VinFast Indonesia Ungkap Visi Strategis di Balik Pabrik EV Subang

Rabu, 24 Desember 2025 - Angga Yudha Pratama

Merahputih.com - Di tengah rencana berakhirnya insentif impor kendaraan listrik (EV) secara bertahap, VinFast mengambil langkah berani dengan meresmikan fasilitas produksi di Subang, Jawa Barat.

Langkah strategis ini mengirimkan sinyal kuat bahwa produsen otomotif asal Vietnam tidak hanya mengincar keuntungan jangka pendek, melainkan menempatkan Indonesia sebagai pusat produksi regional yang krusial.

"Pabrik Subang telah resmi memasuki fase operasional dan bukan sekadar peresmian seremonial. Hal ini menandai transisi VinFast dari tahap persiapan menuju tahap eksekusi," tegas CEO VinFast Indonesia, Kariyanto Hardjosoemarto.

Baca juga:

VinFast Resmikan Pabrik Kendaraan Listrik di Subang, Tegaskan Komitmen Lokalisasi di Indonesia

Komitmen Investasi Triliunan dan Target Produksi 2026

Pada fase pertama, VinFast telah mengucurkan dana lebih dari USD 300 juta. Namun, total komitmen investasi direncanakan menembus angka USD 1 miliar (sekitar Rp15,5 triliun).

Dana jumbo ini akan digunakan untuk mengembangkan fasilitas yang mampu memproduksi model setir kanan seperti VF 3, VF 5, VF 6, dan VF 7.

Produksi massal ditargetkan mulai berjalan pada Januari 2026 setelah melalui tahap validasi sistem dan kendali mutu yang ketat.

Penciptaan Lapangan Kerja dan Lokalisasi Industri

Kehadiran pabrik ini diproyeksikan memberikan dampak ekonomi besar dengan potensi penyerapan tenaga kerja mencapai 5.000 hingga 15.000 orang pada kapasitas penuh.

VinFast berkomitmen memprioritaskan putra daerah Subang melalui pelatihan vokasi berstandar internasional. Selain itu, aspek lokalisasi atau TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) menjadi fokus utama dengan menggandeng pemasok lokal untuk komponen sasis, interior, hingga sistem kelistrikan.

Baca juga:

VinFast Indonesia Resmi Luncurkan VinFast VF7 dalam Ajang Otomotif GIIAS 2025

Meskipun saat ini pabrik Subang fokus pada perakitan kendaraan (Assembling), VinFast terus mengevaluasi peluang kolaborasi produksi baterai secara lokal sejalan dengan arah kebijakan industri hijau pemerintah Indonesia.

"Keputusan investasi VinFast didasarkan pada strategi jangka panjang, bukan pada insentif sesaat," tandas Kariyanto menutup pemaparannya mengenai visi berkelanjutan VinFast di tanah air.

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan