Kesehatan Mental

3 Tanda Kamu Butuh Bantuan Terapi

P Suryo RP Suryo R - Rabu, 05 Januari 2022
3 Tanda Kamu Butuh Bantuan Terapi

Traumatis belum tentu butuh terapi. (Foto: Pexels/Prasanth Inturi)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

PERISTIWA traumatis tidak selalu merupakan indikator utama kamu membutuhkan terapis. Kebanyakan orang mempertimbangkan untuk memulai terapi sebagai respons terhadap peristiwa kehidupan yang traumatis. Namun, indikasi kamu membutuhkan terapi tidak selalu sejelas itu.

Terkadang tanda-tanda bahwa kamu membutuhkan terapis lebih samar, kata Dr. Erin Berman, psikolog klinis dan peneliti di National Institute of Mental Health, AS. Perubahan dalam pola makan dan tidur; rasa stres yang tak henti-hentinya; dan ketidakmampuan untuk mengikuti pekerjaan dan tanggung jawab pribadi.

Baca Juga:

Pasangan Kamu Belum Siap Menikah? Lakukan Tips Berikut

terapi
Peristiwa traumatis tidak selalu merupakan indikator utama kamu membutuhkan terapis. (Foto:123RF/flynt)

Bahkan jika menurutmu gejala yang disebutkan di atas tidak kamu alami, bertanya pada diri sendiri apakah kamu membutuhkan terapis bisa menjadi tandanya sendiri. "Jika seseorang menyimpan gagasan bahwa terapi dapat membantunya. Itu indikasi yang baik mereka bila ingin mempertimbangkan pilihan terapi," kata Berman.

Berikut tiga tanda kamu membutuhkan terapi untuk kesehatan mental seperti diberitakan marthastewart.com. Berman juga menambahkan, kamu dapat berbicara dengan beberapa terapis untuk melihat dengan gejala yang kamu alami, apakah ini saat yang tepat untuk mencoba terapi.

Masalah kesehatan fisik

terapi
Siklus tidur adalah indikator yang sangat baik bahwa ada sesuatu yang mungkin salah. (Foto: 123RF/pressmaster)


Stres mental dan emosional seringkali dapat termanifestasi dalam perubahan kesehatan fisik, kata Dr. Berman. "Mulailah dengan melihat dasar-dasarnya. Siklus tidur adalah indikator yang sangat baik bahwa ada sesuatu yang mungkin salah, tidur terlalu banyak atau terlalu sedikit, atau mengalami gangguan tidur. Tanda lainnya adalah makan terlalu banyak atau terlalu sedikit," katanya.

"Juga, perubahan nyata dalam tingkat energi penting untuk diperhatikan, entah perasaan bahwa kamu memiliki terlalu banyak energi atau merasa kelelahan yang berlebihan." Jika kamu menemukan gejala-gejala ini sebagai parah selama lebih dari dua minggu, inilah saatnya untuk berbicara dengan penyedia layanan kesehatan untuk mengesampingkan komplikasi fisik dan terhubung dengan spesialis kesehatan mental.

Tidak dapat memenuhi tanggung jawab

terapi
Jika kamu tidak dapat memenuhi tanggung jawab sehari-hari karena perubahan suasana hati, carilah terapis. (Foto: Pexels/cottonbro)


Jika perasaan sedih, stres, atau kecemasan mulai mengganggu rutinitas harian, itu tanda lain yang jelas bahwa kamu bisa mendapat manfaat dari terapi.

Ketika kamu merasa sedih selama beberapa hari—tetapi masih dapat melakukan pekerjaan secara efisien, menyelesaikan tugas-tugas, dan merawat anak-anak, kamu mungkin dapat mengangkat suasana hati dengan aktivitas perawatan diri seperti olahraga, tidur lebih banyak, atau bersosialisasi dengan teman juga dapat membantu.

Namun, jika kamu tidak dapat memenuhi tanggung jawab sehari-hari karena perubahan suasana hati, pertimbangkan untuk mencari terapis yang dapat membantu.

Baca Juga:

Pasangan Selingkuh? Jangan Cengeng, Hadapi Saja

Stres kronis

terapi
Orang mungkin mencari terapi untuk meningkatkan kemampuan mereka menghadapi stres sehari-hari. (Foto: Unsplash/Joice Kelly)


Sudah umum bagi orang untuk beralih ke terapi selama atau setelah peristiwa traumatis seperti penyakit mematikan, perceraian, atau PHK. "Banyak individu memiliki peristiwa tertentu yang dapat menjadi pemicu," kata Dr. Berman, "seperti kehilangan pekerjaan, kematian orang yang dicintai, atau mengakhiri atau memulai suatu hubungan."

Namun, banyak orang lain memulai terapi untuk mempelajari cara-cara yang dapat membantu mereka menghadapi tekanan hidup yang terus-menerus secara umum, mulai dari mencapai tujuan profesional, atau menjaga pernikahan, hingga mengurangi kecemasan, atau untuk mengurangi teriakan pada anak-anak.

"Orang mungkin mencari terapi untuk meningkatkan kemampuan mereka menghadapi stres sehari-hari, fokus pada pengasuhan anak, meningkatkan ikatan hubungan, dan banyak lagi alasan lainnya," jelas Dr. Berman.

Kesulitan berlebihan yang dihadapi tiap hari dan tidak juga hilang, menurutnya adalah salah satu tanda paling jelas bahwa kamu mungkin membutuhkan manfaat terapi. (aru)

Baca Juga:

Mengenal Selfitis, Perilaku Kecanduan Swafoto

#Kesehatan #Kesehatan Mental
Bagikan
Ditulis Oleh

P Suryo R

Stay stoned on your love

Berita Terkait

ShowBiz
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Konsumsi suplemen zat besi sejak dini penting bagi perempuan.
Dwi Astarini - Selasa, 14 Oktober 2025
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Fun
Self-Care Menjadi Ruang Ekspresi dan Refleksi bagi Perempuan, Penting untuk Jaga Kesehatan Mental
Merawat diri tidak lagi sekadar urusan penampilan fisik, tetapi juga menjadi sarana penting untuk menjaga kesehatan mental dan keseimbangan emosional.
Dwi Astarini - Senin, 13 Oktober 2025
Self-Care Menjadi Ruang Ekspresi dan Refleksi bagi Perempuan, Penting untuk Jaga Kesehatan Mental
Lifestyle
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Hanya dengan 15 menit 9 detik gerakan sederhana setiap hari, partisipan mengalami peningkatan suasana hati 21 persen lebih tinggi jika dibandingkan ikut wellness retreat.
Dwi Astarini - Senin, 13 Oktober 2025
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Indonesia
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Penonaktifan itu dilakukan BPJS Kesehatan karena Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan menunggak pembayaran iuran sebesar Rp 41 miliar.
Dwi Astarini - Jumat, 10 Oktober 2025
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Terlalu sering mengonsumsi mi instan bisa membuat usus tersumbat akibat cacing. Namun, apakah informasi ini benar?
Soffi Amira - Rabu, 08 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Indonesia
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Posyandu Ramah Kesehatan Jiwa diperkuat untuk mewujudkan generasi yang sehat fisik dan mental.
Dwi Astarini - Senin, 06 Oktober 2025
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Indonesia
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Langkah ini merupakan bagian dari agenda besar pemerintah dalam memperkuat jaring pengaman sosial, terutama bagi masyarakat rentan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 02 Oktober 2025
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Lifestyle
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Pertambahan mata minus ini akan mengganggu aktivitas belajar maupun perkembangan anak
Angga Yudha Pratama - Rabu, 01 Oktober 2025
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Fun
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Satu dari tiga orang dewasa di Indonesia memiliki kadar kolesterol tinggi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 30 September 2025
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Indonesia
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Peredaran rokok ilegal dinilai sangat mengganggu. Sebab, peredarannya bisa merugikan negara hingga merusak kesehatan masyarakat.
Soffi Amira - Kamis, 25 September 2025
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Bagikan