Visual Jadi Kunci Penting Bisnis Kuliner Daring
Bisa menarik perhatian konsumen. (Foto: Unsplash/Davey Gravy)
PPKM darurat Jawa-Bali membuat beberapa orang menjalani bisnis baru untuk menambah penghasilan, salah satunya kuliner. Supaya menarik perhatian, visual menjadi salah satu faktor penting bagi pengusaha kuliner yang akan merambah penjualan secara daring.
“Content is a king, tapi packaging is a queen. Kita tahu rasa dan selera itu rajanya kalau masalah kuliner, tapi kemasan juga jadi penting karena mendorong daya beli. Kalau packaging tidak menarik dan kurang baik, tentu usaha jadi tidak optimal,” kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno dalam acara virtual Komunitas Pengusaha GoFood (KOMPAG), mengutip ANTARA.
Hal senada juga disampaikan oleh salah satu pengusaha yang telah sukses dan menjadi mitra GoFood, yakni kuliner AyamAyaman Reza Firmanda. Ia menyebutkan dengan visual yang menarik khususnya untuk berjualan daring, maka pembeli pun akan semakin memiliki minat untuk membeli produk yang dijual.
Baca juga:
Pengecangan Kuliner Tradisional Mewah dan Mahal dari Lampung
“Berjualan offline dan online itu jelas berbeda. Karena perilaku konsumen di online ini mencari yang terlihat bagus di mata. Dengan visual bagust itu pasti lebih menarik konsumen,” kata Reza.
Visual yang dihadirkan pengusaha kuliner juga sebisa mungkin menunjukkan jati diri dari kuliner yang dijual, sehingga bisa dipromosikan di media sosial.
Dengan visual yang menarik dan menunjukkan jati diri, maka kamu bisa menggaet pasar daring yang saat ini didominasi generasi Z.
“Jadilah diri sendiri, apa adanya saja. Konten itu harus dipromosikan secara konsisten. Tidak perlu caption Instagram yang cantik. Justru saat ini akun-akun media sosial FnB lebih banyak membahas fenomena sehari-hari agar tetap terhubung dengan pelanggan seperti teman,” kata CEO Masakin Group dan pendiri Menantea, Bisma Adi Putra.
Baca juga:
Di samping menjaga visual yang menarik, penjual juga harus menjaga kualitas makanan dan minuman agar pelanggan yang sudah membeli menjadi pelanggan setia.
Jika kualitas tidak dikontrol maka sebaik apa pun visualnya, pelanggan tidak akan menjadi loyal costumer.
“Kualitas yang konsisten itu perlu dijaga. Kenapa? Karena pelanggan saat ini sudah pintar, mereka bisa berpendapat soal rasa hingga tampilan, jadi itu perlu dijaga,” tutup pemilik dari Pison Coffee Arlini Wibowo. (and)
Baca juga:
Pemilik Warung Bu Kun Mulai Bisnis Kuliner dengan Eksperimen
Bagikan
Andreas Pranatalta
Berita Terkait
Hasil Lab Nyatakan Halal, Bakso Viral di Solo Buka Kembali dan Bagikan 450 Porsi Gratis
Jalan Panjang Mimpi Besar Kuliner Indonesia, Saatnya Belajar Gastrodiplomacy dari Korsel & Thailand
Jamuan ala ‘Bon Appetit, Your Majesty’ di KTT APEC, Menu Khas Korea dengan Sentuhan Modern dan Kemewahan
Kuah Keju Sensasi Inovasi Baru Menikmati Bakso Tradisional
Jakarta Coffe Week 2025 'A Decade of Passion' Siap Digelar 31 Oktober - 2 November, Etalase Kopi Tanah Air
Makanan Khas Demak yang Unik dan Wajib Dicoba, 10 Rekomendasi Terlezat!
Alasan Prahara Banyak Startup Bangkrut & Gagal Versi BRIN
10 Kuliner Khas Kudus yang Wajib Dicoba, dari Soto Kerbau hingga Gethuk Nyimut
Tahok dan Bubur Samin Solo Jadi Warisan Budaya tak Benda