40 Juta Orang Ditargetkan Divaksinasi

Pedagang dan pelaku usaha di sekitar kawasan Malioboro dan Tugu Jogjakarta sedang mengikuti vaksinasi pada Senin (1/3). Foto: Biro Sarpras Istana
Merahputih.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menargetkan vaksinasi COVID-19 untuk seluruh warga Indonesia sebanyak 40.349.051 orang. Sasaran vaksinasi dibagi dalam dua tahap.
Pertama, tenaga kesehatan (nakes) sebanyak 1.468.764 dan tahap kedua kepada petugas pelayanan publik 17.327.169 orang, serta 21.553.118 lansia.
Sasaran SDM Kesehatan divaksin meningkat dari target sasaran awal dikarenakan pada awal penyusunan belum semua SDMK didaftarkan faskes.
Baca Juga
Ingin Segera Vaksinasi, Menkes Budi Minta Masyarakat Bersabar
"Sehingga capaian lebih 100 persen,” katanya dalam webinar Centre For Strategic And Indonesia Public Policy (CSIPP) 'vaksinasi untuk siapa?, menggugat tranfaransi dan akuntabilitas publik’, Minggu (7/3).
Saat ini status vaksinasi tahap 1 SDM Kesehatan yang sudah divaksin mencapai 1.692.016 nakes dan tunda 304.506. Sementara, untuk tahap 2 yang sudah divaksin 1.111938 dengan tunda 9.107.
Sedangkan petugas publik untuk tahap 1 sebanyak 564.847 dan tahap 2 sebanyak 2.607.”Yang sudah divaksin 541.888 tahap pertama, dan kedua 2.607 orang,” ungkapnya.
Adapun target vaksin petugas publik yang tunda sebanyak 22.959 untuk tahap pertama dan kedua 10. Sedangkan target untuk lansia dari 184.677 orang dalam dua tahap.

Tahap pertama yang sudah divaksin mencapai 179.711 lansia dan tunda 4.966 lansia.
”Cakupan vaksinasi 1 melalui persentase 5.98% dan tahap 2.76 %. Untuk SDM Kesehatan 115.20%, dan tahap 2 75.71%,” jelasnya.
Sementara persentase untuk tahap II untuk petugas publik 3.13% dan lansia 0.83%. Nadia menyebutkan, cara kerja vaksin itu untuk melatih system imun dalam mengenal dan melawan pathogen (virus dan bakteri).
”Vaksinasi menciptakan imunitas spesifik guna memutus rantai penularan penyakit infeksi,” imbuhnya.
Baca Juga
Nadia mengatakan, program vaksinasi penting untuk diikuti lantaran membentuk proteksi spesifik individu yang divaksin, membentuk kekebalan kelompok, dan proteksi lintas kelompok.
”Setiap orang yang mendapatkan vaksinasi akan membentuk antibodi spesifik terhadap penyakit tertentu, jumlah orang yang divaksinasi dalam masyarakat melindungi kelompok masyarakat,” paparnya. (Knu)
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID

Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa

178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat

Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis

Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025

[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 Terkoneksi Bluetooth di Aplikasi Handphone
![[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 Terkoneksi Bluetooth di Aplikasi Handphone](https://img.merahputih.com/media/b7/83/47/b783478297cb6d97ceab51e9480de202_182x135.png)
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19

KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI

COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin

COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif
