3 Langkah Putus Hubungan dengan Teman Toxic

annehsannehs - Rabu, 30 September 2020
3 Langkah Putus Hubungan dengan Teman Toxic

Jangan lembek ketika menghadapi teman yang toxic. (Foto Unsplash/Womanizer WOW Tech)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

HUBUNGAN pertemanan dan percintaan harusnya dipandang dengan standar yang tak jauh beda. Bagi sebagian orang, 'persahabatan' merupakan sebuah komitmen yang tidak bisa diingkari. Akibatnya, tak sedikit orang yang lebih bisa tahan dengan pelecehan emosional dari teman ketimbang pasangan romantis mereka.

Padahal, persahabatan juga serupa dengan hubungan lainnya yang bisa berakhir karena satu dan lain hal. Manusia terus berubah dan berkembang, dan ketika pertemanan sudah tidak sehat, tidak ada salahnya untuk mengakhiri toxic friendship untuk membuat dirimu lebih nyaman.

BACA JUGA:

4 Profesi Pilihan Milenial dan Generasi Z yang Paling Hits di 2020

Dilansir Bustle, toxic friend adalah mereka yang sering membuatmu merasa tidak enak. Biasanya tingkah laku mereka sangat bossy, narsissistik, dan selalu menganggap bahwa ia sedang berkompetisi denganmu. Toxic friend juga sering membicarakanmu di belakang, atau sering mencoba untuk menjatuhkanmu secara tidak langsung.

Berikut merupakan beberapa cara ampuh yang bisa kamu lakukan untuk memutuskan hubungan dengan teman yang toxic.

1. Jangan lembek

Yuk keluar dari toxic friendship. (Foto Unsplash/Sam Manns)
Yuk keluar dari toxic friendship. (Foto Unsplash/Sam Manns)

Tidak perduli seberapa toxic-nya persahabatanmu, pasti ada momen-momen manis atau seru bersama-sama. Bahkan, mungkin momen seru tersebutlah yang menjadi alasan mengapa kamu tetap berteman dengan toxic friend. Meski begitu, hindari meromantiskan masa-masa indah dulu. Jangan lembek terhadap orang-orang yang tidak baik untukmu.

BACA JUGA:

Para Pelaku Bisnis F&B: Percuma Kalau PSBB Cuma di Jakarta

2. Jangan berurusan lagi dengannya

Hidupmu akan lebih damai tanpa toxic friend. (Foto Unsplash/Joseph Pearson)
Hidupmu akan lebih damai tanpa toxic friend. (Foto Unsplash/Joseph Pearson)

Biasanya, toxic friend yang sudah merasa bahwa kamu sedang menjauhinya akan terus berusaha untuk mencari masalah atau menciptakan drama. Yang terpenting, jangan terpancing dengan drama yang dibuatnya. Jika ada teman lain yang mendatangimu dan mengadu bahwa si teman toxic itu telah ngomongin kamu yang jelek-jelek, tidak usah perdulikan.

Merasa marah, kesal, dan jengkel adalah hal yang wajar. Tetapi jika kamu meresponnya,artinya kamu bertindakn sesuai dengan yang diinginkan oleh sang toxic friend, yaitu untuk mendapatkan perhatianmu.

Orang-orang yang sering menciptakan drama biasanya tahu cara untuk menarik orang-orang disekitarnya dengan memanfaatkan teknik manipulasi. Hindarilah segala hal yang membuatmu harus berurusan lagi dengannya.

3. Utamakan kepentingan diri sendiri daripada orang lain

Toxic friend biasanya suka ngomongin kamu di belakang. (Foto Unsplash/Priscilla Du Preez)
Toxic friend biasanya suka ngomongin kamu di belakang. (Foto Unsplash/Priscilla Du Preez)

Pleasing people adalah salah satu sifat orang-orang yang sering menjadi korban toxic friend. Biasanya, kamu sering mendahulukan kepentingan orang lain di atas kepentinganmu sendiri. Jika ingin benar-benar putus hubungan dengan teman yang toxic, kamu harus mengutamakan kepentingan diri sendiri lebih dulu dan fokus pada harga dirimu. Pantas enggak sih orang-orang toxic itu masih mendapatkan kebaikan dan ketulusan hatimu ketika berteman?

