7 Persen Pasien COVID-19 di RSD Wisma Atlet Tak Pernah Keluar Rumah

Kepala BNPB Doni Monardo selaku Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19. (ANTARA/ADITYA PRADANA PUTRA)
Merahputih.com - Penyebaran virus COVID-19 makin menjadi-jadi. Kali ini, sebaran virus justru terjadi di lingkungan kerja dan transportasi umum.
Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Doni Monardo menilai, berdiam di rumah saja ternyata tidak menjamin seseorang tidak terpapar COVID-19.
"Apa buktinya? 7 persen pasien yang sekarang dirawat di rumah sakit Wisma Atlet adalah mereka yang tidak pernah keluar rumah," ujar Doni, Minggu (20/9).
Baca Juga:
Pandemi, Dividen BUMN di 2021 Dipatok Rp26,1 Triliun
Hal ini bisa disebabkan karena adanya anggota keluarga yang rutin melakukan aktivitas di luar rumah. Tanpa sadar dirinya membawa virus COVID-19 sehingga menimbulkan penularan.
"Kalau di rumah itu ada orang-orang atau keluarga yang secara rutin mengikuti aktivitas di luar rumah, ketika kembali bisa menjadi carrier, menjadi pembawa virus, pembawa COVID, bisa menulari juga," jelasnya.
Agar masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan di mana pun berada, sehingga risiko penularan COVID-19 bisa dihindarkan.
Ia mengibaratkan COVID-19 seperti malaikat pencabut nyawa. Terlebih COVID-19 kerap menyerang orang lanjut usia.
"COVID-19 ibarat malaikat pencabut nyawa bagi kelompok rentan, seperti halnya penderita hipertensi, diabetes, jantung, kanker, dan penyakit paru," kata Doni.

Doni juga berpesan bahwa COVID-19 adalah ancaman nyata dan bukan rekayasa. Namun sayangnya, banyak yang menganggap remeh virus ini.
"Ini yang menjadi program kita bersama untuk mengajak masyarakat agar bisa memahami bahwa COVID ini adalah nyata, bukan rekayasa, bukan konspirasi," ujarnya.
Selain itu, menurut informasi yang diterima Doni, terdapat lima provinsi yang mengalami peningkatan kasus COVID-19. Berbagai cara dilakukan pemerintah untuk menekan penyebaran COVID-19, tetapi jumlah kasusnya masih terus bertambah hingga hari ini, Sabtu (19/9).
Baca Juga:
Seluruh Pasien COVID-19 di Secapa AD Dinyatakan Sembuh
Pemerintah menyatakan bahwa penularan virus corona masih terjadi, sehingga terjadi penambahan pasien dalam jumlah cukup tinggi. Berdasarkan data hingga Sabtu pukul 12.00 WIB, terdapat 4.168 kasus baru COVID-19 dalam 24 jam terakhir.
Hal itu menyebabkan total kasus COVID-19 di Indonesia kini mencapai 240.687 orang, terhitung sejak diumumkannya pasien pertama pada 2 Maret 2020. (Knu)
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID

Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa

178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat

Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis

Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025

[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 Terkoneksi Bluetooth di Aplikasi Handphone
![[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 Terkoneksi Bluetooth di Aplikasi Handphone](https://img.merahputih.com/media/b7/83/47/b783478297cb6d97ceab51e9480de202_182x135.png)
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19

KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI

COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin

COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif
