112 Ribu Mahasiswa Sudah Terlibat Dalam Program Kampus Mengajar

Alwan Ridha RamdaniAlwan Ridha Ramdani - Jumat, 20 Oktober 2023
112 Ribu Mahasiswa Sudah Terlibat Dalam Program Kampus Mengajar

Ilustrasi Wisuda. (Foto: Antara)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Kampus Mengajar angkatan ke-7 mulai dibuka pada 1 November 2023, dan membuka kesempatan untuk 30.000 mahasiswa yang terpilih. Nantinya, para pendaftar mengikuti berbagai rangkaian seleksi sebelum akhirnya bisa diterjunkan ke 3.000 target Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di seluruh Indonesia.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyatakan hingga kini sebanyak 112 ribu mahasiswa terlibat dalam Program Kampus Mengajar di lebih dari 23 ribu sekolah sasaran.

Baca Juga:

Mahasiswa Unpad Kembangkan Hidrogel untuk Terapi Luka Bakar

"Mereka terjun langsung dan berkolaborasi bersama para guru, kepala sekolah hingga orang tua murid," kata Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemendikbudristek, Sri Suning Kusumawardani.

Sri menuturkan, Program Kampus Mengajar merupakan jawaban atas tantangan saat ini, yaitu adanya permintaan pasar kerja terhadap sumber daya manusia (SDM) yang semakin kompleks.

Pembelajaran yang akan diikuti oleh mahasiswa selama bergabung dalam program ini dinilai bisa mengasah berbagai kompetensi, seperti kemampuan komunikasi, kerja sama, kepemimpinan, cara berpikir kreatif, dan pemecahan masalah.

Kampus Mengajar yang akan memasuki angkatan ke-7 dilaksanakan dengan dua harapan, yaitu peningkatan kompetensi mahasiswa serta akselerasi peningkatan literasi dan numerasi peserta didik di sekolah sasaran.

"Saya harap tujuan baik ini bisa mendapatkan dukungan penuh dari perguruan tinggi untuk memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada mahasiswa untuk bisa bergabung, mendaftar, dan mengabdi," katanya.

Direktur Akademik Pendidikan Tinggi Vokasi Kemendikbudristek, Beny Bandanadjaja menjelaskan program Kampus Mengajar mampu menghadirkan metode pembelajaran baru bagi siswa vokasi di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

"Mahasiswa vokasi bisa membagikan pengalaman serta pengetahuannya dalam aspek penguatan literasi digital dan membantu melatih kepemimpinan serta komunikasi peserta didik di SMK melalui kolaborasi bersama para guru," katanya.

Baca Juga:

Dofu Straw Produk Inovatif Sedotan dari Ampas Tahu Kreasi Mahasiswa Unpad

#Kampus #Kemendikbudristek
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Apartemen Nadiem Makarim Digeledah, Kejagung Temukan Barang Bukti Penting
Kejagung menggeledah apartemen Nadiem Makarim. Dalam penggeledahan itu, Kejagung menemukan barang bukti penting dalam kasus korupsi pengadaan laptop Chromebook.
Soffi Amira - Jumat, 12 September 2025
Apartemen Nadiem Makarim Digeledah, Kejagung Temukan Barang Bukti Penting
Indonesia
Nadiem Makarim Jadi Tersangka Kasus Korupsi Laptop, Kejari Periksa Sekolah di Solo
Nadiem Makarim ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi pengadaan laptop Chromebook. Kejari Solo pun langsung melakukan pemeriksaan ke beberapa sekolah.
Soffi Amira - Rabu, 10 September 2025
Nadiem Makarim Jadi Tersangka Kasus Korupsi Laptop, Kejari Periksa Sekolah di Solo
Indonesia
JPPI Sebut Korupsi Pengadaan Laptop di Kemendikbudristek Bukti Bobroknya Sistem Pendidikan Indonesia
praktik rasuah di sektor pendidikan tidak hanya merugikan keuangan negara, tetapi juga menandakan matinya nurani dan empati para pejabat yang seharusnya menjadi pelayan publik.
Frengky Aruan - Sabtu, 06 September 2025
JPPI Sebut Korupsi Pengadaan Laptop di Kemendikbudristek Bukti Bobroknya Sistem Pendidikan Indonesia
Indonesia
Kejagung Harus Buktikan 3 Hal Krusial untuk Lengkapi Unsur Dakwaan terhadap Nadiem Makarim, Menurut Pakar Hukum
Tidak adanya aliran dana kepada tersangka bukanlah hal yang serta merta menggugurkan dakwaan.
Frengky Aruan - Sabtu, 06 September 2025
Kejagung Harus Buktikan 3 Hal Krusial untuk Lengkapi Unsur Dakwaan terhadap Nadiem Makarim, Menurut Pakar Hukum
Indonesia
Mengenal Lebih Dalam Chromebook, Laptop yang Pengadaannya Membuat Nadiem Makarim Ditetapkan sebagai Tersangka dan Dipenjara
Proyek pengadaan Chromebook di Kemendikbudristek diklaim merugikan negara mencapai Rp 1,98 triliun.
Frengky Aruan - Jumat, 05 September 2025
Mengenal Lebih Dalam Chromebook, Laptop yang Pengadaannya Membuat Nadiem Makarim Ditetapkan sebagai Tersangka dan Dipenjara
Indonesia
KPK Kembali Klarifikasi Eks Stafsus Nadiem Makarim Terkait Kasus Google Cloud
Staf Khusus eks Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim, Fiona Handayani, kembali menyambangi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Selasa (2/9).
Frengky Aruan - Rabu, 03 September 2025
KPK Kembali Klarifikasi Eks Stafsus Nadiem Makarim Terkait Kasus Google Cloud
Indonesia
Viral Temuan Lukisan Berlambang PKI di Universitas Mulawarman Samarinda, Ini Penjelasan Pihak Rektorat
Lukisan tersebut adalah materi perkuliahan mahasiswa dari Program Studi Pendidikan Sejarah
Angga Yudha Pratama - Selasa, 02 September 2025
Viral Temuan Lukisan Berlambang PKI di Universitas Mulawarman Samarinda, Ini Penjelasan Pihak Rektorat
Indonesia
Legislator Tegaskan Anggaran PTS Jauh dari Kata Merata, Minta Disetarakan dengan PTN
Sofyan Tan mendesak agar anggaran bantuan untuk PTS disamakan dengan PTN
Angga Yudha Pratama - Rabu, 27 Agustus 2025
Legislator Tegaskan Anggaran PTS Jauh dari Kata Merata, Minta Disetarakan dengan PTN
Indonesia
Penuhi Undangan KPK, Nadiem Makarim Irit Bicara
Nadiem bakal dimintai keterangan terkait dugaan korupsi pengadaan Google Cloud di Kemendikbudristek.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 07 Agustus 2025
Penuhi Undangan KPK, Nadiem Makarim Irit Bicara
Indonesia
KPK Panggil Google Selidikan Dugaan Korupsi Pengadaan Google Cloud
Penyelidikan kasus tersebut berbeda dengan kasus Chromebook yang sedang ditangani Kejaksaan Agung.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 01 Agustus 2025
KPK Panggil Google Selidikan Dugaan Korupsi Pengadaan Google Cloud
Bagikan