42 Negara Hadiri Simposium Keamanan Maritim Internasional

Bahaudin MarcopoloBahaudin Marcopolo - Senin, 14 September 2015
42 Negara Hadiri Simposium Keamanan Maritim Internasional

Prajurit pasukan khusus Intai Amfibi Marinir TNI AL melakukan patroli dalam rawa kawasan hutan bakau Parang Kursi, Lampon, Pesanggaran, Banyuwangi, Jawa Timur, Rabu (8/4). (ANTARA FOTO/M Risyal Hidaya

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih Nasional - Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) akan menggelar simposium keamanan maritim internasional. Simposium akan dilaksanakan pada tanggal 14-17 September 2015 di Hotel Borobudur, Jakarta.

International Maritime Security Symposium (IIMS) 2015 merupakan agenda internasional yang akan diikuti oleh 42 negara-negara di dunia. Jumlah peserta yang akan hadir dalam acara tersebut adalah 350 orang baik dari dalam dan luar negeri. Simposium internasional akan dibuka oleh Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Ade Supandi, bertindak sebagai pembicara utama adalah Menko Polhukam Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar Panjaitan.

"IMSS 2015 merupakan salah satu implementasi dari upaya TNI Angkatan Laut dalam memberikan gambaran secara komprehensif tentang perkembangan keamanan maritim baik nasional, regional, maupun global," demikian keterangan resmi Puspen TNI kepada redaksi, Senin (14/9).

KSAL Laksamana Ade Supandi menjelaskan sejalan dengan perkembangan ekonomi, teknologi dan informasi maka dinamika dan tantangan global semakin keras. Untuk merespon ancaman di bidang maritim secara massif dan kompehensif maka diadakanlah simposium tersebut.

"Oleh karena itu TNI Angkatan Laut sebagai komponen utama pertahanan negara di laut Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) memegang peranan penting dalam menjaga stabilitas keamanan maritim kawasan, khususnya di kawasan Samudera Hindia dan Pasifik,” kata Jenderal bintang 4 tersebut.

Pada tahun 2013 simposium internasional juga pernah dilakukan. Kegiatan dua tahunan yang diselenggarakan ke-2 kalinya ini sekaligus untuk menunjukkan peran Indonesia kepada dunia internasional bahwa tentang kapasitas Indonesia sebagai negara maritim yang besar, sekaligus menegaskan posisi Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia.

"Dengan demikian, Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia memiliki Angkatan Laut World Class Navy merupakan keniscayaan untuk menjamin kepentingan nasional Indonesia guna turut serta menjaga stabilitas keamanan baik regional maupun internasional," jelas Alumnus AAL tahun 1982.

BACA JUGA: 

TNI AL Tenggelamkan 35 Kapal Asing Pencuri Ikan

Amankan Perairan Indonesia, TNI AL Butuh 12 Kapal Selam

 

 

#Laksamana Ade Supandi #TNI AL
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Wagub Kalbar Gandeng Imigrasi Buru 15 WNA China Penyerang TNI di Area Tambang Ketapang
Peristiwa ini meletus di area operasional PT Sultan Rafli Mandiri pada Minggu (14/12)
Angga Yudha Pratama - Rabu, 17 Desember 2025
Wagub Kalbar Gandeng Imigrasi Buru 15 WNA China Penyerang TNI di Area Tambang Ketapang
Indonesia
Duduk Perkara Belasan WNA China Serang TNI Pakai Parang di Ketapang Versi Kodam XII/Tanjungpura
Akibat amuk massa tersebut, kendaraan operasional perusahaan mengalami kerusakan parah
Angga Yudha Pratama - Rabu, 17 Desember 2025
Duduk Perkara Belasan WNA China Serang TNI Pakai Parang di Ketapang Versi Kodam XII/Tanjungpura
Indonesia
Kapal Perang USS Cincinnati-20 dan Drone AS Merapat ke Batam
Selain kapal perang, Kamboja, Laos, Thailand, dan Timor Leste juga berpartisipasi dengan mengirimkan Augmented Staff dalam latihan maritim ini.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 10 Desember 2025
Kapal Perang USS Cincinnati-20 dan Drone AS Merapat ke Batam
Indonesia
KRI Semarang-594 Pembawa Logistik Korban Bencana Sumatra Mulai Bersandar, Bantuan Didistribusikan Pakai Helikopter
TNI AL juga mengerahkan KRI rumah sakit untuk menyediakan layanan kesehatan dan pengobatan gratis bagi para korban banjir
Angga Yudha Pratama - Kamis, 04 Desember 2025
KRI Semarang-594 Pembawa Logistik Korban Bencana Sumatra Mulai Bersandar, Bantuan Didistribusikan Pakai Helikopter
Indonesia
Viral Beras Bantuan TNI Jatuh Berceceran dari Helikopter dan Dipungut Korban Bencana, Begini Penjelasan Panglima TNI
Insiden terkendala oleh kabel
Angga Yudha Pratama - Rabu, 03 Desember 2025
Viral Beras Bantuan TNI Jatuh Berceceran dari Helikopter dan Dipungut Korban Bencana, Begini Penjelasan Panglima TNI
Indonesia
DPR Sebut Mengirim TNI ke Gaza Tanpa Jaminan Kesejahteraan Keluarga yang Ditinggalkan Merupakan Keputusan Zolim
Komisi I berencana melakukan kunjungan ke wilayah-wilayah tugas prioritas
Angga Yudha Pratama - Kamis, 27 November 2025
DPR Sebut Mengirim TNI ke Gaza Tanpa Jaminan Kesejahteraan Keluarga yang Ditinggalkan Merupakan Keputusan Zolim
Indonesia
Empat Syarat Wajib Jenderal Bintang Tiga Pimpin Misi Gaza, Apa Saja?
Syarat utamanya adalah pengalaman operasi gabungan dan diplomasi militer
Angga Yudha Pratama - Selasa, 25 November 2025
Empat Syarat Wajib Jenderal Bintang Tiga Pimpin Misi Gaza, Apa Saja?
Indonesia
Armada Tempur Laut Bertambah, TNI AL Siap Sambut KRI Prabu Siliwangi
Para prajurit akan diberangkatkan ke Italia pada akhir November tahun ini untuk menjalani pelatihan singkat tentang KRI Prabu Siliwangi
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 12 November 2025
Armada Tempur Laut Bertambah, TNI AL Siap Sambut KRI Prabu Siliwangi
Indonesia
TNI AL: Kapal Selam Otonomous Bukti Kemajuan Teknologi Dalam Negeri
Kehadiran KSOT juga menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara pionir pengguna KSOT di kawasan Asia.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 12 November 2025
TNI AL: Kapal Selam Otonomous Bukti Kemajuan Teknologi Dalam Negeri
Indonesia
Pemerintah Bakal Produksi 30 Unit Kapal Selam Nirawak, Jaga Choke Point Perairan Indonesia
Kapal selam otonom ini secara fisik berukuran mini tanpa awak manusia, digerakkan motor penggerak listrik dengan sistem navigasi sementara ini memakai sinyal internet.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 30 Oktober 2025
Pemerintah Bakal Produksi 30 Unit Kapal Selam Nirawak, Jaga Choke Point Perairan Indonesia
Bagikan