Waspada Madu Botol Abal-abal Asal Banten, Ternyata Kandungannya Gula dan Tetes Tebu
Rabu, 11 November 2020 -
MerahPutih.com - Polda Banten berhasil mengungkap sindikat pembuat madu palsu khas Lebak yang beromset miliaran rupiah. Dalam pengungkapan itu berhasil diamankan tiga orang yakni TM, MS sebagai produsen, dan AS warga Lebak yang menjual ke pengecer.
Tersangka TM dan MS diamankan di Jakarta sebagai produsen, dan AS diamankan di Lebak.
Modusnya mencampur zat glukosa, fruktosa, dan molase. Tiga jenis cairan ini dicampur seolah-olah madu asli, padahal tidak mengandung madu sama sekali.
Baca Juga:
Madu palsu yang diproduksi para tersangka dijual secara online dan langsung. Harga dari produsen Rp 24.000 per liter.
Sampai ke masyarakat, madu dibungkus menggunakan botol dan dijual Rp 150.000 - Rp 200 ribu ke masyarakat.
Tersangka TM dan MS memproduksi madu palsu tanpa zat pewarna sehingga mirip dengan madu asli. Ia mencampur cairan tetes tebu atau molase dan menggunakan glukosa untuk mengentalkannya.
Madu hasil produksinya dikemas dengan rapi seolah-olah madu asli Lebak dan dikemas di jerigen 30 liter dengan harga jual Rp 660 ribu.
Oleh tersangka AS di Lebak, madu dikemas seolah-olah madu asli dan dijual online maupun langsung dengan harga Rp 150.000 - Rp 200.000.
Jika dikalkulasi penghitungan modal sampai dengan hasil, pelaku MS mendapat keuntungam dalam satu tahun Rp 8 miliar.

Kasubdit I Indag Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Banten, AKBP Doffie Pahlevi Sanjaya menerangkan, pengungkapan ini berkat adanya informasi dari warga Banten yang mencurigai adanya peredaran madu palsu
Setelah dilakukan penyelidikan, pihaknya melakukan undercover buy artinya menyamar sebagai pembeli. Madu yang dibeli oleh anggotanya langsung di uji ke laboratorium untuk memastikan kandungannya.
"Kita ajak transaksi, kita beli, lalu kita lakukan pengecekan ke laboratorium BPOM. Ternyata hasilnya 0 enzim madu, tidak ada ditemukan enzim madu sama sekali," ujar Doffie.
Kandungan yang ada di dalam madu palsu itu murni berisikan Gula yang bisa menyebabkan masyarakat terserang penyakit Diabetes.
Kemudian ada juga kandungan Fruktosa untuk bahan pembuatan kue dan terdapat glukosa.
"Dan setelah kita lakukan pemeriksaan yang bersangkutan mengakui bahwa madu-madu tersebut dibeli dari Jakarta," ungkap dia.
Dalam sehari, tempat itu bisa memproduksi 300 liter madu palsu yang dimasukan ke dalam botol. Madu itu yang sudah dikemas dan siap diedarkan dijual dengan harga Rp, 23.000 ribu.
Tentunya tersangka sudah mengambil keuntungan dalam penjualan sebesar Rp,5000. Sebab, modal yang digunakan oleh tersangka untuk membuat madu itu hanya Rp, 17.000.
"Jadi dengan adanya permintaan yang tinggi situasi pandemi covid, alih-alih memberikan imunitas meningkatkan imun dengan konsumsi madu malah bisa menimbulkan gangguan kesehatan," tutur dia.
Baca Juga:
Tol Cimanggis-Cibitung Diyakini Perlancar Arus Logistik Kawasan Jabodetabek
Namun, pelaku menggunakan bahan tersebut dengan takaran kira-kira saja baik mencampurkan warna, manisnya dan kekentalannya. Sebab, tersangka ini tidak memiliki keahlian dalam pembuatan madu seperti di pabrik besar.
"Kalau ditanya dia tau darimana, dia mendengar saja. Dan yang lebih fatal lagi, pewarna yang digunakan untuk mendekati warna madu adalah molases yang biasa disebut tetes tebu," terang dia.
Tetes tebu yang digunakan adalah hasil samping dari industri gula kristal, dimana biasa digunakan oleh peternak untuk bahan fermentasi probiotik yaitu campuran pakan ataupun juga minuman.
"Bagi ternak yang kita tahu itu sangat tidak direkomendasikan untuk dikonsumsi oleh manusia," tutup dia.
Dalam sehari tersangka bisa membuat ratusan liter madu palsu di kawasan Joglo, Kembangan, Jakarta Barat. Keuntungannya yang diperoleh oleh tersangka setiap bulannya bisa mencapai Rp, 600 jutaan.
Para tersangka dijerat Pasal 140 jo Pasal 86 ayat 2, Pasal 142 jo Pasal 91 ayat w UU tentang Pangan dengan ancaman pidana 2 tahun penjara dan denda Rp 4 miliar. Ketiga tersangka juga dijerat Pasal 198 jo Pasal 108 UU tentang Kesehatan dan bisa dipidana denda Rp 100 juta. (Knu)
Baca Juga:
Usut Dugaan Video Syur Mirip Artis, Ahli Bahasa Digarap Polisi