196 Masjid Masih Adakan Salat Tarawih, Kemenag Solo: Sebaiknya Beribadah di Rumah Saja

Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Surakarta, Musta'in Ahmad. (MP/Ismail)
MerahPutih.Com - Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Surakarta, Musta'in Ahmad mencatat sebanyak 196 masjid di Solo, Jawa Tengah masih mengadakan salat berjamaah dan salat Tarawih di masjid.
Padahal, sebelumnya Kemenag Solo telah mengeluarkan surat edaran (SE) Nomor: 941/KK.11.31/02/BA.00/2020 tentang Ibadah Ramadan 1441 H/2020 M tentang Peniadaan Sementara Kegiatan Peribadatan dan Keagamaan di Rumah Ibadat dalam Rangka Mencegah Penyebaran Wabah Corona (Covid-19).
Baca Juga:
Ramai-Ramai Fenomena Dukhan, MUI: Soal Waktu Kiamat Hanya Allah yang Tahu
"Kami melakukan pendataan di lapangan masih menemukan ada 196 masjid yang belum patuh akan SE Kemenag Solo," ujar Musta'in.
Ia mengatakan SE Kemenag tersebut dibuat sebagai salah satu cara untuk menekan penyebaran korona dalam kerumunan massa. Total ada 706 masjid di Solo. Dari jumlah tersebut yang masih mengadakan salat tarawih dan salat jemaah ada sebanyak 196 masjid.

"Jika dirata-rata ada 30-40 masjid per kecamatan yang masih aktif melakukan kegiatan, kalau rumah ibadah lainnya sudah mematuhi aturan," kata dia.
Kemenag Solo, kata dia, mengingatkan kembali akan pentingnya physical dan social distancing untuk memutus rantai penyebaran virus corona. Melihat kondisi sekarang sesuai aturan pelaksanaan ibadah puasa, sahur di rumah, buka puasa di rumah, tadarus di rumah, taklim di rumah, dan tarawih juga dilaksanakan di rumah. Kemudian Salat Jumat juga diganti Salat Zuhur.
"Salat lima waktu dan tarawih masih bisa dilakukan dari rumah. Agama tidak melarangnya. Hadis dan ayat dalam Alquran juga menjeskan soal itu. Jadi jangan dibenturkan dengan agama terkait imbauan ibadah di rumah," tegas dia.
Baca Juga:
Sebelum Meninggal Didi Kempot Berpesan Hasil Donasi Konser Amal Dibagi Secara Adil
Musta'in mengaku sudah mendatangi masjid dan musala yang masih mengadakan salat Tarawih di masjid untuk diberikan sosialisasi agar mengadakan ibadah di rumah. Ia juga mengapresiasi masjid yang telah menyiapkan protokol kesehatan seperti menyediakan tempat cuci tangan, hand sanitizer, pengecekan suhu tubuh, dan lainnya.
"Fenomena OTG (Orang Tanpa Gejala) COVID-19 yang berpotensi menjadi pembawa virus tersebut yang kita patut waspadahi. Mari kita bantu pemerintah dengan kedewasaan dalam bersikap dan beragama.(*)
Berita ini ditulis berdasarkan laporan Ismail, reporter dan kontributor merahputih.com untuk wilayah Jawa Tengah.
Baca Juga:
Eks Anak Buah Hasto PDIP Dituntut 2 Tahun dan 6 Bulan Penjara
Bagikan
Berita Terkait
Sampah Solo Capai 350 Ton Per Hari, Pemkot Bagikan Motor Sampah Hibah UEA Era Walkot Gibran

Walkot Solo Jadikan 'Roblox' Ekskul, DPRD Ingatkan Jangan Sampai Munculkan Masalah Baru

Rekrut 200 Orang Pegawai Kementerian Agama, Kementerian Haji dan Umrah Jadikan Kabid di Daerah Kepala Wilayah

KPK Cecar Eks Sekjen Kemenag Proses Terbitnya SK Kuota Haji Tambahan Era Menag Yaqut

Ungkap Modus Jual Beli Kuota Haji, KPK: Tidak Secara Langsung

Baru 13 SPPG yang Beroperasi, Pemkot Solo Ingatkan Jangan Kurangi Kualitas MBG

Khalid Basalamah Penuhi Panggilan KPK, Jadi Saksi Kasus Korupsi Kuota Haji Kementerian Agama

KPK Sita 2 Rumah di Jaksel terkait Korupsi Kuota Haji, Nilainya Sekitar Rp 6,5 Miliar

Pastikan Situasi Tetap Aman usai Demo, Kawasan Objek Vital di Solo Dijaga TNI

Imbas Demo Ricuh di Solo, Pemkot Batasi Semua Gelaran Event hingga 22.00 WIB
