KBRI Wanti-wanti WNI di Amerika Serikat, Tidak Ikut Unjuk Rasa dan Hindari Provokasi Terkait Konflik Timur Tengah

Frengky AruanFrengky Aruan - Rabu, 25 Juni 2025
KBRI Wanti-wanti WNI di Amerika Serikat, Tidak Ikut Unjuk Rasa dan Hindari Provokasi Terkait Konflik Timur Tengah

Ilustrasi Paspor Indonesia. (Foto: Dok. Ditjen Imigrasi)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Perang antara Israel - Iran berpotensi berimbas ke Amerika Serikat pasca negara adidaya itu memutuskan ‘ikut campur’. Salah satunya potensi unjuk rasa menentang serangan yang dilakukan AS terhadap Iran.

Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Washington meminta WNI yang tinggal di Amerika Serikat untuk mewaspadai ketegangan Iran dengan Israel dan AS. KBRI Washington mengeluarkan sejumlah poin yang perlu diperhatikan WNI.

KBRI meminta WNI di wilayah Amerika Serikat, khususnya yang berdomisili di kota-kota besar dan sekitar lokasi strategis seperti gedung pemerintahan, markas militer, bandara, dan pusat keramaian untuk tetap waspada.

“WNI untuk mematuhi imbauan/arahan otoritas setempat terkait perkembangan kondisi keamanan di wilayahnya," demikian keterangan KBRI Washington di akun resmi Instagramnya, Rabu (25/6).

Baca juga:

Israel-Iran Kian Memanas, Ini Nomor Telepon Darurat Bagi WNI di Timur Tengah

KBRI Washington juga mengimbau agar WNI tidak terlibat dengan aktivitas unjuk rasa yang mendukung salah satu pihak yang bertikai.

"Menghindari tempat-tempat yang berpotensi menjadi target unjuk rasa atau tindakan kekerasan dan menghindari kegiatan-kegiatan yang dapat memprovokasi pihak-pihak yang saling bertikai," lanjutnya.

WNI juga diminta memastikan dokumen identitas dan keimigrasian l selalu dalam keadaan lengkap dan tersimpan dengan baik.

Lalu tetap tenang, dan terus memantau berita dari sumber-sumber yang terpercaya.

“Hindari untuk menyebarkan informasi yang belum diverifikasi di akun media sosial pribadi,” jelas KBRI.

KBRI juga meminta WNI mengindari bepergian ke luar negeri atau ke wilayah yang sedang dan/atau berpotensi terjadinya ketegangan militer serta konflik politik, kecuali jika sangat diperlukan.

KBRI juga terus memantau perkembangan an situasi melalui komunikasi dengan otoritas AS, dan akan menyampaikan informasi terbaru jika terdapat perkembangan signifikan.

Bagi WNI, KBRI mengeluarkan nomor dan email yang bisa dihubungi:

Washington D.C.

- Hotline KBRI Washington D.C: (202) 569-7996

- Email Darurat Konsuler: [email protected]

New York

- Hotline KJRI New York: (347) 806-9279

- Email Darurat Konsuler: [email protected]

Chicago

- Hotline KJRI Chicago (312) 547-9114

- Email Darurat Konsuler: [email protected]

Los Angeles

- Hotline KJRI Los Angeles: (213) 590-8095

- Email Darurat Konsuler: [email protected],

[email protected]

San Fransisco

- Hotline KJRI San Fransisco: (415) 875-0793

- Email Darurat Konsuler: [email protected]

Houston

- Hotline KJRI Houston: (713) 282-5544

- Email Darurat Konsuler: [email protected]

