2 Hari Setelah Dilantik, Pemerintahan Prabowo Sudah Jual Surat Utang Rp 10 Triliun
 Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 22 Oktober 2024
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 22 Oktober 2024 
                Pecahan seratus ribu rupiah di atas uang dolar AS, pada pusat uang tunai sebuah bank di Jakarta. (ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma)
MerahPutih.com - Pemerintah Prabowo Subianto yang baru dua hari memegang komando negara, sudah menyerap dana senilai Rp 10 triliun dari lelang tujuh seri Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) pada 22 Oktober 2024.
Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengungkapkan total penawaran masuk yakni sebesar Rp 17,47 triliun.
Melalui sistem lelang Bank Indonesia (BI), pemerintah melelang SPNS01042025 (pembukaan kembali), SPNS07072025 (pembukaan kembali), PBS032 (pembukaan kembali), PBS030 (pembukaan kembali), PBS029 (pembukaan kembali), PBS004 (pembukaan kembali), dan PBS038 (pembukaan kembali).
Serapan terbesar pada lelang kali ini berasal dari seri SPNS07072025 yang dimenangkan sebesar Rp3,05 triliun. Penawaran masuk untuk seri ini tercatat sebesar Rp 3,4 triliun dengan imbal hasil (yield) rata-rata tertimbang yang dimenangkan 6,25000 persen.
Baca juga:
90% Utang Minyak Goreng Telah Dibayar
Serapan berikutnya yaitu seri SPNS01042025 yang dimenangkan senilai Rp2,25 triliun dari penawaran masuk Rp 2,72 triliun. Imbal hasil rata-rata tertimbang yang dimenangkan seri ini yaitu 6,21000 persen.
Selanjutnya, pemerintah menyerap dana sebesar Rp1,95 triliun dari seri PBS038 yang menerima penawaran masuk Rp 4,95 triliun, dengan imbal hasil rata-rata tertimbang yang dimenangkan 6,97973 persen.
Dari seri PBS030, pemerintah memenangkan nominal sebesar Rp1 triliun dari penawaran masuk Rp 2,68 triliun. Imbal hasil rata-rata tertimbang yang dimenangkan untuk seri ini yaitu 6,46218 persen.
Kemudian, dari seri PBS029 diserap dana sebesar Rp900 miliar. Seri ini mencatatkan penawaran masuk sebesar Rp 1,14 triliun dan imbal hasil rata-rata tertimbang yang dimenangkan 6,67981 persen.
Baca juga:
Utang Minyak Goreng Sudah Dibayar 90 Persen
Seri PBS032 dimenangkan sebesar Rp 700 miliar dari penawaran masuk Rp 1,72 triliun. Imbal hasil rata-rata tertimbang yang dimenangkan seri ini yaitu 6,44901 persen.
Terakhir, pemerintah menyerap dana Rp 150 miliar dari seri PBS004 yang menerima penawaran masuk Rp 864 miliar. Imbal hasil rata-rata tertimbang yang dimenangkan seri ini adalah sebesar 6,82654 persen.
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Menkeu Purbaya Ultimatum Kementerian Lembaga, Dana Tidak Terserap Bakal Digunakan Bayar Utang
 
                      Rencana Utang Kereta Cepat 'Numpang' APBN Bikin BUMN Sehat Jadi 'Sakit', DPR Minta Jangan Korbankan Duit Rakyat Buat Whoosh
 
                      Menkeu Purbaya Yakin Danantara Bisa Bayar Utang Kereta Cepat Whoosh, Pakai Dividen BUMN
 
                      Proyek Kereta Cepat Whoosh Program Jokowi Jadi Beban, Kontrak Awal Proyek Ini Harus Disisir Ulang
 
                      PKS Dukung Menkeu Tidak Gunakan APBN Bayar Utang Kereta Cepat Whoosh
 
                      Utang KCIC Bikin BUMN Pusing Tujuh Keliling, DPR Ingatkan Jangan Sampai Negara Ikutan Rugi
 
                      Utang Luar Negeri Pemerintah Meningkat 6,7 Persen, Begini Peruntukannya
 
                      DPR Desak OJK Hapus Pasal 'Debt Collector' di POJK 22/2023, Utang Wajib Perdata!
 
                      Defisit Anggaran Bakal Capai Rp 698 Triliun di 2026, Menkeu Pede Tarik Utang Berkurang
 
                      Bank Indonesia Ungkap Fakta Mengejutkan di Balik Utang Luar Negeri yang Tumbuh Melambat
 
                      




