Relasi

‘Self-Love’ Bukan Egoisme, Tetapi Pemahaman Diri

P Suryo RP Suryo R - Jumat, 30 Maret 2018
‘Self-Love’ Bukan Egoisme, Tetapi Pemahaman Diri

Self-love berbeda dengan egoisme. 9Foto: belightliving)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MENCINTAI diri bukan lah egoisme, melainkan bentuk pemahaman diri. Orang kerap mengecap pribadi yang mencintai diri sebagai orang yang egois. Padahal, self-love atau mencintai diri benar-benar berbeda dengan egoisme.

Mencintai diri artinya Anda menerima secara utuh tubuh, pikiran dan hati serta ingin selalu menjadi yang terbaik bagi diri. Berlatar keinginan tersebut, Anda pun akan senantiasa memilih yang terbaik untuk diri.

Program Director The Golden Space Indonesia, Cindy Gozali berpendapat idealnya egoisme tidak dipertahankan. “Akan tetapi sebagai manusia tentunya pasti kita ada ego,” terangnya.

Ia menyarankan agar Anda selalu sadar diri akan sikap dan hati, selalu mau maju dalam kehidupan, dan memperbaiki diri agar apa pun yang dilakukan berdasar cinta kasih tulus dan bukan ego. “Ego itu ada untuk mengajarkan Anda menjadi manusia yang lebih baik,” tambah Cindy.

Egoisme adalah tingkah laku menyalahkan orang lain akan situasi Anda. Anda layak mendapat cap egois apabila mengharapkan orang lain memberi kebahagiaan atau pun apa saja yang Anda rasakan kosong dalam kehidupan.

Sifat egois ini harus benar-benar dihilangkan ketika Anda ingin mencintai diri. “Cinta kasih yang murni dan tulus tidak dapat hidup bareng ego,” kata alumni University of Michigan tersebut.

Ego juga sebaiknya tidak dihujat karena dapat mengajarkan Anda menjadi manusia yang lebih baik. Meski begitu, Cindy menekan sekali lagi bahwa sifat egois harus dihilangkan dari dalam diri. Caranya, Anda harus mengerti kalau Anda adalah “the creator of our own life” yang artinya Anda lah yang menciptakan kehidupan. Selain itu, sifat egois juga dapat dibuang jika mampu dan mempunyai kekuatan mengubah hidup.

self love
Self-love terbebas dari egoisme. (Foto: medium)

Membedakan self-love dengan egoisme

Tidak semua orang dapat membedakan orang yang mencintai diri dengan orang yang egois. Cindy menjelaskan, orang yang mencintai diri bertanggung jawab atas dirinya dan mengerti apa pun yang dialaminya sekarang merupakan pilihan hidupnya sendiri.

“Mereka tidak menyalahi orang lain atau melihat diri mereka sebagai korban situasi atau orang lain,” paparnya.

Beda dengan para penganut konsep self-love, orang-orang yang egois memiliki karakter yang bertolakbelakang. Mereka selalu merasa tidak punya pilihan hidup dan selalu menyalahkan orang lain atas situasi hidupnya.

Karakter self-love yang benar-benar terbebas dari sifat egois dapat Anda temukan pada sosok ibu yang memutuskan tidak bekerja demi membesarkan anak-anaknya. Ia melakukannya dengan tulus dan tidak memakai anak-anaknya sebagai alasan tidak dapat bekerja serta tidak merasa anak-anaknya tidak memberikan pilihan.

Pasangan yang harus mengikuti pasangannya pindah ke tempat lain sehingga harus mengorbankan kariernya juga merupakan contoh lain orang yang mencintai diri. Contoh lain ialah orang yang pergi ke acara keluarga bukan lantaran terpaksa atau karena ada rasa tidak enak.

Anda juga bisa disebut telah berhasil mencintai diri tanpa egoisme saat melakukan semua aktivitas dengan senang hati, tulus, dan motif yang murni. (rina)

#Self Love
Bagikan
Ditulis Oleh

Rina Garmina

Cooking Mama :)

Berita Terkait

Fun
Pekerja Tetap Perlu Self-Care selama Ramadan
Jangan ragu untuk merawat diri dengan baik.
Hendaru Tri Hanggoro - Jumat, 22 Maret 2024
Pekerja Tetap Perlu Self-Care selama Ramadan
Fun
Cintai Diri Sendiri Dulu, Baru Orang Lain
Ada banyak cara untuk mencintai diri sendiri.
Andreas Pranatalta - Selasa, 23 Mei 2023
Cintai Diri Sendiri Dulu, Baru Orang Lain
Bagikan