Meski begitu, jangan sampai kamu yang sebenarnya teman yang toxic ya! (SHN)

BACA JUGA:

Tutorial Bikin Baju Tie-Dye Ala Anak Indie. Fashionable dan Sustainable Abis

#Kesehatan Mental #Relationship
Bagikan
Ditulis Oleh

annehs

Berita Terkait

Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Fun
Menyembuhkan Luka Batin lewat Kuas dan Warna: Pelarian Artscape Hadirkan Ruang Aman untuk Gen Z Hadapi Stres
Pelarian Artscape hadir sebagai pelampiasan yang sehat dan penuh makna.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 04 Agustus 2025
Menyembuhkan Luka Batin lewat Kuas dan Warna: Pelarian Artscape Hadirkan Ruang Aman untuk Gen Z Hadapi Stres
Indonesia
Mengenal Burnout yang Diduga Pemicu Diplomat Arya Daru Pangayunan Mengakhiri Hidupnya, ini Cara Mengatasinya
Kelelahan mental merupakan sindrom yang dihasilkan dari stres terkait dengan pekerjaan kronis.
Dwi Astarini - Rabu, 30 Juli 2025
Mengenal Burnout yang Diduga Pemicu Diplomat Arya Daru Pangayunan Mengakhiri Hidupnya, ini Cara Mengatasinya
Lifestyle
Bukan Sekadar Mood Swing Biasa! Ini Beda Bipolar dan Depresi yang Wajib Diketahui
Gangguan perasaan bisa berupa emosi yang tumpul atau suasana hati yang kacau
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 26 Juli 2025
Bukan Sekadar Mood Swing Biasa! Ini Beda Bipolar dan Depresi yang Wajib Diketahui
Indonesia
Dinkes DKI Jakarta Ungkap 15 Persen ASN Terindikasi Memiliki Masalah Kesehatan Mental
Hasil ini menjadi sinyal penting perlunya konsultasi lebih lanjut dengan tenaga profesional.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 21 Juli 2025
Dinkes DKI Jakarta Ungkap 15 Persen ASN Terindikasi Memiliki Masalah Kesehatan Mental
Indonesia
Ingat! Depresi Bukan Aib, Jangan Resistan Terhadap Pengobatan
Depresi yang tidak ditangani dengan baik bisa menyebabkan depresi yang resistan terhadap pengobatan atau treatment resistant depression atau (TRD).
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 11 Juli 2025
Ingat! Depresi Bukan Aib, Jangan Resistan Terhadap Pengobatan
Lifestyle
Mengenali Gangguan Mental Sejak Dini: Ini Perbedaan Bipolar dan Skizofrenia pada Anak dan Remaja
Untuk skizofrenia, faktor risikonya mencakup genetik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 15 Mei 2025
Mengenali Gangguan Mental Sejak Dini: Ini Perbedaan Bipolar dan Skizofrenia pada Anak dan Remaja
Fun
Apa Saja Gejala Awal Penyebab Skizofrenia Pada Anak-Anak dan Remaja
Skizofrenia dapat menurunkan kualitas hidup secara signifikan.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 15 Mei 2025
Apa Saja Gejala Awal Penyebab Skizofrenia Pada Anak-Anak dan Remaja
Fun
Ahli Ungkap Gejala Awal dari Gangguan Bipolar I pada Anak-Anak dan Remaja
Penderita GB I, mengalami setidaknya satu episode manik yang berlangsung selama seminggu atau lebih.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 14 Mei 2025
Ahli Ungkap Gejala Awal dari Gangguan Bipolar I pada Anak-Anak dan Remaja
Fun
Pelan Tapi Pasti Hempas Insecure, Ini 5 Cara Mudah Tingkatkan Kepercayaan Diri
Perasaan insecure selalu berkaitan dengan kepercayaan diri.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 25 Februari 2025
Pelan Tapi Pasti Hempas Insecure, Ini 5 Cara Mudah Tingkatkan Kepercayaan Diri
Bagikan