AHY Sebut Sistem Proporsional Terbuka Relevan dalam Demokrasi Indonesia


Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono. (Foto: Partai Demokrat)
MerahPutih.com - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) kembali berbicara soal sistem pemilihan umum (Pemilu) proporsional terbuka.
AHY mendukung sistem proporsional terbuka lantaran sangat relevan dan dibutuhkan oleh demokrasi Indonesia yang menerapkan sistem multi partai.
Baca Juga:
Alasan Surya Paloh Tak Bahas Sistem Proporsional Tertutup ketika Bertemu Jokowi
"Sistem pemilu proporsional terbuka adalah yang terbaik, yang relevan, yang dibutuhkan dalam demokrasi se-majemuk dan se-dinamis Indonesia ini," kata AHY usai bertemu Ketum Partai NasDem Surya Paloh di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Rabu (22/2).
"Kalau kita kembali lagi ke sistem proporsional tertutup, artinya kita set back, mundur sekian belas tahun ke belakang," sambung dia.
Menurut AHY sistem proporsional tertutup akan merugikan masyarakat karena hak rakyat untuk memilih wakil rakyat dirampas.
"Oleh karena itu, jangan sampai ada hak rakyat yang dirampas sehingga rakyat dipaksa untuk seperti membeli kucing di dalam karung, kita tidak tahu siapa yang akan kita pilih," ujarnya.
Apalagi, kata putera sulung Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini, tahapan-tahapan Pemilu 2024 sudah berjalan dan sudah mendekati hari pemungutan suara, 14 Februari 2024.
Baca Juga:
PDIP Sebut Sistem Proporsional Tertutup Lahirkan Anggota Dewan yang Paham Masalah
Menurut AHY, uji materi sistem proporsional terbuka di Mahkamah Konstitusi, membuat parpol tidak tenang mempersiapkan diri menghadapi Pemilu Serentak 2024.
"Yang lebih mengherankan adalah ketika tahapan-tahapan Pemilu sudah berjalan, sudah semakin mendekat menuju ke 14 Februari 2024, nanti kok tiba-tiba masih saja dibikin supaya tidak tenang kita semua untuk mempersiapkan diri menuju Pemilu," ujarnya.
Seharusnya, kata AHY, semua pihak harus dilibatkan dalam membahas sesuatu yang fundamental, seperti sistem pemilu. Menurut dia, tidak boleh ada paksaan-paksaan tertentu dalam membahas hal yang fundamental.
"Karena itu, kami sepakat bahwa ini semua harus kita jaga. Jangan sampai ada upaya-upaya untuk mengembalikan kita ke demokrasi yang sentralistik, padahal kita ingin partai-partai politik juga semakin modern, maju dan juga egaliter," tutup AHY. (Pon)
Baca Juga:
Bagikan
Ponco Sulaksono
Berita Terkait
KPU Batalkan Aturan Kerahasiaan 16 Dokumen Syarat Capres-Cawapres, Termasuk Soal Ijazah

KPU Tutup Akses Dokumen Capres-Cawapres, DPR Ibaratkan Beli Kucing dalam Karung

KPU Tepis Rumor Penyembunyian Ijazah Sengaja untuk Lindungi Capres/Cawapres

16 Dokumen Syarat Pendaftaran Capres-Wawapres Tertutup Bagi Publik, Termasuk Fotokopi Ijazah

Golkar Usulkan Perubahan Sistem Pemilu, Ingin Lahirkan Budaya Politik Baru

Banjir Bali Disebabkan Kerusakan Lingkungan, AHY Khawatirkan Sektor Pariwisata Jadi Terganggu

Politik Thailand Kembali Bergejolak, PM Sementara Ajukan Pembubaran Parlemen dan Pemilu Baru

AHY Ungkap Rahasia di Balik Program Koperasi Prabowo! Jutaan Warga Bisa Langsung Kaya Mendadak

Geger Kematian Balita di Sukabumi, Demokrat: Bukti Gagalnya Negara Lindungi Rakyat Miskin

Kata Puan soal Gibran tak Salami AHY: Jangan Berspekulasi, Berpikir Positif Saja
