Visual Jadi Kunci Penting Bisnis Kuliner Daring
Minggu, 04 Juli 2021 -
PPKM darurat Jawa-Bali membuat beberapa orang menjalani bisnis baru untuk menambah penghasilan, salah satunya kuliner. Supaya menarik perhatian, visual menjadi salah satu faktor penting bagi pengusaha kuliner yang akan merambah penjualan secara daring.
“Content is a king, tapi packaging is a queen. Kita tahu rasa dan selera itu rajanya kalau masalah kuliner, tapi kemasan juga jadi penting karena mendorong daya beli. Kalau packaging tidak menarik dan kurang baik, tentu usaha jadi tidak optimal,” kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno dalam acara virtual Komunitas Pengusaha GoFood (KOMPAG), mengutip ANTARA.
Hal senada juga disampaikan oleh salah satu pengusaha yang telah sukses dan menjadi mitra GoFood, yakni kuliner AyamAyaman Reza Firmanda. Ia menyebutkan dengan visual yang menarik khususnya untuk berjualan daring, maka pembeli pun akan semakin memiliki minat untuk membeli produk yang dijual.
Baca juga:
Pengecangan Kuliner Tradisional Mewah dan Mahal dari Lampung

“Berjualan offline dan online itu jelas berbeda. Karena perilaku konsumen di online ini mencari yang terlihat bagus di mata. Dengan visual bagust itu pasti lebih menarik konsumen,” kata Reza.
Visual yang dihadirkan pengusaha kuliner juga sebisa mungkin menunjukkan jati diri dari kuliner yang dijual, sehingga bisa dipromosikan di media sosial.
Dengan visual yang menarik dan menunjukkan jati diri, maka kamu bisa menggaet pasar daring yang saat ini didominasi generasi Z.
“Jadilah diri sendiri, apa adanya saja. Konten itu harus dipromosikan secara konsisten. Tidak perlu caption Instagram yang cantik. Justru saat ini akun-akun media sosial FnB lebih banyak membahas fenomena sehari-hari agar tetap terhubung dengan pelanggan seperti teman,” kata CEO Masakin Group dan pendiri Menantea, Bisma Adi Putra.
Baca juga:

Di samping menjaga visual yang menarik, penjual juga harus menjaga kualitas makanan dan minuman agar pelanggan yang sudah membeli menjadi pelanggan setia.
Jika kualitas tidak dikontrol maka sebaik apa pun visualnya, pelanggan tidak akan menjadi loyal costumer.
“Kualitas yang konsisten itu perlu dijaga. Kenapa? Karena pelanggan saat ini sudah pintar, mereka bisa berpendapat soal rasa hingga tampilan, jadi itu perlu dijaga,” tutup pemilik dari Pison Coffee Arlini Wibowo. (and)
>Baca juga: >Pemilik Warung Bu Kun Mulai Bisnis Kuliner dengan Eksperimen