3,59 Juta Penduduk Baru Terserap ke Dunia Kerja, Ini Sektor Paling Banyak Serap Pengangguran

Alwan Ridha RamdaniAlwan Ridha Ramdani - Senin, 26 Mei 2025
3,59 Juta Penduduk Baru Terserap ke Dunia Kerja, Ini Sektor Paling Banyak Serap Pengangguran

Demo Ojek Online. (MP/Kanu)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat sebanyak 3,59 juta penduduk baru terserap ke dunia kerja per Februari 2025. Angka ini diklaim jauh melampaui angka tambahan pengangguran sebanyak 83 ribu orang.

"Tambahan penyerapan angkatan kerja yang bekerja lebih besar daripada tambahan angkatan kerja yang menganggur. Dari 3,67 juta penambahan angkatan kerja, 3,59 juta penduduk (97,73 persen) terserap sebagai penduduk bekerja," kata Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti dalam keterangannya di Jakarta, Senin (26/5).

Tak hanya jumlahnya yang meningkat, Amalia mengatakan, pemerataan serapan tenaga kerja juga meluas ke berbagai sektor, mulai dari industri manufaktur hingga perdagangan informal.

Sektor industri pengolahan mencatatkan pertumbuhan signifikan dalam penyerapan tenaga kerja, terutama industri alas kaki, yang menyerap tambahan 200 ribu pekerja baru.

Baca juga:

Kopdes Merah Putih Diyakni Kurangi Pengangguran dan Urbanisasi Pemuda dari Desa ke Kota

Selain itu, beberapa subsektor industri lainnya juga menunjukkan performa serupa, seperti industri alat angkutan ringan (tambahan 99,9 ribu pekerja); industri pengolahan buah dan sayur (naik 98,9 ribu pekerja); dan industri barang dari plastik dan tembakau, yang masing-masing menyerap lebih dari 50 ribu pekerja baru.

Di sektor perdagangan, lapangan kerja juga tumbuh pesat, dengan peningkatan terbesar justru terjadi di ritel nonmodern.

Beberapa di antaranya adalah perdagangan eceran makanan dan minuman bukan di supermarket (668 ribu pekerja baru); perdagangan keliling makanan dan minuman hasil industri pengolahan (193 ribu); dan PKL sayur dan bahan makanan di pasar tradisional (136 ribu).

Sementara itu, sektor pertanian tetap menjadi penopang utama dengan menyerap lebih dari 28 juta pekerja secara keseluruhan.

Tiga subsektor yang mencatatkan peningkatan serapan tertinggi adalah perkebunan kelapa sawit (397 ribu pekerja); tanaman bahan minuman seperti teh dan kopi (357 ribu); dan perkebunan karet dan getah (225 ribu).

"Peningkatan ini sejalan dengan harga komoditas yang membaik dan ekspansi lahan perkebunan di luar Jawa," katanya.

Selain itu, sektor jasa juga berkontribusi terhadap peningkatan lapangan kerja. Di antaranya pendidikan (89 ribu tenaga kerja tambahan); kesehatan dan kegiatan sosial (naik 60 ribu pekerja); transportasi dan pergudangan (tumbuh 98 ribu).

Data BPS menegaskan bahwa pemulihan lapangan kerja tidak hanya terjadi di sektor tertentu, melainkan menyebar luas ke seluruh lini ekonomi nasional. Tercatat, tingkat pengangguran terbuka (TPT) kini berada di angka 4,76 persen, terendah sejak tahun 1998. (*)

