WIB sampai jam 16:00 WIB kecuali Sabtu dan Minggu sampai jam 15:00 WIB. Harga karcis masuk Rp2.000 untuk orang dewasa dan Rp1.000 untuk anak-anak. (Yni)
BACA JUGA:
- Museum Basoeki Abdullah Saksi Bisu Kejayaan Sang Maestro
- Dari Seorang Dokter Kesehatan Jiwa Terwujud Museum Wayang
- Museum Wayang Kakayon dan Koleksi
- Kenali Tokoh Pewayangan Nusantara di Museum Wayang Kakayon
- Museum Gunung Merapi Wisata Edukasi di Yogyakarta
Bagikan
Berita Terkait
Ibu Alvaro Dipulangkan untuk Cocokkan DNA dengan Kerangka Diduga Milik Sang Anak
Sakit Hati Diludahi Motif Pembunuhan Sadis Desa Bunder, Pisau Pelaku Ditemukan di Pasar Kemis
Makam Alvaro di Bintaro Berukuran 120 Sentimeter, Keluarga Tinggal Tunggu Hasil Tes DNA
Polisi Cari Rahang Alvaro di Dekat Jembatan Cilalay, Anjing Pelacak Sampai Dikerahkan
Polisi Diminta Lebih Gesit dan Berkolaborasi dengan KPAI Usut Kasus Kematian Alvaro Kiano
Alex Iskandar Tega Simpan Mayat Alvaro di Garasi Mobil Selama 3 Hari, Dibuang ke Tenjo Pakai Mobil Silver
Kronologis Pembunuhan Sadis Istri Pegawai Pajak: Dirampok, Dimutilasi, Dikubur di Septic tank
Resmi Ditutup, ini 5 Galeri di Art Jakarta 2025 yang Menarik Perhatian Pengunjung
Buka Art Jakarta 2025, Menbud Fadli Zon Janji Kirim Perupa Indonesia Ikut Pameran Internasional
Art Jakarta 2025 Tampilkan 75 Galeri dari 16 Negara, Kembali Bawa Segmen Unggulan