7 Cara Sarapan Ini Bikin Berat Badan Bertambah

Muchammad YaniMuchammad Yani - Rabu, 23 Desember 2020
7 Cara Sarapan Ini Bikin Berat Badan Bertambah

Cara sarapan yang salah bisa membuat dietmu gagal. (Foto: unsplash.com/jimmydean)

Ukuran:
14
Audio:

BANYAK peneliti menyatakan bahwa sarapan merupakan hal penting dan kamu tidak boleh melewatkan sarapan, terutama ketika sedang dalam proses menurunkan berat badan.

Sarapan yang sehat akan memberimu energi untuk memulai hari dan meningkatkan metabolisme. Namun, ternyata beberapa kesalahan saat sarapan juga bisa membuatmu malah bertambah gemuk. Dilansir laman Times of India, berikut tujuh cara sarapan yang justru tidak membantu berat badan turun.

Baca juga:

Ini Penyebab Rambut Rontok

1. Melewatkan sarapan

Jangan sampai melewatkan sarapan di pagi hari. (Foto: timesofindia.com)
Jangan sampai melewatkan sarapan di pagi hari. (Foto: timesofindia.com)

Hal ini akan membuatmu berlebihan saat makan siang dan makan malam, yang pada akhirnya membuat berat badan bertambah. Jika kamu tidak terlalu lapar di pagi hari, kamu dapat memilih camilan seperti apel, telur rebus, dan juga susu.

2. Hanya makan karbohidrat

Kurangi konsumsi karobohidrat berlebihan. (Foto: blog.myfitnesspal.com)
Kurangi konsumsi karobohidrat berlebihan. (Foto: blog.myfitnesspal.com)

Sarapan yang mengandung banyak karbohidrat membuatmu jadi cepat kelaparan setelahnya. Terlalu banyak karbohidrat juga dapat menyebabkan kadar gula darah meningkat. Sarapan harus merupakan campuran dari semua nutrisi seperti protein, karbohidrat, lemak dan serat.

3. Tidak makan yang seimbang

Sarapan dengan nutrisi yang seimbang. (Foto: americanheartassociation.com)
Sarapan dengan nutrisi yang seimbang. (Foto: americanheartassociation.com)

Hanya makan satu jenis sarapan juga bisa menyebabkan berat badanmu bertambah. Sarapan yang seimbang dengan mengandung seluruh nutrisi akan membuatmu lebih kenyang sampai waktu makan siang. Kamu juga bisa sarapan dengan roti gandum ditambah topping kacang-kacangan, alpukat atau pisang, dan susu agar tetap seimbang.

Baca juga:

Rak Dapur atau Frezer? Ini Tempat Ideal Menyimpan Kopi

4. Makan makanan manis

Jangan langsung konsumsi makanan manis setelah bangun tidut. (Foto: unsplash.com/mmw189)
Jangan langsung konsumsi makanan manis setelah bangun tidut. (Foto: unsplash.com/mmw189)

Saat bangun tidur, disarankan untuk tidak langsung makan apapun dengan gula tinggi atau lemak jenuh karena dapat memengaruhi hati. Dianjurkan untuk mengonsumsi makanan utuh untuk meningkatkan metabolisme dan menjaga energi agar tetap stabil.

5. Tidak memasukkan protein

Kansungan protein sangat baik untuk tubuh, terutama saat menjalankan diet. (Foto: unsplash.com/tempestdesigner)
Kansungan protein sangat baik untuk tubuh, terutama saat menjalankan diet. (Foto: unsplash.com/tempestdesigner)

Saat dalam melakukan proses diet, kamu harus konsumsi protein dalam semua makanan, terutama saat sarapan. Jika tidak, hal itu bisa memicu munculnya kalori berlebih nantinya. Protein akan membuat kenyang dan menghentikan kamu dari makan yang berlebih.

6. Hanya makan sereal

Kurangi konsumsi sereal terlalu banyak. (Foto: unsplash.com/nyanastoica)
Kurangi konsumsi sereal terlalu banyak. (Foto: unsplash.com/nyanastoica)

Sereal memiliki banyak olahan biji-bijian dan gula tambahan yang membuatnya sangat tidak sehat. Hal itu akan memberi kamu ledakan energi yang parah dan akan bertambah jika tidak kamu imbangi dengan lemak serta protein yang sehat.

7. Makan terlalu cepat

Makan dengan cepat akan susah membantu penurunan berat badan. (Foto: bankerdental.com)
Makan dengan cepat akan susah membantu penurunan berat badan. (Foto: bankerdental.com)

Ketika kamu makan dengan cepat, tubuh tidak dapat mengetahui kapan kamu kenyang dan berujung jadi makan berlebihan. Maka dari itu, makan dengan perlahan sangat penting untuk membantu penurunan berat badanmu. (Scp)

Baca juga:

COVID-19 Bisa Sebabkan Gejala Anosmia, Apa Itu?

#Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Muchammad Yani

Lebih baik keliling Indonesia daripada keliling hati kamu

Berita Terkait

Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Indonesia
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Presiden Prabowo juga menargetkan membangun total 500 rumah sakit berkualitas tinggi sehingga nantinya ada satu RS di tiap kabupaten dalam periode 4 tahun ini.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Indonesia
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Presiden Prabowo yakin RS PON Mahar Mardjono dapat menjadi Center of Excellence bagi RS-RS yang juga menjadi pusat pendidikan dan riset, terutama yang khusus berkaitan dengan otak dan saraf.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Indonesia
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Riza Chalid, selaku pemilik manfaat PT Orbit Terminal Merak, merupakan salah satu dari delapan tersangka baru dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah
Angga Yudha Pratama - Jumat, 22 Agustus 2025
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Bagikan