4 Orang Tewas dalam Serangan Drone Terbaru AS di Yaman
Drone AS (foto: screenshot presstv)
MerahPutih Internasional - Drone AS nampaknya tak henti-henti melakukan serangan udara di Yaman. Seperti yang terjadi baru-baru ini, serangan drone AS dikabarkan menghantam Provinsin Hadhramaut, Yaman.
Dalam serangan udara tersebut sedikitnya 4 orang dikabarkan telah tewas, seperti yang dilansir dari presstv.
Mengenai serangan itu, seorang pejabat lokal mengatakan, pada hari Kamis (10/9) jika pesawat tak berawak atau drone telah menghantam sebuah mobil di dekat ibukota provinsi al-Mukalla yang terletak 800 kilometer dari ibukota Sanaa pada malam sebelumnya.
Namun tak hanya itu, pejabat tersebut juga dikabarkan mencatat jika serangan drone AS itu ditargetkan pada kelompok militan al Qaeda.
Sebelum serangan drone tersebut diluncurkan, pada 26 Agustus silam AS juga telah meluncurkan serangan drone pada mobil yang digunakan oleh Al Qaeda di kota pelabuhan selatan, Yaman.
Baca juga:
Amerika Serikat Gandeng Korea Utara Terkait Kerjasama Nuklir
Diduga Teroris, Anak Polisi Amerika Serikat Ditangkap
Pertama Kali, Irak Gunakan Jet Tempur F-16 untuk Gempur ISIS
Inggris Tak Ragu Luncurkan Serangan Drone Lagi ke ISIS
Bagikan
Berita Terkait
Donald Trump Puji Prabowo, Sebut Bantu Amankan Perdamaian di Timur Tengah
DPR Kecam Serangan Israel ke Qatar, Sebut Bisa Memicu Konflik di Timur Tengah
[HOAKS atau FAKTA]: Timur Tengah Dilanda Konflik, Jepang Jadi Tuan Rumah Ronde ke-4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
[HOAKS atau FAKTA]: Perang Dunia Ketiga Berpotensi Terjadi, Prabowo Pastikan Indonesia Siap Terlibat
Konflik Palestina-Israel Terus Berlangsung: Pendekatan Non-State Actor Punya Perang Penting
Konflik Timur Tengah Berkepanjangan Ancam Harga Minyak Mentah, Pemerintah Diminta Siapkan Skenario
Pemerintah Diminta Lakukan Lobi Demi Perdamaian Dunia di Forum Multilateral
Perang Iran-Israel Goyang Dunia, DPR Sebut Penerbangan Internasional Terganggu Parah
WNI Berbondong-bondong Meminta Dievakuasi dari Lokasi Konflik Iran-Israel
KBRI Wanti-wanti WNI di Amerika Serikat, Tidak Ikut Unjuk Rasa dan Hindari Provokasi Terkait Konflik Timur Tengah