5 Cara Menjaga Kesehatan Mental Generasi Z di Era Digital

Pradia EggiPradia Eggi - Sabtu, 20 Januari 2024
5 Cara Menjaga Kesehatan Mental Generasi Z di Era Digital

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Generasi Z tumbuh di tengah kemajuan teknologi dan era digital, seringkali menghadapi tekanan dan tantangan yang dapat berdampak pada kesehatan mental mereka.

Mengutip lama American Psychological Association, Untuk menghadapi dinamika ini, penting bagi mereka untuk merawat kesehatan mental dengan cermat. Berikut adalah lima cara yang dapat membantu Generasi Z menjaga kesehatan mental mereka di era digital:

1. Batasi Waktu Layar

Generasi Z sering terjebak dalam penggunaan gadget dan media sosial tanpa batas. Terlalu lama di depan layar dapat menyebabkan kelelahan mental dan stres. Batasi waktu layar harian, dan pastikan untuk mengalokasikan waktu untuk aktivitas di luar rumah, berinteraksi secara langsung dengan teman-teman, atau sekadar bersantai tanpa layar.

2. Berlatih Meditasi dan Mindfulness

Meditasi dan mindfulness telah terbukti efektif mengurangi stres dan meningkatkan kesejahteraan mental. Aplikasi meditasi seperti Headspace atau Calm dapat membimbing Generasi Z dalam memulai praktik ini. Meluangkan waktu untuk meresapi momen-momen kecil dan fokus pada pernapasan dapat membantu mengatasi tekanan sehari-hari.

Kurangnya membatasi diri terhadap penggunaan media sosial dapat mengganggu kesehatan mental Generasi Z. Foto: Unsplash/Imani Bahati.

3. Tetap Terhubung secara Sosial

Meskipun teknologi memberikan kenyamanan dalam berkomunikasi secara digital, tetap terhubung secara sosial secara langsung sangat penting. Pertahankan hubungan yang sehat dengan teman-teman dan keluarga. Diskusi terbuka tentang tantangan mental dapat memberikan dukungan yang sangat diperlukan.

Baca Juga: Nonton Konser Musik Baik untuk Kesehatan Mental

4. Aktivitas Fisik Teratur

Olahraga tidak hanya baik untuk kesehatan fisik, tetapi juga berdampak positif pada kesehatan mental. Aktivitas fisik melepaskan endorfin, yang dapat meningkatkan suasana hati dan mengurangi tingkat stres. Generasi Z dapat memilih aktivitas yang mereka nikmati, seperti berlari, bersepeda, atau yoga.

5. Cari Bantuan Profesional Jika Diperlukan

Penting untuk diingat bahwa tidak ada yang salah dengan mencari bantuan profesional jika diperlukan. Kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik. Jika Generasi Z merasa cemas, stres, atau sedang menghadapi masalah mental lainnya, mencari bantuan dari seorang psikolog atau konselor dapat memberikan dukungan yang diperlukan.

Baca Juga: Seni Bantu Perbaiki Kesehatan Mental

Melalui langkah-langkah ini, Generasi Z dapat menjaga kesehatan mental mereka di tengah kompleksitas dunia digital. Dengan memprioritaskan keseimbangan dan kesehatan mental, mereka dapat menghadapi tantangan hidup dengan lebih baik dan membangun masa depan yang lebih baik.

#Generasi Z #Kesehatan Mental
Bagikan
Ditulis Oleh

Pradia Eggi

Berita Terkait

Indonesia
PKB Dorong Milenial dan Gen Z Terlibat Pengelolaan Koperasi Merah Putih
Generasi muda sebagai motor penggerak diyakini akan mengubah wajah koperasi menjadi lebih segar, modern, dan profesional.
Dwi Astarini - Selasa, 16 September 2025
PKB Dorong Milenial dan Gen Z Terlibat Pengelolaan Koperasi Merah Putih
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Fun
Menyembuhkan Luka Batin lewat Kuas dan Warna: Pelarian Artscape Hadirkan Ruang Aman untuk Gen Z Hadapi Stres
Pelarian Artscape hadir sebagai pelampiasan yang sehat dan penuh makna.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 04 Agustus 2025
Menyembuhkan Luka Batin lewat Kuas dan Warna: Pelarian Artscape Hadirkan Ruang Aman untuk Gen Z Hadapi Stres
Indonesia
Mengenal Burnout yang Diduga Pemicu Diplomat Arya Daru Pangayunan Mengakhiri Hidupnya, ini Cara Mengatasinya
Kelelahan mental merupakan sindrom yang dihasilkan dari stres terkait dengan pekerjaan kronis.
Dwi Astarini - Rabu, 30 Juli 2025
Mengenal Burnout yang Diduga Pemicu Diplomat Arya Daru Pangayunan Mengakhiri Hidupnya, ini Cara Mengatasinya
Lifestyle
Bukan Sekadar Mood Swing Biasa! Ini Beda Bipolar dan Depresi yang Wajib Diketahui
Gangguan perasaan bisa berupa emosi yang tumpul atau suasana hati yang kacau
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 26 Juli 2025
Bukan Sekadar Mood Swing Biasa! Ini Beda Bipolar dan Depresi yang Wajib Diketahui
Indonesia
Dinkes DKI Jakarta Ungkap 15 Persen ASN Terindikasi Memiliki Masalah Kesehatan Mental
Hasil ini menjadi sinyal penting perlunya konsultasi lebih lanjut dengan tenaga profesional.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 21 Juli 2025
Dinkes DKI Jakarta Ungkap 15 Persen ASN Terindikasi Memiliki Masalah Kesehatan Mental
Indonesia
Ingat! Depresi Bukan Aib, Jangan Resistan Terhadap Pengobatan
Depresi yang tidak ditangani dengan baik bisa menyebabkan depresi yang resistan terhadap pengobatan atau treatment resistant depression atau (TRD).
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 11 Juli 2025
Ingat! Depresi Bukan Aib, Jangan Resistan Terhadap Pengobatan
Lifestyle
Mengenali Gangguan Mental Sejak Dini: Ini Perbedaan Bipolar dan Skizofrenia pada Anak dan Remaja
Untuk skizofrenia, faktor risikonya mencakup genetik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 15 Mei 2025
Mengenali Gangguan Mental Sejak Dini: Ini Perbedaan Bipolar dan Skizofrenia pada Anak dan Remaja
Fun
Apa Saja Gejala Awal Penyebab Skizofrenia Pada Anak-Anak dan Remaja
Skizofrenia dapat menurunkan kualitas hidup secara signifikan.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 15 Mei 2025
Apa Saja Gejala Awal Penyebab Skizofrenia Pada Anak-Anak dan Remaja
Fun
Ahli Ungkap Gejala Awal dari Gangguan Bipolar I pada Anak-Anak dan Remaja
Penderita GB I, mengalami setidaknya satu episode manik yang berlangsung selama seminggu atau lebih.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 14 Mei 2025
Ahli Ungkap Gejala Awal dari Gangguan Bipolar I pada Anak-Anak dan Remaja
Bagikan