Walhi Kritisi Kebijakan Lingkungan Program Hilirisasi Gibran Cuma Tempelan

Selasa, 23 Januari 2024 - Wisnu Cipto

MerahPutih.com - LSM Lingkungan Walhi mengkritisi kebijakan lingkungan pada program hilirisasi untuk meningkatkan nilai tambah komoditas yang ditawarkan cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka pada debat keempat Pilpres 2024 semalam.

Debat yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI itu mengangkat tema Pembangunan Berkelanjutan, Sumber Daya Alam, Lingkungan Hidup, Energi, Pangan, Agraria, Masyarakat Adat, dan Desa.

Baca Juga:

Debat Cawapres, Cak Imin ke Gibran: Ini Bukan Debat Anak SMP

Deputi Eksekutif Nasional (Eknas) Walhi, Muhammad Islah menilai, dalam debat itu Gibran lebih menyasar pada hal-hal teknis, seperti hilirisasi dibanding hal yang mengusung prinsip-prinsip keadilan untuk masyarakat di bidang agaria dan perubahan iklim.

“Kalau mau melanjutkan hilirisasi, maka kebijakan lingkungan hanya tempelan, karena tidak diawali dengan kajian lingkungan,” ujar Islah dalam keterangannya, di Jakarta, Senin (22/1).

Menurut Islah, sejumlah Proyek Strategis Nasional (PSN) penting diputuskan secara politik tanpa kajian lingkungan. Dia mencontohkan proyek Rempang Eco City di Pulau Rempang, Kepulauan Riau yang berdampak pada konflik antara aparat dan warga.

Baca Juga:

Gibran Konsisten Gaungkan Hilirisasi Agar Indonesia Keluar dari Middle Income Trap

Konflik ini bersumber dari rencana pembangunan kawasan industri, jasa, dan pariwisata atau Rempang Eco City. Pada tahap pertama akan dibangun industri kaca. Proyek ini bagian dari program hilirisasi nasional untuk bahan pasir kuarsa dan silika.

“Contoh Rempang, ketika penggusuran terjadi bentrok, sampai sekarang tidak dibuat kajian lingkungan. Bagaimana itu?” tanya Islah.

Adapun Gibran dalam debat mengatakan, bahwa hilirisasi akan meningkatkan nilai tambah di dalam negeri dan membuka lapangan pekerjaan.

“Tentunya dalam pelaksanaannya dipikirkan aspek lingkungan keberlanjutan dan sosialnya. Dampak perubahan iklim semakin nyata, banjir, kekeringan, kenaikan air laut. Ini adalah ancaman nyata dan sudah di depan mata,” kata Gibran. (Pon)

Baca juga:

Cak Imin: Proyek Hilirisasi Dilakukan Ugal-ugalan dan Didominasi Tenaga Kerja Asing

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan