10 Nama Capim KPK Baru Sudah Rampung, Begini Kata Mantan KPKPN


Mantan Komisioner Komisi Pemeriksa Kekayaan Penyelenggara Negara (KPKPN), Petrus Selestinus. (Antaranews)
MerahPutih.com - Panitia Seleksi Calon Pimpinan KPK (Pansel Capim KPK) telah melaksanakan tugasnya secara tepat dan terukur dengan memilih 10 nama Capim KPK terbaik, sehingga polemik soal proses seleksi dan kriteria harus segera diakhiri.
"Dengan telah dipilihnya 10 nama Capim KPK dan akan diserahkan ke Presiden pada hari ini untuk disampaikan ke DPR RI, maka tugas Pansel Capim KPK sudah selesai," kata Mantan Komisioner Komisi Pemeriksa Kekayaan Penyelenggara Negara (KPKPN), Petrus Selestinus di Jakarta, Senin (1/9).
Baca Juga:
Menurut Petrus, Pansel Capim KPK periode 2019-2023 sudah melesaikan tugasnya melakukan seleksi Capim KPK dalam semua tahapan secara terukur dan tepat waktu.

"Fokus publik berikutnya adalah mengawasi pelaksanaan fit and proper test yang akan dilakukan DPR RI untuk memilih dan menetapkan lima dari 10 nama Capim KPK. Lima nama pilihan DPR RI itu akan diserahkan lagi ke Presiden untuk dilantik menjadi pimpinan KPK," katanya.
Advokat PERADI ini menegaskan, tugas pimpinan KPK ke depan akan jauh lebih berat, karena ada beban tambahan yaitu membersihkan warna KPK yang disebut-sebut ada "Polisi Taliban" dan ada "Polisi India". "Itu artinya soliditas di internal KPK terbelah dua di mana ada polisi yang memiliki loyalitas ganda," katanya.
Mencermati kondisi ini, kata dia, Pansel Capim KPK telah bekerja dengan penuh tanggung jawab, telah menghasilkan 10 nama Capim KPK, meskipun diwarnai kritik dan aksi demo. "Nama-nama 10 Capim KPK terbaik itu, akan diserahkan ke Presiden Joko Widodo pada hari Senin ini," katanya.
Petrus menilai, tangung jawab Pansel Capim KPK kali ini, tidak hanya untuk melahirkan kualitas kepemimpinan KPK ke depan dalam mencegah dan memberantas korupsi, juga harus mampu menjaga soliditas di antara Pimpinan dan ASN di KPK, mengelola struktur dan personalia ASN di internal KPK terutama membersihkan apa yang disebut ada "Polisi Taliban" dan "Polisi India".
Baca Juga:
"Jika saja dua warna Polisi di KPK ini tetap ada maka KPK akan terus tersandera oleh kepentingan-kepentingan lain di luar pemberantasan korupsi yang berkepanjangan," katanya.
Petrus menegaskan, KPK saat ini membutuh figur pimpinan yang sangat paham tentang seluk beluk dan dinamika yang berkembang secara tidak sehat di internal KPK.
"Pansel Capim KPK memahami kondisi itu, sehingga pimpinan KPK mendatang, seperti apa yang dibutuhkan. Pansel memahami dan telah memilih 10 nama Capim KPK dengan karakter kepemimpinan yang sesuai pada kondisi riil KPK saat ini," katanya.
Petrus menilai, Pansel Capim KPK tetp bekerja "on the track" hingga terpilih 10 nama terbaik, meskipun diwarnai berbagai kritikan, fitnah, dan bahkan nyaris diintervensi oleh kekuatan yang mengatasnamakan publik. (Knu)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Saksi Kasus Eks Sekretaris MA Hasbi Hasan Ancam Lapor ke DPR jika KPK tak Kembalikan Aset Rp 600 M

KPK Mulai Sasar Masalah Katering di Kasus Dugaan Korupsi Haji

Parahnya Korupsi Haji, KPK Temukan Jatah Kuota Petugas Kesehatan Sampai Dijual ke Jemaah

Linda Susanti Minta KPK Kembalikan Aset yang Disita, Mulai dari Uang Dolar, Tanah, hingga Emas 11 Kg

KPK Ungkap Asal Uang Rp100 Miliar dari Kasus Korupsi Kuota Haji Kemenag

KPK Kembalikan Toyota Alphard Milik Immanuel Ebenezer, Ternyata Mobil Sewaan

KPK Kembalikan Alphard Sitaan Tersangka Eks Wamenaker Noel, Ternyata Statusnya Mobil Sewaan

KPK Dinilai Terlalu Tendensius ke Salah Satu Ormas Dalam Mengusut Kasus Dugaan Korupsi Kuota Haji

Menteri Haji Serahkan 200 Nama Calon Anak Buahnya ke KPK, Minta Dicek Rekam Jejaknya

Menteri Haji dan Umrah Datangi KPK Bahas Pencegahan Korupsi Penyelenggaraan Haji
