100 Hari Kerja, Jenderal Listyo Rombak Seluruh Pelayanan Publik di Kantor Polisi
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo turun dari mobil. (Foto: MP/Kanugrahan)
MerahPutih.com - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo melakukan penggalangan internal dan eksternal di hari pertamanya menjabat sebagai Kapolri.
Jenderal bintang empat itu menggelar commander wish dan berkunjung ke PBNU.
Sigit memasukkan program kerja 100 hari pertama menjabat sebagai kapolri dalam commander wish.
Baca Juga:
Menurut Kabag Penum Polri Kombes Ahmad Ramadhan, program 100 hari kerja itu akan dijalankan oleh masing-masing satuan kerja (satker) Polri.
“Saya sampaikan bahwa untuk 100 hari pertama Kapolri hal tersebut tadi baru disampaikan di commander wish. Nantinya akan diterapkan di masing-masing satuan kerja di lingkungan Polri,” kata Ahmad Ramadhan kepada wartawan di Mabes Polri, Kamis (28/1).
Program prioritas akan diterapkan pada rencana aksi masing-masing satker. Salah satu program yang pritotas adalah perubahan pelayanan publik di polsek-polsek.
Nantinya, polsek tidak akan melakukan penindakan hukum, melainkan menjaga keamanan dan ketertiban masyakat (kamtibmas). Diawali dengan perubahan postur pelayanan di tingkat polsek.
"Itu akan disusun nanti lebih transparan, lebih mengedepankan pemberdayaan harkamtibmas, bukan menegakkan hukum di polsek,” tambah Ahmad.
Poin-poin program 100 hari Kapolri ini selanjutnya menjadi pedoman bagi kinerja jajaran Polri, baik di tingkat pusat maupun di kewilayahan menuju Polri yang prediktif, responsibilitas, transparansi berkeadilan (presisi).
Salah satu yang ditekankan Kapolri Sigit adalah pelayanan Polri yang menitikberatkan pada kemudahan, cepat, transparan, terjangkau dan humanis. Kemudian anggota polri harus responsif, misalnya dalam menangani laporan dari masyarakat.
Acara commander wish Kapolri ini diikuti para pejabat utama Mabes Polri, 34 Kapolda jajaran dan para kasatwil di wilayah via konferensi video.
Transformasi menuju Polri yang Presisi ini sebelumnya disampaikan Sigit saat menjalani fit and proper test calon Kapolri di DPR beberapa waktu lalu.
Konsep tersebut merupakan fase lebih lanjut dari Polri Promoter (PROfesional, MOdern, dan TERpercaya) yang telah digunakan pada periode sebelumnya dengan pendekatan pemolisian berorientasi masalah atau problem oriented policing.
Baca Juga:
Dalam Presisi, ditekankan pentingnya kemampuan pendekatan pemolisian prediktif (predictive policing) agar Polri mampu menakar tingkat gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) melalui analisis berdasarkan pengetahuan, data dan metode yang tepat sehingga dapat dicegah sedini mungkin.
Responsibilitas dan transparansi berkeadilan menyertai pendekatan pemolisian prediktif yang ditekankan agar setiap anggota Polri mampu melaksanakan tugasnya secara cepat dan tepat, responsif, humanis, transparan, bertanggung jawab dan berkeadilan.
Dengan Polri Presisi, Kapolri berharap dapat mengubah "wajah" Polri di mata masyarakat. (Knu)
Baca Juga:
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
[HOAKS atau FAKTA] : Karena Desakan Rakyat, Komjen Rudy Herianto Jadi Kapolri Gantikan Jenderal Listyo Sigit Prabowo
Ramai Video SBY Tak Salami Kapolri saat Peringatan HUT ke-80 TNI, Demokrat Tegaskan Hubungan Baik-Baik Saja
Mabes Polri Terbitkan Aturan Hukum yang ‘Bolehkan’ Polisi Melawan jika Diserang dan Nyawanya Terancam
Kapolri Sebut Polisi di Lokasi Unjuk Rasa bukan untuk Batasi Demokrasi, Deteksi Penyusup yang Memprovokasi
Kapolri Janji Usut Kasus Keracunan Makan MBG, Anak Buah Diperintah Turun Lapangan
Mahfud MD Dinilai Punya Kredibilitas Buat Masuk Tim Reformasi Polri
Program MBG Jateng: SPPG Polri Buka 30.850 Lowongan Kerja
Istana yakin Tim Transisi Reformasi Bentukan Kapolri tak akan ‘Melenceng’ dari Keinginan Prabowo
Komjen Chryshnanda Jadi Ketua Tim Transformasi Reformasi Polri, Ditugasi Serap Semua Aspirasi Rakyat
Reformasi Polri tengah Berjalan, DPR Ibaratkan Sembuhkan ‘Penyakit’ agar Sehat Kembali