Waspadai Inflasi Tinggi Jelang Lebaran

Sabtu, 20 Juni 2015 - Luhung Sapto

MerahPutih, Keuangan-Komisioner Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU), Muhammad Syarkawi memastikan bahwa pada bulan Juli ini akan terjadi Inflasi yang cukup besar Jika dibandingkan dengan bulan yang sama di tahun sebelumnya. Hal tersebut dikarenakan meningkatnya permintaan dari berbagai komoditas utamanya komoditas pangan dari Ramadan hingga Lebaran nanti.

"Memang inflasi itu kemungkinan masuk di bulan Juni atau Juli. Komoditas pangan menyumbang inflasi paling tertinggi," jelas Syarkawi dalam diskusi publik Perspektif Indonesia bertema "Ekonomi di bulan Ramadan hingga Lebaran," di Gado-Gado Boplo, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (20/6).

Syarkawi menyarankan, Pemerintah melakukan pengontrolan yang lebih ketat lagi di bulan Ramadan dan menjelang Idul Fitri nanti agar tidak terjadi inflasi yang cukup tinggi.

"Kalau tidak dikontrol bisa lebih tinggi lagi," sambungnya.

Dia menambahkan, dengan meningkatnya konsumsi saat Ramadan dan Lebaran ini seharusnya pada semester II nanti pertumbuhan ekonomi di Indonesia bisa meningkat dan diharapkan juga bisa mencapai target yang diinginkan. Sehingga pertumbuhan ekonomi di semester I yang hanya mencapai 4,7 persen bisa tertutupi pada semester II nanti.

"Memang biasanya konsumsi yang tinggi membuat inflasi menjadi tinggi juga. Yang terpenting bisa dikendalikan," imbuhnya.

Sementara itu pengamat ekonomi Universitas Indonesia (UI), Berly Martawardaya menyarankan agar tidak terjadi inflasi menteri yang tengah menjabat saat ini bisa berkonsultasi dengan menteri-menteri sebelumnya agar bisa menekan inflasi.

"Menurut saya tahu 2014 baik sekali inflasinya lebih rendah. Menteri sekarang cobalah bisa konsultasi dengan menteri sebelumnya agar tidak ada lonjakan yang luar biasa pada Ramadan ini," katanya. (Rfd)

Baca Juga:

Bank Indonesia Pertahankan BI Rate 7,5% 

BI Rate Tetap di Level 7,5 Persen

BI Rate Tetap, Rupiah Langsung Menguat 

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan