Afrika Selatan Bantah Tuduhan Trump Soal Perampasan Tanah, Presiden Angkat Bicara

Ikhsan Aryo DigdoIkhsan Aryo Digdo - Senin, 03 Februari 2025
Afrika Selatan Bantah Tuduhan Trump Soal Perampasan Tanah, Presiden Angkat Bicara

Presiden terpilih AS, Donald Trump. (Foto: Partai Republik AS)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Afrika Selatan menanggapi tuduhan dari Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang menuduh negara tersebut "merampas" tanah secara tidak adil. Trump juga memberiakn ancaman berupa penghentian bantuan untuk Afrika Selatan untuk membuktikan tuduhannya terhadap negara itu benar-benar serius dan berdasar.

Pada hari Minggu, Trump menulis di akun media sosialnya bahwa pemerintah Afrika Selatan sedang “merampas tanah” dan memperlakukan “kelompok tertentu dengan buruk,” walau tidak merilis bukti apapun terhadap tuduhan itu.

Departemen Hubungan Internasional dan Kerjasama Afrika Selatan memberikan respons terhadap tuduhan tersebut dalam sebuah pernyataan.

“Kami percaya penasihat Presiden Trump akan memanfaatkan periode investigasi ini untuk memahami secara menyeluruh kebijakan Afrika Selatan dalam kerangka demokrasi konstitusional," terang pernyataan tersebut, seperti dilansir Aljazeera, Senin (3/2).

Baca juga:

Netanyahu Tiba di AS, Bertemu Trump Bahas Tahap Kedua Gencatan Senjata

“Mungkin akan menjadi jelas bahwa undang-undang ekspropriasi kami bukanlah sesuatu yang luar biasa, karena banyak negara yang memiliki peraturan serupa."

Langkah Afrika Selatan untuk mengesahkan undang-undang yang memungkinkan negara untuk merebut tanah guna mengatasi ketimpangan kepemilikan tanah antar ras menjadi alasan di balik tuduhan ini.

Trump kemudian menegaskan niatnya untuk menghentikan seluruh dana yang diberikan ke Afrika Selatan sampai ada penyelidikan menyeluruh terhadap situasi ini. Dalam sebuah konferensi pers, ia menyebutkan bahwa kepemimpinan Afrika Selatan telah melakukan hal-hal mengerikan.

Di lain hal, Presiden Afrika Selatan, Cyril Ramaphosa, juga membantah tuduhan bahwa pemerintah sedang merampas tanah. Ramaphosa ingin meluruskan masalah ini melalui pertemuan langsung dengan Trump.

Baca juga:

Balas Kebijakan Tarif Donald Trump, Kanada Kenakan Bea pada Produk AS

"Kami yakin, melalui pertemuan ini, kami akan memperoleh pemahaman yang lebih baik dan saling menguntungkan mengenai masalah ini,” kata Ramaphosa dalam sebuah pernyataan.

“Afika Selatan adalah negara demokrasi konstitusional yang sangat berakar pada prinsip supremasi hukum, keadilan, dan kesetaraan," ia menegaskan seraya menepis seluruh tuduhan yang dilayangkan oleh Trump. (ikh)

#Donald Trump
Bagikan
Ditulis Oleh

Ikhsan Aryo Digdo

Learner.

