Waspada Mutasi Virus Corona Muncul di DIY dan Jateng
Kamis, 03 September 2020 -
MerahPutih.com - Tim Peneliti dari Universitas Gadjah Mada menemukan empat mutasi virus corona (COVID-19) di Yogyakarta dan Jawa Tengah.
Pokja Genetik FK-KMK UGM dan tim Whole Genome Sequencing (WGS) mendapatkan empat isolat dari Yogyakarta dan Jawa Tengah yang ditengarai mengandung mutasi D614G.
Ketua Pokja Genetik FK-KMK UGM Gunadi menjelaskan, mutasi D614G pada virus SARS-CoV-2 ini mempunyai daya infeksius 10 kali lebih tinggi.
Baca Juga:
COVID-19 Bermutasi di Malaysia, Ahli Patogen Tiongkok Redam Ketakutan Massal
Mutasi ini telah tersebar hampir di seluruh pelosok dunia. 77.5 persen dari total 92.090 isolat mengandung mutasi D614G. Sedangkan, di Indonesia sendiri sudah dilaporkan sebanyak 9 dari 24 isolat yang dipublikasikan mengandung mutasi D614G.
“Sepertiganya terdeteksi di Yogyakarta dan Jawa Tengah, “ ungkap Gunadi, melalui keterangan pers di UGM Yogyakarta, kamis (03/9).
Menurut Gunadi, penemuan ini didapatkan usai pihaknya mengambil ribuan sampel isolat dari DIY dan Jawa Tengah. Setelah diuji lebih lanjut didapatkan empat isolat yang dianggap bermutasi. Dari empat sampel itu, tiga sampel dari DIY dan satu sampel dari Jawa Tengah.
Gunasi menyerukan pada masayarakat untuk lebih disiplin menerapkan protokol kesehatan, seperti cuci tangan, menggunakan masker, hindari kerumunan dan selalu menjaga jarak agar mutasi virus tidak cepat menyebar.

Anggota peneliti lainnya dari tim Laboratorium Diagnostik FK-KMK Titik Nuryastuti menuturkan, pihaknya mendapatkan empat sampel isolat yang bermutasi ini dari 98 fasilitas kesehatan (faskes) di DIY dan 30 faskes di Jawa Tengah. Sampel dari faskes ini diambil dari berbagai rumah sakit, puskesmas, dan dinas kesehatan.
“Sampel di DIY lebih dominan, tercatat 11.250 sampel dan 4.311 sampel dari Jawa Tengah. Secara keseluruhan ada 1.083 yang dinyatakan positif,” ujaranya.
Dekan FK-KMK Ova Emilia menuturkan, penemuan mutasi COVID-19 ini diharapkan akan mendukung upaya pemerintah yang saat ini tengah dalam uji pengembangan vaksin.
“Kita sangat bersyukur ada penemuan awal ini sehingga nantinya bisa berperan dalam pengembangan vaksin maupun obat dan terapi ke depannya. Selain itu memberikan dampak pada strategi kebijakan kesehatan masyarkat maupun pengelolaan pasien di rumah sakit,” katanya.
Baca Juga:
Mutasi COVID-19 Mulai Masuk Asia Tenggara, Diduga 10 Kali Lebih Menular
Juru Bicara Penanganan COVID-19 Pemda DIY Berty Murtiningsih mengatakan, Kementerian Kesehatan masih terus meneliti kemungkinan adanya mutasi COVID-19.
"Info penemuan ini masih sangat awal. Justru dari Kemenkes kemarin menyampaikan bahwa mutasi belum tentu menjadi semakin ganas,"tegas Berty.
Masyarakat diminta tidak resah dan panik dengan info ini serta tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan. (MP/Teresa Ika)
Baca Juga:
Mutasi Pejabat Eselon I Kejagung Diduga Berkaitan dengan Kasus Djoko Tjandra