2 Kapal Perang Besar Buatan Italia Diusulkan Beroperasi di Natuna Utara

Alwan Ridha RamdaniAlwan Ridha Ramdani - Selasa, 02 Juli 2024
2 Kapal Perang Besar Buatan Italia Diusulkan Beroperasi di Natuna Utara

Panglima Komando Armada (Pangkoarmada) I Laksamana Muda TNI Yoos Suryono Hadi (tengah). (Foto: Antara)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih.com - Kementerian Pertahanan RI pada 17 April 2024 mengumumkan pembelian dua kapal patroli lepas pantai (OPV) buatan galangan kapal Italia Fincantieri, yang dapat ditingkatkan fungsinya menjadi fregat, dijadwalkan tiba di Indonesia masing-masing pada Oktober 2024 dan April 2025.

Fincantieri dalam laman resminya menyebut kapal OPV-nya itu, dalam seri lengkapnya, dapat juga berfungsi sebagai kapal perang (first line combatant), selain fungsi utamanya sebagai kapal patroli lepas pantai, evakuasi laut, dan operasi-operasi untuk melindungi warga sipil (civil protection operation).

Untuk dua kapal perang yang dibeli Indonesia, Fincantieri menyebut spesifikasinya mencakup panjang 143 meter, bobot kurang lebih 6.000 GT, kecepatan sampai 32 knot bergantung pada konfigurasi kapal, kapasitas 170 orang, daya jelajah (endurance) 5.000 Nautical miles, dan dilengkapi sistem rudal permukaan ke udara (SAM) Aster 15 beserta peluncur vertical DCNS Sylver A43.

Baca juga:

KRI Kakap-811 dan Kapal Perang Filipina Patroli Bersama di Perbatasan

Kemudian, kapal pesanan Indonesia itu juga dipersenjatai dengan meriam 127 mm Vulcano, meriam 76 mm Strales, meriam ringan 25 mm yang dilengkapi dengan fire-control radar (FCR) RTN 10X system Dardo, sistem peperangan elektronika RECM, RESM dan CESM, tactical data Link-Y, dan radar multifungsi Kronos buatan Leonardo.

Panglima Komando Armada (Pangkoarmada) I Laksamana Muda TNI Yoos Suryono Hadi mengusulkan ke Markas Besar TNI Angkatan Laut untuk menempatkan kapal patroli lepas pantai (OPV) buatan Fincantieri Italia di perairan Natuna Utara.

Gelar kekuatan di Natuna Utara membutuhkan kapal-kapal berukuran besar yang minimal berbobot 750 gross tonnage (GT) ke atas, karena jika di bawah itu kapal sulit untuk beroperasi maksimal menjaga keamanan dan kedaulatan RI di Natuna Utara.

"Bulan Oktober kalau sudah datang (kapal) FREMM Class kalau sudah ada, mungkin bisa digelar untuk di sana, di Natuna," kata Pangkoarmada I di sela-sela acara diskusi tentang Laut China Selatan yang digelar oleh Indonesia Strategic and Defense Studies (ISDS) di Jakarta, Selasa (2/7).

Baca juga:

KRI Kerambit-627 dan Kapal Perang India INS Saryu P54 Latihan Tempur Bersama

Ia mengatakan, seiring dengan penyusunan dua dokumen strategis TNI AL pada 2024, yaitu Rencana Strategis TNI Angkatan Laut 2025–2029 dan Postur Pembangunan Kekuatan TNI AL 2025–2044, Koarmada I juga menilai kapal-kapal yang ideal ditempatkan di Natuna Utara yang bobot-nya 750 gross tonnage (GT) ke atas.

"Untuk gelar kekuatan, kita sedang sampaikan ke Mabesal (Markas Besar TNI AL) tentu yang diperlukan di sana adalah kapal-kapal yang jenisnya, bobot-nya sekitar 750 ton ke atas, karena dia di laut terbuka sehingga kalau kapal yang DWT-nya (deadweight tonnage), jangankan untuk berpatroli, untuk hidup saja mungkin susah," ujar Pangkoarmada I.

Pangkoarmada I pada 18 April 2024 telah menyerahkan kajian untuk usulan penempatan dua OPV buatan Fincantieri yang dibeli Indonesia.

