4 Hal Penting untuk Mulai Self Love


Mencintai diri sendiri itu sangat penting. (Foto: Pexels/Matthias Cooper)
MENCINTAI diri sendiri atau self love penting dilakukan agar dapat memotivasi dan memberikan semangat karena sudah berjuang sejauh ini. Self love merupakan suatu kondisi ketika diri sendiri merasa layak untuk dicintai dan diprioritaskan, menurut psikolog klinis Inez Kristanti, M.Psi.
Inez mengatakan, konsep self love sendiri sebenarnya mudah ketika diucapkan tapi lebih sulit ketika dijalani setiap hari.
"Siapa pun kita, apa pun latar belakang kita, masa lalunya, bentuk badannya, kita semua berharga dan layak untuk dicintai," ujarnya mengutip laman ANTARA, Rabu (26/1).
Berikut empat hal konkret yang bisa dilakukan untuk belajar mencintai diri sendiri.
Baca juga:
1. Mendengar kebutuhan diri sendiri

Dalam hal ini, Inez memberikan analogi tubuh dan jiwa manusia seperti ponsel yang kadang kala mengalami kehabisan daya sehingga butuh waktu untuk mengisi ulang energi.
"Kalau baterai ponsel kita low bat, panik kan? Terus kenapa kalo diri sendiri low bat dibiarkan? Kita juga dalam tanda kutip ada baterainya, butuh di-charge juga dengan hal-hal yang mungkin bisa meningkatkan energi kita dan membuat jadi lebih beristirahat," ujarnya.
Ia menegaskan pentingnya memenuhi kebutuhan diri sendiri, dimulai dari yang paling sederhana yaitu kualitas tidur harian. Ia menyarankan agar seseorang bisa lebih bijak dalam mengatur antara jam kerja dengan jam istirahat.
"Memisahkan mana jam kerja dan istirahat itu salah satu contoh mendengarkan kebutuhan diri sendiri yang bisa didisiplinkan di kehidupan sehari-hari," ujarnya.
2. Berani berkata tidak

Kamu pasti pernah merasa enggak enakan dengan ajakan orang lain, seperti pulang malam, nongkrong, dan bergaul dengan lingkaran pertemanan yang tidak kamu suka. Menurut Inez, berkata tidak atau menolak permintaan orang lain bukan berarti mengindikasikan seseorang jahat atau baik. Ada kalanya kita memberi batasan pada diri sendiri ketika merasa tidak mampu untuk menolong atau memenuhi permintaan orang lain. Ketika menolak, coba gunakan komunikasi yang lebih asertif dengan sopan dan tegas.
3. Jangan lupa 'me time'

Me time sebenarnya tidak membutuhkan waktu yang lama dan panjang. Boleh beberapa menit saja untuk melakukan sesuatu yang memang kita suka. Yang dilakukan itu memang karena kita mau, bukan harus. Me time setiap orang berbeda-beda, ada yang membaca buku, bermain game, workout, bernyanyi, atau sekadar nonton tayangan kesukaan.
Baca juga:
4. Memisahkan mana hal yang bisa diubah dan tidak

Overthinking atau berpikir berlebihan biasanya berkaitan dengan hal-hal yang tidak bisa diubah atau di luar kendali diri sendiri.
"Misalkan situasi pandemi. Pandemi ini selesainya kapan, kita kan juga tidak bisa ubah ya, kita tidak bisa kendalikan. Tapi, kita bisa melakukan hal-hal apa sih yang bisa kita ubah, lalu kita pisahkan," ujarnya.
Ia menyarankan untuk menulis dalam kolom terpisah, daftar apa saja yang berada di bawah kendali pada sisi kolom kiri dan apa saja yang ada di luar kendali pada sisi kolom kanan. (and)
Baca juga:
Bagikan
Andreas Pranatalta
Berita Terkait
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa

Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke

Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