#KBRI #WNI #Amerika Serikat #Konflik Israel-Iran #Konflik Timur Tengah
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
WNI Australia Waspada, KBRI Rilis Imbauan Darurat Terkait Aksi Anti-Imigran 'March for Australia'
Dalam situs resmi "March for Australia", para penolak imigrasi berargumen bahwa persatuan dan nilai-nilai Australia telah terkikis akibat kebijakan dan gerakan yang dianggap memecah belah
Angga Yudha Pratama - Minggu, 19 Oktober 2025
WNI Australia Waspada, KBRI Rilis Imbauan Darurat Terkait Aksi Anti-Imigran 'March for Australia'
Dunia
Media Besar AS Tolak Pembatasan Pers, Ramai-Ramai Say Good Bye ke Pentagon
Menteri Pertahanan Pete Hegseth menanggapi gelombang penolakan dari berbagai media dengan mengunggah emoji tangan melambai di platform X, isyarat perpisahan yang dianggap sinis.
Dwi Astarini - Jumat, 17 Oktober 2025
 Media Besar AS Tolak Pembatasan Pers, Ramai-Ramai Say Good Bye ke Pentagon
Indonesia
Perang Dagang AS-China, Menkeu: Biar Aja Mereka Berantem, Kita Untung
Presiden AS Donald Trump baru saja menetapkan tarif impor sebesar 100 persen terhadap produk asal China mulai 1 November 2025
Wisnu Cipto - Senin, 13 Oktober 2025
Perang Dagang AS-China, Menkeu: Biar Aja Mereka Berantem, Kita Untung
Dunia
Helikopter Jatuh di Pantai California, 5 Orang Terluka Termasuk Pejalan Kaki
Helikopter jatuh di kawasan Huntington Beach, California, Amerika Serikat, pada Sabtu sore (11/10) waktu setempat saat berlangsungnya acara tahunan Cars ‘N Copters on the Coast.
Wisnu Cipto - Minggu, 12 Oktober 2025
Helikopter Jatuh di Pantai California, 5 Orang Terluka Termasuk Pejalan Kaki
Indonesia
Ancaman Topan Matmo di Hong Kong dan Makau, WNI Diminta Tunda Perjalanan hingga Cari Tempat Perlindungan
KJRI Hong Kong menegaskan pentingnya bagi masyarakat Indonesia di Makau untuk mengutamakan keselamatan serta mematuhi seluruh imbauan dan protokol keamanan yang diberlakukan oleh otoritas setempat.
Frengky Aruan - Minggu, 05 Oktober 2025
Ancaman Topan Matmo di Hong Kong dan Makau, WNI Diminta Tunda Perjalanan hingga Cari Tempat Perlindungan
Dunia
Shutdown Pemerintah AS Ancam Ratusan Ribu Pekerja, Ekonomi Berisiko Terguncang
Banyak layanan publik dari pendidikan hingga lingkungan terganggu, tapi agenda deportasi disebut tetap berjalan penuh.
Dwi Astarini - Jumat, 03 Oktober 2025
Shutdown Pemerintah AS Ancam Ratusan Ribu Pekerja, Ekonomi Berisiko Terguncang
Indonesia
Satuan Tugas Mulai Selidiki Radiasi Cs-137 Yang Dikeluhkan Amerika, Mulai Dari Cengkeh Lalu ke Udang
Satgas Cesium 137 baru menerima laporan dari Pemerintah Amerika Serikat (AS) terkait dengan temuan komoditas cengkeh yang mengandung zat radioaktif.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 03 Oktober 2025
Satuan Tugas Mulai Selidiki Radiasi Cs-137  Yang Dikeluhkan Amerika, Mulai Dari Cengkeh Lalu ke Udang
Indonesia
Tidak Ada WNI Jadi Korban Gempa Filipina Berkekuatan Magnitudo 6,9
Setidaknya sampai Rabu (1/10) malam sesuai yang disampaikan Direktur Pelindungan WNI Kemlu Judha Nugraha
Frengky Aruan - Kamis, 02 Oktober 2025
Tidak Ada WNI Jadi Korban Gempa Filipina Berkekuatan Magnitudo 6,9
Dunia
Anggaran Tidak Disetujui, Operasional Pemerintah Amerika Serikat Berhenti
Melalui pemungutan suara 55-45, Senat gagal meloloskan RUU yang diajukan Partai Republik, dengan hanya dua senator Demokrat yang mendukungnya.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 01 Oktober 2025
Anggaran Tidak Disetujui, Operasional Pemerintah Amerika Serikat Berhenti
Indonesia
Pemerintah AS Bakal Shutdown, Rupiah Diproyeksi Menguat
Trump menyalahkan Demokrat atas penutupan tersebut karena kebuntuan negosiasi pendanaan sementara di Kongres.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 29 September 2025
Pemerintah AS Bakal Shutdown, Rupiah Diproyeksi Menguat
Bagikan