3 Obat yang sudah Ditarik oleh Produsennya, Waspada!


Nitrosamin merupakan senyawa yang 'tidak sengaja' muncul dalam obat. (Foto: Pexels/Miguel Á. Padriñán)
PFIZER merupakan salah satu perusahaan farmasi terbesar di dunia dan menempati peringkat ke-57 dalam daftar Fortune 500 tahun 2018. Akhir-akhir ini Perusahaan farmasi asal Amerika Serikat ini telah menarik sejumlah obat darah tinggi. Penarikan tersebut diberikan terhadap beberapa obat dengan tiga merek. Obat tersebut adalah Accuretic dan dua versi generiknya yang didistribusikan oleh Greenstone.
Obat tersebut memiliki kandungan quinapril HCI/hydrochlorothiazide itu akan ditarik kembali dari peredaran. Accuretic dan dua versi generiknya itu merupakan obat untuk pasien hipertensi. Obat ini menurunkan risiko kejadian kardiovaskular berbahaya seperti stroke.
Baca Juga:
Bahaya Saat Tubuh Kelebihan Gula, Saatnya Berdamai Menjalani Hidup Sehat

Dilansir dari laman CNN, penarikan tersebut bersifat sukarela dan dilakukan terhadap tablet yang mengandung nitrosamin tingkat tinggi. Kandungan nitrosamin diketahui bersifat karsinogenik yang dapat meningkatkan atau menimbulkan risiko kanker.
Nitrosamin umum ditemukan dalam air dan makanan, termasuk daging yang diawetkan dan dipanggang, produk susu, serta beberapa sayuran. Setiap orang yang terpapar nitrosamin dalam tingkat tertentu dapat meningkatkan risiko kanker. Apalagi jika nitrosamin dikonsumsi dalam jangka waktu yang lama.
Pfizer mengatakan bahwa nitrosamin merupakan senyawa yang 'tidak sengaja' muncul dalam obat. Nitrosamin menjadi reaksi kimia dari bahan-bahan tertentu yang digunakan dalam produksi obat. Pfizer sendiri mengaku tak mengetahui adanya laporan efek samping dari penggunaan obat tersebut. Obat tersebut diklaim aman selama lebih dari 20 tahun.
Baca juga:
Manfaat Positif Sentuhan Fisik Setiap Hari Agar Anak Merasa Damai

"Distributor dan grosir harus menghentikan penggunaan dan distribusi obat ini," himbau Pfizer. Pfizer juga merekomendasikan agar pasien yang menggunakan obat tersebut segera berkonsultasi dengan dokter untuk mencari alternatif.
Tekanan darah tinggi menjadi masalah kesehatan yang semakin banyak dialami oleh beberapa orang. Dalam 30 tahun terakhir, jumlah orang berusia lebih dari 30 tahun yang memiliki darah tinggi meningkat hingga dua kali lipat. (DGS)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak

Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Tekor! Indonesia Impor Obat Rp 176 Triliun Tapi Ekspor Cuma Rp 6,7 Triliun

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
