Tutorial Bikin Baju Tie-Dye Ala Anak Indie. Fashionable dan Sustainable Abis


Yuk buat tie dye. (Foto Boys' Life mag)
BUKA Shopee maupun Instagram Story, terdapat OOTD bermotif tie dye dimana-mana. Ada yang tampil feminin dengan menggunakan celana pendek dan kemeja tie dye yang dipadukan dengan kemben. Ada yang ala-ala hipster dengan menggunakan kaus tie dye yang oversized. Tak sedikit pula para hypebeast yang menggunakan kaus bermotif tie dye ala Vans x The Simpsons.
Ya, motif tie dye rasanya kembali tren di kalangan anak muda. Sebagai salah satu generasi Z yang ingin tampil trendi, rasanya ingin diri ini untuk membeli. Sayangnya, keadaan perekonomian di masa pandemi mengingatkan kita untuk jangan ngadi-ngadi.
Baca Juga:

Nah, setelah memandang motif tie dye secara saksama, kamu merasa familiar enggak sih? Apakah kamu ingat, dulu, guru seni rupa kamu pernah memberi tugas untuk bikin baju dengan teknik ikat celup bakal Ujian Praktek?
Ya, teknik ikat celup, cinde (Palembang), sasirangan (Banjarmasin), dan jumputan (Jawa) merupakan istilah kearifan lokal dari tie-dye. Agar bisa tampil oke, gaul, dan enggak krismon, kamu bisa banget bikin tie-dye sendiri dengan jalur indie alias independent.
Tunggu apa lagi, yuk tampil artsy dengan membuat baju tie-dye sendiri di rumah selama PSBB.
1. Siapkan kaus

Pertama-tama, kamu membutuhkan kaus berwarna putih atau warna terang lainnya yang berbahan katun 100%. Jika kamu menggunakan kaus berbahan kain polyester, biasanya pewarna pakaian tidak akan menempel dengan sempurna, atau warnanya jadi mudah luntur.
Usahakan untuk menggunakan kaus yang sudah pernah dipakai (dalam kondisi bersih) agar kamu bisa mendukung gerakan sustainability sebagai sikap toleransi terhadap lingkungan. Selain itu, menggunakan kaus putih yang sudah pernah dipakai juga mempengaruhi kepekatan pewarna loh! Jika baju sudah pernah dipakai dan dicuci berulang kali, pewarna akan mudah melekat dan tidak mudah luntur.
2. Rendam kaos dengan larutan pengawet

Gunakan masker dan sarung tangan. Kemudian siapkan larutan pengawet untuk membuat pewarna menjadi lebih menonjol di kaus. Jadi sebelum mewarnainya, rendam kaus ke larutan pengawet terlebih dahulu. Gunakan 250ml soda abu dengan empat liter air hangat ke dalam ember, dan rendam kaus selama 30 menit.
Baca Juga:
Tutorial Jadi Dokter Cinta di Tongkrongan Padahal Enggak Pernah Pacaran
3. Proses pewarnaan

Beli pewarna khusus pakaian di toko tekstil dan usahakan transaksi dilakukan secara online untuk menghindari keluar-keluar rumah ya! Nah, pewarna pakaian ada yang dalam bentuk bubuk atau cairan dalam botol. Beli pewarna cair agar lebih mudah digunakan. Kemudian pilihlah warna dasar yaitu merah, kuning, dan biru. Ketiga warna ini bisa dicampur-campur dan menghasilkan warna ungu, oranye, dan hijau.
Setelah baju direndam ke larutan pengawet, pikirkan motif yang diinginkan. Spiral merupakan motif tie dye yang paling populer. Motif spiral ini bisa memberikan kesan seperti ilusi optik yang menarik dan khas tie dye banget.

Caranya, letakkan kaus di permukaan rata. Cubit bagian kaus di bagian tengah, lalu putar hingga kuos membentuk spiral. Gunakan karet gelang untuk mengikat gulungan dengan baik, usahakan ikat dari segala arah. Ingat, baju harus dalam keadaan masih basah agar pewarna bisa melekat.

Terakhir, teteskan warna sesuai keinginan.

Pastikan ikatan karet sangat kerat dan semua bagian sudah diwarnai secara merata.
4. Bungkus

Setelah selesai merwarnai, bungkus gulungan kaus dengan plastic wrap dan diamkan selama enam sampai sepuluh jam. Ingat, semakin lama kamu menunggu, warna akan tampak semakin cerah.
5. Bilas dan jemur

Setelah menunggu, keluarkan kaus dari kantong plastik atau plastic wrap, dan bilas dengan air bersih menggunakan sarung tangan untuk membersihkan sisa pewarna yang masih menempel. Selanjutnya, jemur baju seperti biasa dan setrika!
Selanjutnya, kamu bisa banget foto dengan kaus tie dye buatan sendiri ke Instagram dengan caption, "tie dye, good bye!" agar terlihat edgy. Selain bisa tampil keren tanpa harus kere, kamu juga sudah mengambil bagian dalam usaha untuk mencegah limbah industri busana yang menjadi ancaman serius bagi lingkungan. Recycle, sustainable, and be fashionable! (shn)
Baca Juga:
Joaquin Phoenix Dapat Tawaran USD50 Juta untuk Dua Film Joker
Bagikan
annehs
Berita Terkait
Giorgio Armani Meninggal Dunia, Selebritas Kenang sang Ikon Fesyen sebagai Legenda

Desainer Legendaris Italia Giorgio Armani Meninggal Dunia

Chloe Malle Resmi Diumumkan sebagai Pengganti Anna Wintour Pimpin Vogue

Moscow Fashion Week Perkuat Relasi dengan Indonesia

Sepatu Nyaman Jadi Tren, Bisa Dipakai di Segala Acara

ASICS Gel Cumulus 16 Dukung Gerak Aktif dalam Balutan Gaya, Dilengkapi Teknologi Terkini untuk Kenyamanan Pengguna

The Best Jeans For Every Body: Koleksi Denim Terbaru UNIQLO Hadir Lebih Lengkap

Tampil di BRICS+ Fashion Summit in Moscow, Indonesia Soroti Industri Manufaktur Berkelanjutan

Adidas Indonesia Rayakan Keberagaman Lewat FW25 Island Series Indonesia Graphic Tees, Bawa Semangat ‘Satu Nusa Satu Bangsa’

Plaza Indonesia Fashion Week 2025: Surat Cinta untuk Mode Lokal
