4 Strategi Pemerintah Kendalikan Inflasi di Tengah Konflik Iran-Israel
Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, saat di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (12/2). Foto: ANTARA/Yashinta Difa
MerahPutih.com - Pemerintah Indonesia mengklaim mempunyai pengalaman mengatasi inflasi di tengah ketidakpastian global terutama saat konflik Rusia-Ukraina memanas.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, konflik Rusia-Ukraina saat itu memberikan efek inflasi dengan level tertinggi di 5,95 persen. Namun, saat ini inflasi sudah relatif terkendali di kisaran 2,5 persen plus minus 1 persen. Pada inflasi saat ini, komoditas bahan pangan menyumbang inflasi yang cukup tinggi.
Baca juga:
Konflik Iran-Israel Berpotensi Picu Inflasi dan Krisis Energi di Indonesia
Tetapi, inflasi pangan yang terjadi disebabkan oleh fenomena El Nino yang terjadi pada Juli 2023 dan berlanjut pada Februari dan Maret 2024.
Airlangga menilai, harga komoditas bahan pangan seperti beras dan minyak goreng sudah mulai mendatar. Demikian pula pada harga cabai rawit dan cabai merah yang turun.
"Jadi, inflasi ini tidak tergantung kepada konflik di Timur Tengah. Ini inflasi dari faktor dalam negeri dan pengaruh dari El Nino kemarin," ujarnya.
Airlangga juga menegaskan bahwa pemerintah telah bekerja sama secara erat dengan Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP) dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) agar inflasi tetap terkendali dalam rentang 2,5 persen plus minus 1 persen.
Pemerintah pusat dan daerah juga terus memperkuat koordinasi dengan Bank Indonesia (BI) dalam upaya pengendalian inflasi di tengah tekanan global.
Pengendalian inflasi juga didukung dengan kebijakan moneter, seperti kebijakan pro-stability dan pro-growth, serta kebijakan fiskal seperti optimalisasi APBN dan APBD sebagai shock absorber.
Selain itu, pemerintah juga menerapkan strategi upaya pengendalian inflasi "4K" yakni keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi efektif.
Saat ini, kondisi timur tengah tengah memanas setelah Israel kembali melakukan serangan ke Iran. Iran sebelumnya, meluncurkan 300 drone dan roket menggempur Israel, setelah konsulatnya di Damaskus diserang Israel.
Baca juga:
Perawatan Pribadi Berikan Andil Inflasi Terbesar di Momen Ramadan
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
OKI Kutuk Serangan Israel Tewaskan 100 Orang di Gaza, Langgar Gencatan Senjata
Presiden Lebanon Perintahkan Militer Balas Serangan Israel
PBB Kutuk Aksi Israel Bantai Anak-Anak Gaza Saat Gencatan Senjata
Dalam Semalam, Serangan Udara Israel Bunuh 60 Orang, Termasuk Anak-Anak di Gaza
Bahas Polemik Visa Atlet Israel dengan IOC di Lausanne, NOC Indonesia: Nasib Olahraga Indonesia Baik-Baik Saja
Israel kembali Gempur Gaza, Tuduh Hamas Langgar Gencatan Senjata
Kementerian Pertahanan Siapkan Langkah Awal Rencana Kirimkan Pasukan ke Gaza
Israel Kembali Serang Pasukan Perdamaian di Lebanon Selatan, Lontarkan Granat dari Pesawat Nirawak
Viral Warga Israel Diduga Punya KTP Indonesia, Begini Penjelasan Disdukcapil Cianjur
Desak Pemerintah Tak Gentar Ancaman IOC, DPR: Sikap Bela Palestina Jauh Lebih Bermartabat