Kesehatan

Ada Bakteri di Balik Steak Setengah Matang

Hendaru Tri HanggoroHendaru Tri Hanggoro - Selasa, 25 April 2023
Ada Bakteri di Balik Steak Setengah Matang

Pastikan membeli steak yang dimasak sampai setidaknya 145 derajat Fahrenheit atau 62 derajat celcius. (Foto: Freepik/Jcomp)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MAKAN steak mentah atau setengah matang memang enak. Sensasi daging meleleh di lidah dibalut saus butter yang amat gurih tak ada tandingannya.

Namun, di balik kenikmatan tersebut, ada milyaran bakteri menanti untuk merusak ususmu, loh.

Menurut Healthy Eating, makan daging yang kurang matang bisa meningkatkan risiko terkena penyakit bawaan makanan seperti E. coli, salmonella, atau listeria.

Kamu dapat menghindari risiko ini dengan memasak daging dengan benar. Misalnya, memasaknya di suhu yang telah direkomendasikan.

Daging cincang, daging panggang, atau steak daging sapi, domba, atau babi harus dimasak dengan suhu internal 145 derajat Fahrenheit atau 62 derajat celcius.

Daging merah giling harus dimasak hingga suhu internal 160 derajat Fahrenheit atau 71 derajat celcius dan unggas harus dimasak hingga suhu internal 165 derajat Fahrenheit atau 73 derajat celcius.

Jadi, pastikan kamu memasak atau memesan daging dengan benar untuk membunuh organisme yang menyebabkan penyakit bawaan makanan ini. Beberapa di antaranya:

Baca juga:

Wagyu Melon, Steak Sehat dari Semangka

steak setengah matang

Salmonella dapat berdampak pada tubuh seperti kram perut, demam, dan diare. (Foto: Freepik/Jcomp)


1. E. Coli

E. coli adalah salah satu penyebab utama penyakit bawaan makanan akibat daging giling yang kurang matang. Gejalanya meliputi diare, muntah, dan kram perut yang bisa bertahan hingga seminggu.

Oleh karena itu, pastikan daging dimasak sampai setidaknya 145 derajat Fahrenheit atau 62 derajat celcius di tengahnya untuk membunuh semua bakteri dan mencegah penyakit.

2. Salmonella

Beberapa jenis makanan, seperti unggas, daging merah, dan makanan laut yang kurang matang atau mentah, dapat terkontaminasi oleh bakteri yang disebut Salmonella.

Gejalanya termasuk kram perut, demam, dan diare yang dapat berlangsung selama satu minggu atau lebih. Jika kamu memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, infeksi Salmonella dapat sangat serius bahkan bisa berakibat fatal.

Baca juga:

Resep Dutch Steak ala Chef Norman Ismail

steak setengah matang

Listeria jika tertelan oleh ibu hamil dapat menyebabkan keguguran. (Foto: Freepik/Valeria Aksakova)

3. Listeria

Selain Salmonella, makanan juga dapat terkontaminasi oleh bakteri Listeria. Listeria biasanya ditemukan pada makanan siap saji yang terkontaminasi, tetapi juga dapat ditemukan pada daging, unggas, atau makanan laut yang kurang matang.

Jika kamu terkena infeksi Listeria, gejalanya termasuk demam dan nyeri otot, diare, serta mual.

Jika seorang perempuan hamil terkena infeksi Listeria, dapat menyebabkan keguguran atau masalah serius lainnya.

Oleh karena itu, sangat penting bagi perempuan hamil berhati-hati dalam mengonsumsi makanan yang terkontaminasi.

4. Bakteri Lain

Selain bakteri Salmonella dan Listeria, ada juga beberapa parasit yang dapat menyebar melalui makanan. Trichinosis adalah infeksi yang disebabkan oleh parasit yang dapat ditemukan pada daging babi.

Meskipun sekarang sudah lebih sedikit, tetap saja daging babi dapat terkontaminasi parasit tersebut. Jika kamu terkena infeksi Trichinosis, kamu bisa mengalami gejala mirip flu.

Toksoplasmosis adalah infeksi yang disebabkan oleh parasit yang paling sering ditemukan pada domba, babi, dan daging rusa.

Jika kamu memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, infeksi Toksoplasmosis dapat menyebabkan gejala mirip flu juga.

Oleh karena itu, kita harus sangat hati-hati dalam mengonsumsi daging mentah atau tidak matang. (kmp)

Baca juga:

Steak Nabati untuk Penganut Gaya Hidup Plant Based



Sumber:
https://healthyeating.sfgate.com/consequences-eating-rare-meat-10828.html

#Steak #Kesehatan #Bakteri
Bagikan
Ditulis Oleh

Hendaru Tri Hanggoro

Berkarier sebagai jurnalis sejak 2010 dan bertungkus-lumus dengan tema budaya populer, sejarah Indonesia, serta gaya hidup. Menekuni jurnalisme naratif, in-depth, dan feature. Menjadi narasumber di beberapa seminar kesejarahan dan pelatihan jurnalistik yang diselenggarakan lembaga pemerintah dan swasta.

Berita Terkait

Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Indonesia
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Presiden Prabowo juga menargetkan membangun total 500 rumah sakit berkualitas tinggi sehingga nantinya ada satu RS di tiap kabupaten dalam periode 4 tahun ini.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Indonesia
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Presiden Prabowo yakin RS PON Mahar Mardjono dapat menjadi Center of Excellence bagi RS-RS yang juga menjadi pusat pendidikan dan riset, terutama yang khusus berkaitan dengan otak dan saraf.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Indonesia
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Riza Chalid, selaku pemilik manfaat PT Orbit Terminal Merak, merupakan salah satu dari delapan tersangka baru dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah
Angga Yudha Pratama - Jumat, 22 Agustus 2025
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Lainnya
Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke
Vertigo merupakan istilah medis yang digunakan untuk menyebut sensasi seolah-olah lingkungan di sekitar penderita terus berputar dan biasanya disertai rasa pusing.
Frengky Aruan - Kamis, 21 Agustus 2025
Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke
Indonesia
Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
Anggaran kesehatan pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026 dialokasikan sebesar Rp 244 triliun.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 21 Agustus 2025
Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
Bagikan