#Kapal Perang #TNI AL
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Beda Saat Tahun 1998, Pam Swakarsa Versi Terkini Dinilai Tidak Akan Mengandung Unsur Politis yang Merugikan Publik
Sekarang situasi politiknya juga sudah beda, terus juga keterbukaan informasi juga sudah sangat luas
Angga Yudha Pratama - Rabu, 03 September 2025
Beda Saat Tahun 1998, Pam Swakarsa Versi Terkini Dinilai Tidak Akan Mengandung Unsur Politis yang Merugikan Publik
Indonesia
DPR RI Minta Keseriusan Pemerintah dalam Pembinaan Prajurit, TB Hasanuddin Ingatkan Kualitas Prajurit TNI Menentukan Kekuatan Pertahanan
Selain itu, ia menyoroti pentingnya pemanfaatan teknologi modern dalam sistem pertahanan
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 30 Agustus 2025
DPR RI Minta Keseriusan Pemerintah dalam Pembinaan Prajurit, TB Hasanuddin Ingatkan Kualitas Prajurit TNI Menentukan Kekuatan Pertahanan
Indonesia
TNI AL Kerahkan Kapal Perang ke Teluk Thailand, Latih Pertempuran Jarak Dekat
Cross Deck Helicopter yaitu pendaratan heli di atas deck kapal perang. Dalam latihan ini, TNI AL mengerahkan helikopter AS565 Panther untuk mendarat di kapal HTMS Bhumibol Adulyadej.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 28 Agustus 2025
TNI AL Kerahkan Kapal Perang ke Teluk Thailand, Latih Pertempuran Jarak Dekat
Indonesia
Komentari Eks Marinir Jadi Tentara Bayaran, Dubes Rusia Sebut Pihaknya tak Lakukan Rekrutmen
Pihaknya tidak punya tanggung jawab apa pun atas semua konsekuensi yang akan dihadapi Satria di Indonesia.
Dwi Astarini - Rabu, 20 Agustus 2025
Komentari Eks Marinir Jadi Tentara Bayaran, Dubes Rusia Sebut Pihaknya tak Lakukan Rekrutmen
Indonesia
Tolak Pengelolaan Bersama Blok Ambalat, Legislator: Kedaulatan Harga Mati
Menurutnya, mempertahankan setiap jengkal wilayah adalah hal yang krusial
Angga Yudha Pratama - Rabu, 13 Agustus 2025
Tolak Pengelolaan Bersama Blok Ambalat, Legislator: Kedaulatan Harga Mati
Indonesia
Enam Kodam Baru TNI AD Siap Beroperasi dengan Kekuatan Penuh, Markasnya Hampir Rampung Akhir 2025
Wahyu juga memastikan bahwa setiap Kodam baru telah dilengkapi dengan personel dan alat utama sistem senjata (alutsista) yang memadai
Angga Yudha Pratama - Selasa, 12 Agustus 2025
Enam Kodam Baru TNI AD Siap Beroperasi dengan Kekuatan Penuh, Markasnya Hampir Rampung Akhir 2025
Indonesia
Apresiasi Kinerja TNI AL, Komisi I DPR: Modernisasi Alutsista Harus Ditingkatkan
Anggota Komisi I DPR RI mendorong pemerintah untuk terus memperkuat sarana dan prasarana atau alat utama sistem senjata (Alutsista) TNI AL.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 11 Agustus 2025
Apresiasi Kinerja TNI AL, Komisi I DPR: Modernisasi Alutsista Harus Ditingkatkan
Indonesia
Prabowo Lantik 3 Panglima Elite TNI, Legislator Sebut Jadi Garda Terdepan Indonesia Hadapi Ancaman Paling Mengerikan
Menurut Sukamta, pengangkatan ini sangat relevan karena pasukan elite TNI merupakan garda terdepan dalam menghadapi berbagai ancaman yang semakin kompleks.
Angga Yudha Pratama - Senin, 11 Agustus 2025
Prabowo Lantik 3 Panglima Elite TNI, Legislator Sebut Jadi Garda Terdepan Indonesia Hadapi Ancaman Paling Mengerikan
Indonesia
Legislator Sebut Kematian Prada Lucky Namo Akibat 'Doktrin Kekerasan' di TNI, Minta Pengawasan Eksternal Segera Dibentuk
Andina juga meminta evaluasi segera terhadap rantai komando di batalion tersebut
Angga Yudha Pratama - Senin, 11 Agustus 2025
Legislator Sebut Kematian Prada Lucky Namo Akibat 'Doktrin Kekerasan' di TNI, Minta Pengawasan Eksternal Segera Dibentuk
Indonesia
Tradisi 'Kotor' Satuan Jadi Penyebab Kematian Prada Lucky, Purnawirawan Jenderal TNI Minta Komandan Tanggung Jawab
Hubungan senior-junior perlu dibenahi
Angga Yudha Pratama - Senin, 11 Agustus 2025
Tradisi 'Kotor' Satuan Jadi Penyebab Kematian Prada Lucky, Purnawirawan Jenderal TNI Minta Komandan Tanggung Jawab
Bagikan