Berita Terkait

Dunia
Shut Down Pemerintahan masih Lanjut, Ribuan Penerbangan di AS Dibatalkan
Para pengatur lalu lintas udara (air traffic controllers) mulai melaporkan kelelahan.
Dwi Astarini - Sabtu, 08 November 2025
  Shut Down Pemerintahan masih Lanjut, Ribuan Penerbangan di AS Dibatalkan
Dunia
Tak Mau Kalah dari Trump, Putin Suruh Anak Buahnya Siapkan Uji Coba Senjata Nuklir di Arktik
Lokasi yang disiapkan berada di Novaya Zemlya, kawasan Arktik Rusia, yang secara historis pernah digunakan untuk uji coba terakhir senjata nuklir ketika masih tergabung dalam negara Uni Soviet pada media 1990-an silam.
Wisnu Cipto - Kamis, 06 November 2025
Tak Mau Kalah dari Trump, Putin Suruh Anak Buahnya Siapkan Uji Coba Senjata Nuklir di Arktik
Dunia
AS Akan Lakukan Uji Peluncuran Rudal Balistik Antarbenua Minuteman III
Pihak pangkalan menyebut uji coba tersebut sebagai kegiatan “rutin” yang “telah dijadwalkan bertahun-tahun sebelumnya.”
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 04 November 2025
AS Akan Lakukan Uji Peluncuran Rudal Balistik Antarbenua Minuteman III
Dunia
Program Bantuan Pangan Dihentikan, Setengah dari Negara Bagian AS Gugat Pemerintahan Donald Trump
Pemerintahan Trump disebut kejam karena tak memperhatikan rakyat.
Dwi Astarini - Rabu, 29 Oktober 2025
  Program Bantuan Pangan Dihentikan, Setengah dari Negara Bagian AS Gugat Pemerintahan Donald Trump
Indonesia
Indonesia Harapkan Amerika Kenakan Tarif Ekspor Minyak Sawit 0 Persen Seperti ke Malaysia
Untuk produk-produk unggulan Malaysia seperti minyak sawit, produk karet, produk kayu, komponen penerbangan, dan produk farmasi, dibebaskan oleh AS dari tarif 19 persen tersebut, alias menjadi 0 persen atau bebas tarif.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 29 Oktober 2025
Indonesia Harapkan Amerika Kenakan Tarif Ekspor Minyak Sawit 0 Persen Seperti ke Malaysia
Dunia
Gedung Putih Klaim PM Jepang Sanae Takaichi Janji Menominasikan Presiden AS Donald Trump untuk Hadiah Nobel Perdamaian
Setidaknya ada tiga hal penting yang didapat Trump sebagai oleh-oleh: pujian, kesepakatan investasi, dan janji dukungan untuk nominasi Hadiah Nobel Perdamaian.
Dwi Astarini - Rabu, 29 Oktober 2025
Gedung Putih Klaim PM Jepang Sanae Takaichi Janji Menominasikan Presiden AS Donald Trump untuk Hadiah Nobel Perdamaian
Indonesia
Trump dan Xi Jinping Bakal Bertemu di Korea Selatan, Kedua Menlu Lakukan Pembicaraan Telepon
Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah meninggalkan Malaysia, Senin pagi seusai menghadiri sejumlah pertemuan di sela KTT Ke-47 ASEAN, di Kuala Lumpur, Malaysia, sejak Minggu (26/10).
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 28 Oktober 2025
Trump dan Xi Jinping Bakal Bertemu di Korea Selatan, Kedua Menlu Lakukan Pembicaraan Telepon
Indonesia
Hadiri KTT ASEAN di Malaysia, Donald Trump Lempar Pujian untuk Kepemimpinan Negara ASEAN
Presiden AS, Donald Trump, melempar pujian untuk kepemimpinan negara ASEAN. Hal itu ia ungkapkan saat pidato di KTT ke-47 ASEAN di Malaysia, Minggu (26/10).
Soffi Amira - Minggu, 26 Oktober 2025
Hadiri KTT ASEAN di Malaysia, Donald Trump Lempar Pujian untuk Kepemimpinan Negara ASEAN
Indonesia
Donald Trump Puji Prabowo, Sebut Bantu Amankan Perdamaian di Timur Tengah
Presiden AS, Donald Trump, memuji Prabowo karena dianggap membantu amankan perdamaian di Timur Tengah. Hal itu ia ungkapkan saat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-47 ASEAN, Minggu (26/10).
Soffi Amira - Minggu, 26 Oktober 2025
Donald Trump Puji Prabowo, Sebut Bantu Amankan Perdamaian di Timur Tengah
Dunia
44 Warga Palestina Tewas Saat Gencatan Senjata, Trump Takut Israel Bahayakan Perjanjian
Israel melancarkan serangkaian serangan udara mematikan di Jalur Gaza pada Minggu, menewaskan sedikitnya 44 warga Palestina setelah menuduh Hamas telah menyerang pasukannya di kota Rafah di selatan.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 21 Oktober 2025
44 Warga Palestina Tewas Saat Gencatan Senjata, Trump Takut Israel Bahayakan Perjanjian
Bagikan