#Pengangguran #Badan Pusat Statistik (BPS) #Pekerjaan
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
PHK di Industri Pertambangan dan Perdagangan Sumbang Tingginya Angka Pengangguran di Indonesia
hampir seluruh lapangan usaha mengalami peningkatan jumlah tenaga kerja, kecuali kegiatan jasa lainnya, pertambangan dan penggalian, aktivitas keuangan dan asuransi, serta realestat.
Dwi Astarini - Rabu, 05 November 2025
PHK di Industri Pertambangan dan Perdagangan Sumbang Tingginya Angka Pengangguran di Indonesia
Indonesia
TPT Jakarta Sentuh 6,05 Persen, Ini Kelompok Angkatan Kerja yang Paling Terpukul Sulit Mendapatkan Pekerjaan
Dari 5,46 juta angkatan kerja, sekitar 5,13 juta orang sudah bekerja, sementara sisanya adalah pengangguran
Angga Yudha Pratama - Rabu, 05 November 2025
TPT Jakarta Sentuh 6,05 Persen, Ini Kelompok Angkatan Kerja yang Paling Terpukul Sulit Mendapatkan Pekerjaan
Indonesia
Ekonomi Tumbuh 5,04 Persen, Konsumsi Rumah Tangga Jadi Pendorong Utama
Dari sisi produksi atau lapangan usaha, industri pengolahan menjadi kontributor utama pertumbuhan ekonomi triwulan III dengan andil 1,13 persen.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 05 November 2025
Ekonomi Tumbuh 5,04 Persen, Konsumsi Rumah Tangga Jadi Pendorong Utama
Indonesia
Data Terbaru BPS Ungkap Mayoritas Tingkat Pendidikan Pekerja di Indonesia hanya Lulusan SD
Pendidikan rendah masih mendominasi.
Dwi Astarini - Rabu, 05 November 2025
Data Terbaru BPS Ungkap Mayoritas Tingkat Pendidikan Pekerja di Indonesia hanya Lulusan SD
Indonesia
Jumlah Pengangguran di Indonesia Capai 7,47 Juta Orang, Turun Dibanding Tahun Lalu
Jumlah pengangguran di Indonesia kini mencapai 7,47 juta orang. Angka tersebut turun dibanding tahun lalu.
Soffi Amira - Rabu, 05 November 2025
Jumlah Pengangguran di Indonesia Capai 7,47 Juta Orang, Turun Dibanding Tahun Lalu
Indonesia
Sektor Pertanian Paling Banyak Serap Tenaga Kerja, 146,54 Juta Orang Indonesia Bekerja Sebagai Buruh
Sektor pertanian berkontribusi sebesar 28,15 persen dalam penyerapan tenaga kerja di Agustus 2025.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 05 November 2025
Sektor Pertanian Paling Banyak Serap Tenaga Kerja, 146,54 Juta Orang Indonesia Bekerja Sebagai Buruh
Indonesia
Penduduk Usia Kerja Meningkat 2,80 Juta, Agustus Pengangguran Terserap 4.092 Orang
Penduduk yang bekerja terdiri dari pekerja penuh sebanyak 98,65 juta orang atau bertambah sekitar 0,20 juta orang
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 05 November 2025
Penduduk Usia Kerja Meningkat 2,80 Juta, Agustus Pengangguran Terserap 4.092 Orang
Indonesia
Yuk Datangi Job Fest Tahap III Jakarta, Ada 4.026 Lowongan Kerja
Job Fest ini adalah fasilitas yang disediakan pemerintah untuk mempertemukan pekerja dengan para pemilik usaha di berbagai sektor.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 05 November 2025
Yuk Datangi Job Fest Tahap III Jakarta, Ada 4.026 Lowongan Kerja
Indonesia
Harga Emas Perhiasan Picu Lonjakan Inflasi RI, Tertinggi dalam 26 Bulan
BPS mencatat tren naiknya harga emas ini bukan hal baru karena sudah terjadi selama 26 bulan berturut-turut.
Wisnu Cipto - Selasa, 04 November 2025
Harga Emas Perhiasan Picu Lonjakan Inflasi RI, Tertinggi dalam 26 Bulan
Indonesia
Indonesia Masih Untung Dalam Perdagangan Internasional, Sudah 65 Bulan
Untuk nilai ekspor tersebut meningkat 8,14 persen secara tahunan, dengan penyumbang utama oleh nilai ekspor industri pengolahan sebanyak USD 167,85 miliar atau Rp 2,8 kuadriliun.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 03 November 2025
Indonesia Masih Untung Dalam Perdagangan Internasional, Sudah 65 Bulan
Bagikan