3 Langkah Putus Hubungan dengan Teman Toxic


Jangan lembek ketika menghadapi teman yang toxic. (Foto Unsplash/Womanizer WOW Tech)
HUBUNGAN pertemanan dan percintaan harusnya dipandang dengan standar yang tak jauh beda. Bagi sebagian orang, 'persahabatan' merupakan sebuah komitmen yang tidak bisa diingkari. Akibatnya, tak sedikit orang yang lebih bisa tahan dengan pelecehan emosional dari teman ketimbang pasangan romantis mereka.
Padahal, persahabatan juga serupa dengan hubungan lainnya yang bisa berakhir karena satu dan lain hal. Manusia terus berubah dan berkembang, dan ketika pertemanan sudah tidak sehat, tidak ada salahnya untuk mengakhiri toxic friendship untuk membuat dirimu lebih nyaman.
BACA JUGA:
4 Profesi Pilihan Milenial dan Generasi Z yang Paling Hits di 2020
Dilansir Bustle, toxic friend adalah mereka yang sering membuatmu merasa tidak enak. Biasanya tingkah laku mereka sangat bossy, narsissistik, dan selalu menganggap bahwa ia sedang berkompetisi denganmu. Toxic friend juga sering membicarakanmu di belakang, atau sering mencoba untuk menjatuhkanmu secara tidak langsung.
Berikut merupakan beberapa cara ampuh yang bisa kamu lakukan untuk memutuskan hubungan dengan teman yang toxic.
1. Jangan lembek

Tidak perduli seberapa toxic-nya persahabatanmu, pasti ada momen-momen manis atau seru bersama-sama. Bahkan, mungkin momen seru tersebutlah yang menjadi alasan mengapa kamu tetap berteman dengan toxic friend. Meski begitu, hindari meromantiskan masa-masa indah dulu. Jangan lembek terhadap orang-orang yang tidak baik untukmu.
BACA JUGA:
2. Jangan berurusan lagi dengannya

Biasanya, toxic friend yang sudah merasa bahwa kamu sedang menjauhinya akan terus berusaha untuk mencari masalah atau menciptakan drama. Yang terpenting, jangan terpancing dengan drama yang dibuatnya. Jika ada teman lain yang mendatangimu dan mengadu bahwa si teman toxic itu telah ngomongin kamu yang jelek-jelek, tidak usah perdulikan.
Merasa marah, kesal, dan jengkel adalah hal yang wajar. Tetapi jika kamu meresponnya,artinya kamu bertindakn sesuai dengan yang diinginkan oleh sang toxic friend, yaitu untuk mendapatkan perhatianmu.
Orang-orang yang sering menciptakan drama biasanya tahu cara untuk menarik orang-orang disekitarnya dengan memanfaatkan teknik manipulasi. Hindarilah segala hal yang membuatmu harus berurusan lagi dengannya.
3. Utamakan kepentingan diri sendiri daripada orang lain

Pleasing people adalah salah satu sifat orang-orang yang sering menjadi korban toxic friend. Biasanya, kamu sering mendahulukan kepentingan orang lain di atas kepentinganmu sendiri. Jika ingin benar-benar putus hubungan dengan teman yang toxic, kamu harus mengutamakan kepentingan diri sendiri lebih dulu dan fokus pada harga dirimu. Pantas enggak sih orang-orang toxic itu masih mendapatkan kebaikan dan ketulusan hatimu ketika berteman?
Meski begitu, jangan sampai kamu yang sebenarnya teman yang toxic ya! (SHN)
BACA JUGA:
Tutorial Bikin Baju Tie-Dye Ala Anak Indie. Fashionable dan Sustainable Abis
Bagikan
annehs
Berita Terkait
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menyembuhkan Luka Batin lewat Kuas dan Warna: Pelarian Artscape Hadirkan Ruang Aman untuk Gen Z Hadapi Stres

Mengenal Burnout yang Diduga Pemicu Diplomat Arya Daru Pangayunan Mengakhiri Hidupnya, ini Cara Mengatasinya

Bukan Sekadar Mood Swing Biasa! Ini Beda Bipolar dan Depresi yang Wajib Diketahui

Dinkes DKI Jakarta Ungkap 15 Persen ASN Terindikasi Memiliki Masalah Kesehatan Mental

Ingat! Depresi Bukan Aib, Jangan Resistan Terhadap Pengobatan

Mengenali Gangguan Mental Sejak Dini: Ini Perbedaan Bipolar dan Skizofrenia pada Anak dan Remaja

Apa Saja Gejala Awal Penyebab Skizofrenia Pada Anak-Anak dan Remaja

Ahli Ungkap Gejala Awal dari Gangguan Bipolar I pada Anak-Anak dan Remaja

Pelan Tapi Pasti Hempas Insecure, Ini 5 Cara Mudah Tingkatkan Kepercayaan Diri
