Afrika Selatan Bantah Tuduhan Trump Soal Perampasan Tanah, Presiden Angkat Bicara
Presiden terpilih AS, Donald Trump. (Foto: Partai Republik AS)
MerahPutih.com - Afrika Selatan menanggapi tuduhan dari Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang menuduh negara tersebut "merampas" tanah secara tidak adil. Trump juga memberiakn ancaman berupa penghentian bantuan untuk Afrika Selatan untuk membuktikan tuduhannya terhadap negara itu benar-benar serius dan berdasar.
Pada hari Minggu, Trump menulis di akun media sosialnya bahwa pemerintah Afrika Selatan sedang “merampas tanah” dan memperlakukan “kelompok tertentu dengan buruk,” walau tidak merilis bukti apapun terhadap tuduhan itu.
Departemen Hubungan Internasional dan Kerjasama Afrika Selatan memberikan respons terhadap tuduhan tersebut dalam sebuah pernyataan.
“Kami percaya penasihat Presiden Trump akan memanfaatkan periode investigasi ini untuk memahami secara menyeluruh kebijakan Afrika Selatan dalam kerangka demokrasi konstitusional," terang pernyataan tersebut, seperti dilansir Aljazeera, Senin (3/2).
Baca juga:
Netanyahu Tiba di AS, Bertemu Trump Bahas Tahap Kedua Gencatan Senjata
“Mungkin akan menjadi jelas bahwa undang-undang ekspropriasi kami bukanlah sesuatu yang luar biasa, karena banyak negara yang memiliki peraturan serupa."
Langkah Afrika Selatan untuk mengesahkan undang-undang yang memungkinkan negara untuk merebut tanah guna mengatasi ketimpangan kepemilikan tanah antar ras menjadi alasan di balik tuduhan ini.
Trump kemudian menegaskan niatnya untuk menghentikan seluruh dana yang diberikan ke Afrika Selatan sampai ada penyelidikan menyeluruh terhadap situasi ini. Dalam sebuah konferensi pers, ia menyebutkan bahwa kepemimpinan Afrika Selatan telah melakukan hal-hal mengerikan.
Di lain hal, Presiden Afrika Selatan, Cyril Ramaphosa, juga membantah tuduhan bahwa pemerintah sedang merampas tanah. Ramaphosa ingin meluruskan masalah ini melalui pertemuan langsung dengan Trump.
Baca juga:
Balas Kebijakan Tarif Donald Trump, Kanada Kenakan Bea pada Produk AS
"Kami yakin, melalui pertemuan ini, kami akan memperoleh pemahaman yang lebih baik dan saling menguntungkan mengenai masalah ini,” kata Ramaphosa dalam sebuah pernyataan.
“Afika Selatan adalah negara demokrasi konstitusional yang sangat berakar pada prinsip supremasi hukum, keadilan, dan kesetaraan," ia menegaskan seraya menepis seluruh tuduhan yang dilayangkan oleh Trump. (ikh)
Bagikan
Berita Terkait
Shut Down Pemerintahan masih Lanjut, Ribuan Penerbangan di AS Dibatalkan
Tak Mau Kalah dari Trump, Putin Suruh Anak Buahnya Siapkan Uji Coba Senjata Nuklir di Arktik
AS Akan Lakukan Uji Peluncuran Rudal Balistik Antarbenua Minuteman III
Program Bantuan Pangan Dihentikan, Setengah dari Negara Bagian AS Gugat Pemerintahan Donald Trump
Indonesia Harapkan Amerika Kenakan Tarif Ekspor Minyak Sawit 0 Persen Seperti ke Malaysia
Gedung Putih Klaim PM Jepang Sanae Takaichi Janji Menominasikan Presiden AS Donald Trump untuk Hadiah Nobel Perdamaian
Trump dan Xi Jinping Bakal Bertemu di Korea Selatan, Kedua Menlu Lakukan Pembicaraan Telepon
Hadiri KTT ASEAN di Malaysia, Donald Trump Lempar Pujian untuk Kepemimpinan Negara ASEAN
Donald Trump Puji Prabowo, Sebut Bantu Amankan Perdamaian di Timur Tengah
44 Warga Palestina Tewas Saat Gencatan Senjata, Trump Takut Israel Bahayakan Perjanjian