567 Kasus Omicron Terdeteksi Masuk Indonesia Saat Periode Libur Nataru

Penumpang pesawat. (Foto: Antara)
Merahputih.com - Pemerintah membeberkan dampak libur akhir tahun 2021 lalu terhadap kenaikan kasus COVID-19.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyebut kenaikan kasus COVID-19 selama periode Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 (Nataru) tak terlalu signifikan.
"Tapi secara umum dapat dikendalikan baik," kata Muhadjir Effendy dalam konferensi pers, Senin (17/1).
Baca Juga:
Puluhan Kasus Omicron dari Luar Negeri, Luhut Imbau Masyarakat Liburan di Indonesia
Muhadjir yang mengenakan batik lengan panjang ini menyampaikan total ada 123.313 kedatangan internasional melalui Bandara Soekarno Hatta Tangerang Banten selama 1 sampai 15 Januari 2022.
Dari jumlah itu, 3.923 atau 3,2 persen terkonfirmasi positif COVID-19.
"Dan 567 (diantaranya) kasus Omicron atau 14,5 persen. Semua kasus yang positif itu itu diisolasi sampai dipastikan sembuh," tutur Muhadjir yang memakai peci hitam ini.
Dalam menangani peningkatan kasus Omicron dan transmisi lokal kasus Omicron, pemerintah telah melakukan langkah-langkah antisipasi.
Antara lain, yakni terus memantau protokol kesehatan, penggunaan aplikasi PeduliLindungi, percepatan vaksinasi termasuk booster dan lain-lain.
Baca Juga:
Empat Strategi Pemerintah Atasi Penularan Omicron di Tanah Air
Dalam kesempatan tersebut, Muhadjir juga menyampaikan terima kasih kepada jajaran kementerian terkait, TNI, Polri, pemuka agama, tokoh masyarakat dan pemerintah daerah. Termasuk elemen masyarakat yang juga ikut menyukseskan penanganan libur Natal dan Tahun Baru 2022.
Pemerintah sendiri memprediksi puncak kasus COVID-19 varian Omicron terjadi pada pertengahan Februari sampai awal Maret 2022.
Pemerintah menyebut kenaikan kasus virus corona di DKI Jakarta bisa naik lebih tinggi apabila masyarakat tidak waspada.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan menyampaikan kasus COVID-19 di Indonesia kini lebih didominasi oleh transmisi lokal.
Baca Juga:
Satu Kasus Omicron Lolos, Luhut Ingatkan Dispensasi Diberikan Dengan Alasan Kuat
Menurut dia, kasus didominasi oleh wilayah Jawa-Bali, terutama DKI Jakarta dan sekitarnya.
"Kenaikan kasus Jawa-Bali juga terlihat pada provinsi Jawa Barat dan Banten. Hal tersebut didorong wilayah mereka yang masih masuk aglomerasi Jabodetabek," ujarnya. (Knu)
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID

Jokowi Masih Pemulihan, Eks Menko Muhadjir Bertemu 1 Jam Doakan Kesehatan

Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa

178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat

Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis

Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025

KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19

KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI

COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin

COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif
