Cantika Abigail: Self Love itu Seperti Roller Coaster


Cantika Abigail merasa pandemi menjadi momen berharga. (Foto: Instagram/abigailcantika)
SELF love atau mencintai diri sendiri memang seharusnya ditanamkan dalam diri masing-masing. Penyanyi Abigail Cantika mengakui bahwa belajar mencintai diri sendiri membutuhkan proses yang panjang, diibaratkan seperti roller coaster yang kadang naik dan turun.
"Aku enggak bisa bilang sekarang sudah yakin banget 100 persen setiap bangun pagi lalu self love, itu enggak bisa, karena benar-benar seperti roller coaster. Ada saatnya aku bisa melihat sisi baik dari diriku, tapi ada juga perkataan orang atau diri sendiri yang jauh lebih menguasai pikiran," kata Cantik, mengutip laman ANTARA, Rabu (26/1).
Waktu awal-awal masa pandemi, ia bercerita bahwa tahun tersebut menjadi titik balik dalam hidupnya untuk kembali menyadari hal-hal sederhana yang ternyata bermakna. Di 2020 pula, Cantika mengaku akhirnya ia bisa berdamai dengan penyakit autoimun yang dialaminya sejak 2011. Penyakit ini sempat menimbulkan rasa ketidakpercayaan pada dirinya sendiri, terlebih ketika muncul kemerahan pada wajahnya.
Baca juga:

Bagi Cantika, pengalaman tersebut membuat dirinya menjadi belajar mengenai makna self love meski ada kalanya menemui fase naik dan turun. Meski demikian, bagi Cantika, hal yang paling penting adalah mencari cara untuk bangkit kembali setelah mengalami fase-fase rendah dalam hidup.
"2020 itu salah satu turning point aku karena disitu tiba-tiba aku udah capek banget dengan keadaan harus menutupi semua ini. Walaupun mungkin sudah ada beberapa orang yang tahu, tapi aku enggak terlalu berani untuk speak up," ungkapnya.
Baca juga:

Menurut Cantika, pandemi menjadi momen semua orang untuk kembali merenungkan hal-hal berharga apa yang terjadi dalam hidup. Selama pandemi, ia banyak menemukan aktivitas dan kegemaran sederhanan lain, seperti menyiram tanaman, olahraga, dan berjemur.
"Aku merasa tahun itu ajaib banget untuk kita bisa reconnect dengan diri kita sendiri. Seperti memang dikasih waktunya dan dipaksa untuk kenal diri sendiri lagi, menerima diri sendiri lagi, dan mencoba untuk mencintai diri sendiri lagi," katanya.
Media sosial juga menjadi salah satu faktor munculnya pikiran negatif karena rentan membandingkan diri sendiri dengan orang lain.
"Ketika perasaan down, kadang aku mengingatkan diri sendiri dengan menulis perasaan di dalam buku atau hal-hal sederhana yang bisa disyukuri," tutupnya. (and)
Baca juga:
Bagikan
Andreas Pranatalta
Berita Terkait
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet

Tampil di ‘House on Wheels’, Jang Na-ra Bagi-Bagi Rahasia Awet Muda

Self-Care Menjadi Ruang Ekspresi dan Refleksi bagi Perempuan, Penting untuk Jaga Kesehatan Mental

The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati

Bintang ‘The Godfahter’ Diane Keaton Meninggal Dunia di Usia 79 Tahun

Kontroversi Kim Soo-hyun Mencuat lagi, Surat Cinta selama masa Wamil Terungkap di Tengah Tuduhan Hubungan di Bawah Umur dengan Kim Sae-ron

Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan

Polemik Pajak Balik Nama Rumah Waris Leony Vitria, Ahli Hukum Pajak: Tarif Diatur UU HKPD

Nicole Kidman Gugat Cerai dari Keith Urban, Akhiri Pernikahan 20 Tahun Pernikahan
Robert Redford Meninggal Dunia, Rekan Aktor Sebut ‘Salah Satu Singa telah Pergi’
